2.1.1 Batasan Masa Dewasa Awal
Pada penelitian menyebutkan bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa awal (18 – 40 tahun) adalah mencari pasangan hidup (Havighurst dalam Monks, 2001: 290), yang selanjutnya akan diteruskan pada proses membentuk dan membina keluarga. Pada akhir usia 20 tahun pemilihan struktur hidup menjadi semakin penting. Pada usia natara 28-33 tahun pilihan struktur kehidupan ini menjadi lebih tetap dan stabil. Dalam fase kemantapan (33 – 40 tahun) orang dengan kematangannya mampu menemukan tempatnya dalam masyarakat dan berusaha untuk memajukan karier sebaik-baiknya. Pekerjaan dan kehidupan keluarga membentuk struktur peran yang memunculkan aspek-aspek kepribadian yang diperlukan dalam aspek tersebut (Levinson dalam Monks, 2001: 296 ). Lebih lengkapnya lagi mengenai batasan masa dewasa awal akan diuraikan pada bagian ini.
Secara hukum seseorang dikatakan dewasa bila ia sudah menginjak usia 21 tahun (meski belum menikah) atau sudah menikah (meskipun belum berusia 21 tahun). Di Indonesia batas kedewasaan adalah 21 tahun juga. Hal ini berarti bahwa pada usia itu seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya dianggap sudah mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatannya ( Monks, 2001: 291). Dikatakan oleh Hurlock (1990) bahwa seseorang dikatakan dewasa bila telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi, dan telah dapat diharapkan memiliki kesiapan kognitif, afektif, dan psikomotor, serta dapat diharapkan memainkan peranannya bersama dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Setiap kebudayaan dapat membuat perbedaan usia seseorang dapat dikatakan dewasa secara resmi, yang pada umumnya didasarkan pada perubahan-perubahan fisik dan psikologik tertentu. Dalam hal ini Hurlock (1990: 246), membagi masa dewasa menjadi tiga periode, yaitu:
(a) Masa Dewasa Awal (18 – 40 tahun)
Pada masa ini perubahan-perubahan yang nampak antara lain perubahan dalam hal penampilan, fungsi-fungsi tubuh, minat, sikap, serta tingkah laku sosial
(b) Masa Dewasa Madya (40 – 60 tahun)
Pada masa ini kemampuan fisik dan psikologis seseorang terlihat mulai menurun. Usia dewasa madya merupakan usia transisi dari Adulthood ke masa tua. Transisi itu terjadi baik pada fungsi fisik maupun psikisnya.
(c) Masa Dewasa Akhir (60 – Meninggal)
Pada masa dewasa lanjut, kemampuan fisik maupun psikologis mengalami penurunan yang sangat cepat, sehingga seringkali individu tergantung pada orang lain. Timbul rasa tidak aman karena faktor ekonomi yang menimbulkan perubahan pada pola hidupnya.
Menurut Hurlock ( 1990: 246 ) ciri-ciri masa dewasa awal adalah sebagai berikut :
- 1. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah
Sejak awal masa dewasa, rata-rata individu diharapkan pada masalah-masalah yang berhubungan dengan penyesuain diri dalam berbagai aspek utama kehidupan orang dewasa. Masalah-masalah yang dihadapi kaum muda sangatlah rumit dan memerlukan waktu, maka berbagai penyesuaian diri tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan, demikian pula bentuk akhir penyelesaiannya.
- 2. Masa dewasa awal sebagai masa ketegangan
Kekhawatiran-kekhawatiran utama yang dialami seseorang di masa dewasa awal terpusat pada masalah pekerjaan, atau pada masalah-masalah perkawinan. Apabila seseorang tidak mampu atau merasa tidak mampu mengatasi masalah-masalah utama dalam kehidupan, maka mereka akan menjadi terganggu secara emosional.
- 3. Masa dewasa awal sebagai masa keterasingan mental
Pada masa dewasa awal, diharapkan individu dapat menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan baru, yaitu karier, perkawinan, dan rumah tangga. Sehingga dengan terjunnya seseorang ke dalam kehidupan baru, maka hubungan dengan teman-teman kelompok semasa remaja menjadi renggang dan bersamaan dengan hal itu, keterlibatan dengan kegiatan kelompok di luar menjadi berkurang, yang mengakibatkan adanya rasa kesepian. Apabila pada masa mudanya, selama sekolah dan kuliah, seorang individu termasuk popular dalam lingkungan pergaulannya, serta banyak mencuruahkan waktunya untuk kegiatan sekolah dan organisasi, maka perasaan sepi akan sangat terasa.
- 4. Masa dewasa awal sebagai masa komitmen
Memasuki masa dewasa awal, seseornag mulai membuat pola-pola kehidupan baru dan membuata komitmen-komitmen baru pula. Pada masa ini seseorang memutuskan mengadakan komitmen untuk selamanya. Misalnya seseorang memutuskan untuk menikah dan berkeluarga, berarti dia berkomitmen untuk mendedikasikan hidupnya secara permanent untuk keluarganya.
- 5. Masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan
Banyak kaum muda masih tergantung pada orang tua atau bahkan orang lain selama jangka waktu tertentu. Ketergantungan ini dikarenakan seseorang masih membutuhkan biaya hidup, sementara mereka belum mampu menghasilkan sendiri.
- 6. Masa dewasa awal sebagai masa perubahan nilai
Pada masa dewasa ini, individu akan mengadakan perubahan nilai-nilai. Perubahan ini dilakukan agar individu dapat diterima oleh anggota kelompok orang dewasa lainnya.
- 7. Masa dewasa awal sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
Di antara berbagai penyesuaian diri yang dilakukan orang muda terhadap gaya hidup baru, yang paling umum dilakukan adalah penyesuaian terhadap pola peran seks atas dasar persamaan derajat yang menggantikan peran tradisional, serta pola-pola baru dalam kehidupan berkeluarga, termasuk perceraian, orang tua tunggal, dan berbagai masalah pekerjaan.
- 8. Masa dewasa awal sebagai masa kreatif
Bentuk kreativitas pada masa ini tergantung pada minat dan kemampuan individu serta kesempatan untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan maksimal.