Agus Lasmono, Triliuner Muda Pebisnis Batu Bara
Agus Lasmono, Triliuner Muda Pebisnis Batu Bara
Agus Lasmono, Triliuner Muda Pebisnis Batu Bara
Selasa, 07 Desember 2010 15:03 Majalah Forbes telah merangking orang terkaya Indonesia sejak tahun 2006. Salah satu sumber kekayaan orang Indonesia, dihasilkan atas kekayaaan dalam komoditas, khususnya batu bara dan sawit. 16 dari 40 daftar orang terkaya berasal dari bisnis ini dengan nilai kekayaan U$ 12 miliar. Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Salah satu di antaranya adalah Agus Lasmono Sudwikatmono.
Kekayaan Agus mencapai US$845 juta atau sekitar Rp7,6 triliun. Melalui bisnisnya di industri batu bara, pria berusia 39 tahun itu kini menjadi wakil presiden komisaris pada perusahaan penambang batu bara, PT Indika Energy Tbk.
Indika Energy adalah perusahaan energi terpadu di Indonesia. Perusahaan menyediakan layanan solusi energi terintegrasi melalui diversifikasi investasi dalam bidang sumber daya energi, jasa, dan infrastruktur energi melalui investasi strategis di bidang produksi batu bara lewat PT Kideco Jaya Agung.
Sementara itu, di bidang rekayasa, pengadaan, dan konstruksi jasa melalui Tripatra, serta rekayasa, pertambangan, dan konstruksi serta jasa kontraktor lewat PT Petrosea Tbk. Untuk proyek pembangkit listrik, perusahaan menjalankan bisnis melalui PT Cirebon Electric Power.
Akhir November lalu, Indika telah menandatangani opsi perjanjian untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Mitrabahtera Segara Sejati, sebuah transportasi batu bara terpadu dan jasa logistik perusahaan dari keluarga Prasatya .
Setelah perjanjian itu, Indika Energy akan melakukan uji tuntas (due diligence) pada perusahaan pelayaran dan pengangkutan yang menyediakan jasa logistik batu bara domestik maupun internasional itu.
Sebelumnya, Indika melalui anak usahanya telah mengakuisisi 100 persen kepemilikan saham PT Satya Mitra Gas. Anak usaha perseroan tersebut adalah PT Indika Energy Infrastructure dan PT LPG Distribusi Indonesia.
Perseroan mengambil alih saham, termasuk aset perusahaan berupa tanah, peralatan, mesin, dan bangunan sebesar Rp5,37 miliar. Satya Mitra Gas merupakan perseroan yang bergerak di bidang bulk elpiji.
Transaksi besar Indika Energy lainnya adalah ketika telah merampungkan pengambilalihan 81,95 persen saham PT Petrosea Tbk pada Juli 2009.
Selama 2009, laba bersih konsolidasi Indika mencapai Rp725,67 miliar atau turun sebesar 33,10 persen dibandingkan perolehan 2008 sekitar Rp1,08 triliun. Meski laba bersih turun, perseroan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar Rp2,17 triliun atau naik 5,9 persen dari sebelumnya Rp 2,04 triliun. (*/suaramedia)
Another articles:
* Edwin Soeryadjaya, Indonesian Entrepreneur Of The Year 2010 (2010-11-26) * Low Tuck Kwong, Raja Batubara Kalimantan (2010-09-22) * Rohman, Karyawan yang Mampu Membeli Perusahaan (2010-09-13) * Moetaryanto, Sukses dari Bisnis Minyak (2010-03-10) * Kisah Sukses Sandiaga S. Uno (2010-02-02)