مِنْ أَشْهَرِ مَقُوْلَاتِ الشَّيْخِ “الشَّعْرَاوِيْ” SEBAGIAN PERNYATAAN POPULIS SYEKH “SYA’RAWI”

مِنْ أَشْهَرِ مَقُوْلَاتِ الشَّيْخِ “الشَّعْرَاوِيْ”

SEBAGIAN PERNYATAAN POPULIS SYEKH “SYA’RAWI”

1 – إِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ قَوْلَ الْحَقِّ فَلَا تُصَفِّقْ لِلْبَاطِلِ

Jika engkau tidak mampu mengatakan kebenaran, maka janganlah bertepuk tangan untuk kebatilan.

2 – إِذَا لَمْ تَجِدْ لَكَ حَاقِدًا فَاعْلَمْ أَنَّكَ إِنْسَانٌ فَاشِلٌ

Jika engkau tidak menemukan seseorang yang mendengki-mu, maka ketahuilah bahwa engkau adalah manusia yang gagal.

3 – لَا تَقْلَقْ مِنْ تَدَابِيْرِ الْبَشَرِ فَأَقْصَى مَا يَسْتَطِيْعُوْنَ هُوَ تَنْفِيْذُ إِرَادَةِ اللهِ

Janganlah engkau merasa cemas terhadap “konspirasi” manusia, sebab, puncak dari kemampuan mereka adalah melaksanakan kehendak Allah SWT.

4 – لَنْ يَحْكُمَ أَحَدٌ فِيْ مُلْكِ اللهِ إِلَّا بِمُرَادِ اللهِ

Tidak akan ada seorangpun “berkuasa” di kerajaan Allah SWT kecuali

dengan kehendak Allah SWT

5 – لَا تَعْبُدُوْا اللهَ لِيُعْطِيَ، بَلْ اُعْبُدُوْهُ لِيَرْضَى، فَإِنْ رَضِيَ أَدْهَشَكُمْ بِعَطَائِهِ

Janganlah engkau menyembah Allah SWT supaya Dia memberi kepadamu, namun, sembahlah Allah supaya Dia ridha kepadamu, maka, jika Dia ridha kepadamu, Dia akan membuatmu bingung dengan pemberian-Nya

6 – إِذَا رَأَيْتَ فَقِيْرًا فِيْ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاعْلَمْ أَنَّ هُنَاكَ غَنِيًّا سَرَقَ مَالَهُ

Jika engkau melihat seorang fakir di negeri Islam, maka ketahuilah bahwa di sana ada orang kaya yang mencuri hartanya.

7 – لَا يَقْلَقُ مَنْ كَانَ لَهُ أَبٌ، فَكَيْفَ يَقْلَقُ مَنْ كَانَ لَهُ رَبٌّ

Tidak akan cemas seseorang yang mempunyai bapak, lalu, kenapa menjadi cemas seseorang yang mempunyai Tuhan (Allah SWT)

8 – إِذَا أَخَذَ اللهُ مِنْكَ مَا لَمْ تَتَوَقَّعْ ضَيَاعَهُ فَسَوْفَ يُعْطِيْكَ مَا لَمْ تَتَوَقَّعْ تَمَلًّكَهَ

Jika Allah SWT mengambil sesuatu darimu sesuatu yang kamu tidak pernah memprediksinya akan hilang darimu, maka itu berarti Allah SWT akan memberikan kepadamu sesuatu yang kamu tidak pernah memprediksi akan memilikinya

9 – كُنْ عَظِيْمًا وَدُوْدًا قَبْلَ أَنْ تَكُوْنَ عِظَامًا وَدُوْدًا

Jadilah orang besar yang penuh rasa cinta, sebelum menjadi tulang belulang dan belatung

10 – إِذَا رَاعَيْتَ مَعْرُوْفَ غَيْرِكَ، فَاعْلَمْ أَنَّكَ لِلْوَفَاءِ خَلِيْلُ

Jika engkau memperhatikan jasa baik orang lain kepadamu, ketahuilah bahwa engkau adalah bersahabat dengan kesetiaan

 

sumber: www.musyafa.com

 

Muh. Mutawalli Al-Sya’rawi

Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’râwi (16 April 1911. – 17 Juni 1998) dikenal sebagai Imam Ad-Du’âti (Pemimpin Para Da’i). Lahir pada 16 April 1911 di desa Daqadus, distrik Mith Ghamr, provinsi Daqahlia, Mesir. Dalam usia 11 tahun ia sudah hafal Al-Qur’an. Ia terdaftar di Fakultas Bahasa Arab tahun 1937 dan tamat pada 1940. Setelah tamat ia ditugaskan ke pesantren agama di Thanta, lalu ke pesantren agama di Zaqaziq, dan pesantren agama di Iskandaria. Setelah masa pengalaman yang panjang, ia pindah untuk bekerja di Saudi Arabia pada 1950 sebagai dosen syari’ah di Universitas Ummu al-Qurro.

Imam Asy-Sya’râwi diberikan tanda penghargaan pertama pada usia pensiunnya pada 15 Maret 1976 sebelum ditugaskan menjadi Menteri Wakaf dan Urusan al-Azhar. Mendapatkan penghargaan nasional tingkat pertama pada 1983 dan tahun 1988, dan pada hari Da’i Nasional ia mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa pada bidang sastra dari Universitas Manshurah dan Universitas al-Azhar Daqahlia.

Syekh Asy-Sya’râwi mempunyai sejumlah karangan-karangan, beberapa orang yang mencintainya mengumpulkan dan menyusunnya untuk disebarluaskan, sedangkan hasil karya yang paling populer dan yang paling fenomenal adalah Tafsir Asy-Sya’râwi terhadap Alquran yang Mulia. Dan di antara sebagian hasil karyanya adalah: Al-Isrâu wa al- Mi’râju (Isra dan Mi’raj), Asrâru Bismillâhirrahmânirrahîmi (Rahasia dibalik kalimat Bismillahirrahmanirrahim), Al-Islâmu wa al-Fikru al-Mu’ashiri (Islam dan Pemikiran Modern), dan masih banyak yang lainnya.

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *