Nama : Lindha Kurniawati
Alamat : Pondok Pesantren TIDAR, Tidar Dudan Rt 01 Rw 10 Kel. Tidar Utara Kec. Magelang Selatan Kota Magelang 56123
Nomor : 085702659055
Menantimu Dalam Taat
Merindukan pendamping hidup adalah fitrah setiap insan. Penantian akan datangnya jodoh biasanya membawa kegalauan yang amat dalam, sehingga menumbuhkan kesepian. Kesepian adalah bagian dari sejarah kehidupan yang dapat membuat hidup seseorang hancur. Ia muncul dalam diri ketika perasaan sedang terbelenggu oleh keadaan. Jika kesepian terlalu larut, maka ia bisa melahirkan kesedihan-kesedihan yang panjang
Sesungguhnya setan merupakan musuh utama bagi manusia. Setan senantiasa menyesatkan manusia lewat celah terlemah yang ada pada manusia. Berhati-hatilah dari tipu daya yang disisipkannya, bahkan lewat iming-iming dari nikmatnya berpacaran.
Setiap manusia di ciptakan oleh Allah untuk berpasang-pasangan. Entah dengan cara apa Allah mempertemukan Anda dengan pasangan Anda, tentu hanya Allah yang mengetahuinya. Namun sebagai umatnya kita juga patut berusaha.
Apa yang harus dilakukan di masa penantian jodoh?
Paling tidak, ada tiga sikap yang sepatutnya dimiliki para lajang laki-laki dan perempuan di masa menanti datangnya jodoh idaman hati, yaitu:
- Ridha Terhadap Ketentuan Allah
- Menanti itu Bukan Pasif
- Memperbaiki Persiapan Diri
Wahai Saudaraku!
Mari kita simak penjelasan-nya seperti apa?
- Ridha Terhadap Ketetapan Allah
Jodoh adalah bagian dari ketetapan Allah. Syaikh Utsaimin rahimahullah menjelaskan, “Sebagaimana rejeki telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya, demikian pula jodoh. Ia telah tercatat dan ditakdirkan dengan sebab-sebabnya. Setiap orang telah tercatat pasangan hidupnya, telah ditentukan dengan siapa dia akan menikah. Tidaklah tersembunyi bagi Allah sesuatu pun yang ada di bumi dan yang ada di langit”.
Terkadang, seseorang berharap dirinya segera bertemu jodoh, sesuai dengan kriteria yang diinginkannya. Ia meminta kepada Allah tentang penyegeraan waktu, dan ketepatan kriteria sesuai daftar keinginannya. Padahal Allah yang Maha Mengetahui, kapan waktu yang tepat dan mana jodoh yang tepat. Allah telah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 216
وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ خَيۡرٞ لَّكُمۡۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡٔٗا وَهُوَ شَرّٞ لَّكُمۡۚ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ ٢١٦
“Bisa jadi, kalian membenci sesuatu padahal dia lebih baik bagi kalian. Bisa jadi pula, kalian mencintai sesuatu padahal dia lebih buruk bagi kalian. Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha Mengetahui sementara kalian tidak mengetahui” (Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 216).
Hendaknya kita selalu ridha dengan ketetapan agung-Nya. Ridha bahwa Allah telah menetapkan jodoh dan akan dipertemukan pada waktu yang telah direncanakan-Nya. Kita boleh berdoa dan berusaha, namun semua ketetapan ada pada kuasa-Nya. Sikap yang selalu kita kedepankan adalah, ridha dengan semua ketetapan-Nya. Tidak mengeluh, tidak protes, tidak marah atas hal yang belum ditetapkan untuk kita – seperti maunya kita.
- Menanti itu Bukan Pasif
Syaikh Utsaimin menyatakan, rejeki dan jodoh sudah ditetapkan oleh Allah sejak manusia masih dalam perut ibu. “Namun janganlah dikatakan bahwa rejeki sudah tercatat dan sudah ditentukan sehingga kita tidak perlu melakukan sebab-sebab (upaya) yang bisa menyampaikan kepada rejeki tersebut. Sebab, sikap seperti itu termasuk kelemahan. Sikap yang cerdas dan menunjukkan kekokohan adalah kita berusaha menempuh sebab yang mengantarkan menuju rejeki kita dan melakukan hal yang bermanfaat dalam urusan agama dan dunia”, demikian penjelasan Syaikh Utsaimin.
Selanjutnya beliau menukilkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسُهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ الْأَمَانِي
“Orang yang cerdas adalah yang menundukkan jiwanya dan beramal untuk persiapan kehidupan setelah mati. Adapun orang yang lemah adalah yang mengikuti keinginan hawa nafsunya lantas mengharapkan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas angan-angannya.” Hadist Riwayat At-Tirmidzi No. 2459.
Pada masa penantian, ada banyak usaha yang bisa dilakukan untuk mendapatkan jodoh. Usaha bathiniyah adalah dengan taqwa, memperbanyak doa, memperbanyak istighfar, sabar dan tawakal kepada Allah. Sedangkan usaha lahiriyah adalah dengan melakukan proses menuju ta’aruf secara langsung ataupun melalui perantara yang bisa dipercaya. Yang harus diperhatikan, hendaknya semua proses mendapatkan jodoh selalu mengikuti aturan syari’ah. Jangan sampai melakukan tindakan yang menyimpang dari aturan syari’ah.
Wahai Saudaraku!
Perlu adanya usaha untuk mengikhtiarkan pendamping, maka ikhtiarkanlah pendamping hidupmu sesuai anjuran Rasulullah Sallalahu ‘Alaihi Wa Sallam, diantaranya:
- Wanita atau pria yang baik agamanya
Anjuran untuk memilih calon pasangan yang baik agamanya tercatat dalam hadits berikut ini.
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (Hadist Riwayat Bukhari-Muslim)
- Wanita yang penyayang dan subur
Rasulullah Sallalahu ‘Alaihi Wa Sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang penyayang dan subur.
تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (Hadist Riwayat An Nasa’I dan Abu Dawud)
- Mengetahui baik agama dan akhlaknya apabila ada yang melamar
عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : إذا أتاكم من ترضون خلقه و دينه فانكحوه إلا تفعلوا تكن فتنة في الأرض وفساد عريض . رواه الحاكم وقال هذا حديث صحيح الإسناد و لم يخرجاه
“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” (Hadist Riwayat Al-Hakim – sanadnya shahih)
- Hiasan terbaik bagi seorang pria adalah wanita sholihah
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَاالْمَرْأَةُ الصَّالِحَة
“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita Sholehah.” (Hadist Riwayat Muslim)
- Nikahi wanita yang merdeka
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ طَاهِرًا مُطَهَّرًا فَلْيَتَزَوَّجْ الْحَرَائِرَ
“Barang siapa yang mau menghendaki Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka hendaklah dia mengawini wanita merdeka.” (Hadist Riwayat Imam ibn Majah)
- Menjalankan sunnah adalah menikah
من أحب فطرتي فليستن بسنتي ومن سنتي النكاح . رواه أبو يعلى قال حسين سليم أسد : رجاله ثقات
Dari Ubaid bin Sa’ad, Rasulullah Sallalahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda: “Siapa yang menyukai fitrahku hedaknya ia bersunnah dengan sunnahku, dan termasuk sunnahku adalah menikah.”
- Jangan meminang wanita yang sudah di pinang oleh pria lain
أَنْ يَبِيعَ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَلَا يَخْطُبَ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ حَتَّى يَتْرُكَ الْخَاطِبُ قَبْلَهُ أَوْ يَأْذَنَ لَهُ الْخَاطِبُ
“Sesama mukmin adalah bersaudara, maka baginya tidak halal menawar barang yang telah ditawar (dibeli) oleh saudaranya dan tidak halal meminang perempuan yang telah dipinang oleh saudaranya, kecuali bila saudaranya telah membatalkan pinangan.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
- Keberuntungan seorang muslim adalah mendapatkan wanita shalihah
مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِه
”Tidak ada keberuntungan bagi seorang mukmin setelah bertaqwa kepada Alloh kecuali memiliki seorang istri yang Sholih. Yang bila disuruh, menurut dan bila di pandang menyenangkan, dan bila janji menepati, dan bila ditinggal pergi bisa menjaga diri dan harta suaminya.” (Hadist Riwayat Ibnu Majah)
- Memperbaiki Persiapan Diri
Teruslah memantaskan diri, karena jodoh terbaik kita juga sedang mempersiapkan dirinya. Ingat janji Allah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat An-Nur: 26.
اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)”( Al-Qur’an Surat An-Nur: 26).
Yuk, selalu berusaha memantaskan diri, lebih sering datang ke majelis-majelis ilmu dan bergabung dengan komunitas-komunitas positif yang lainnya. Percayalah, sesungguhnya Allah tidak akan mengingkari janji-Nya.
Wahai Saudaraku Seiman!
Itulah beberapa hal yang sepatutnya dimiliki oleh para laki-laki lajang dan perempuan lajang di masa menanti datangnya jodoh idaman hati. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan bagi kita untuk menjaga kesucian hati, pikiran dan seluruh anggota tubuh, agar kita termasuk golongan orang-orang yang menanti datangnya pendamping hidup dalam ketaatan. Aamiin Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Leave a Reply