IKHTIAR DALAM ISLAM
NAMA: MUHAMMAD PRIMA PUTRA PRATAMA
NIM: 210512520010
IKHTIAR DALAM ISLAM
Ikhtiar merupakan sebuah usaha yang seharusnya dilakukan manusia untuk dapat memenuhi segala kebutuhan dalam kehidupannya, baik secara material, emosional, spiritual, kesehatan, seksual, dan juga masa depannya agar tujuan hidup untuk dapat sejahtera dunia akhirat dan terpenuhi,mengutip Mu’ammar dalam kajian hadis tentang konsep ikhtiar dan takdir dalam pemikiran Muhammad Alghozali dan Nurcholis Madjid
Ikhtiar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh sepenuh hati dan semaksimal mungkin tapi juga tak lepas dari seberapa besar kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya
Menurut istilah bahasa, kata ikhtiar berasal dari bahasa arab yaitu ikhtara – yakhtaru yang artinya memilih, satu akar dengan kata “khair” dengan demikian arti ikhtiar adalah memilih mana yang lebih baik di antara yang ada. Sedangkan menurut istilah Teologi (Ilmu Kalam), arti ikhtiar adalah kebebasan dan kemerdekaan manusia dalam memilih dan menentukan perbuatannya
Ikhtiar adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spiritual, kesehatan dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat. Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya, tetapi bila usaha gagal hendaknya tidak berputus asa. Kegagalan dalam suatu usaha antara lain disebabkan keterbatasan dan kekurangan yang terdapat dalam manusia sendiri. Apabila gagal dalam suatu usaha, setiap Muslim dianjurkan untuk bersabar karena orang yang sabar tidak akan gelisah dan berkeluh kesah atau berputus asa agar ikhtiar atau usaha dapat berhasil dan sukses hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah dan mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan doa yang tulus
BENTUK-BENTUK IKHTIAR
- Pantang Menyerah
Pribadi pantang menyerah adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Setiap kesuksesan besar pasti selalu didahului dengan kegagalankegagalan. Kegagalan pada hakikatnya bukanlah akhir dalam sebuah perjalanan, melainkan jebatan untuk melewati jalur tercepat menuju kesuksesan.
Kegagalan pasti dialami oleh setiap orang, dan hal itu wajar dalam kehidupan, yang berbeda adalah bagaimana sikap setiap manusia dalam mempersiapkan kegagalan yang datang kepadanya antara memilih untuk pantang menyerah atau berputus
- Tekun dan Rajin Belajar
Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban yang bersandikan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam Islam belajar adalah ibadah. “Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi muslim dan muslimah” (HR. Muslim). Belajar itu bukan sekedar datang ke sekolah untuk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas dan profesionalitas.
- Kerja Keras
Semangat berusaha dengan sepenuh hati harus ditanamkan pada diri manusia untuk mencapai tujuan hidup di dunia maupun akhirat. Manusia memiliki kesempatan yang diberikan oleh Allah SWT untuk menjadi lebih baik dengan potensi fisik dan psikisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 6 yang artinya :
“Barangsiapa bekerja keras, maka sesungguhnya ia bekerja keras untuk dirinya sendiri, sungguh Allah itu maha kaya dari segala makhluk.” (surat Al-Ankabut ayat 6).
Melalui kemampuan fisik dibantu atau tanpa kemampuan psikis yang tinggi, manusia dapat bekerja keras untuk berbuat kebaikan bagi dirinya sendiri. Usaha yang keras tidak akan mengkhianati hasil yang ingin dicapai. Ikhtiar dilakukan dengan maksimal dan bersungguh-sungguh agar tercapai suatu yang diharapkan. Allah berjanji akan merubah kondisi suatu hamba setelah hamba tersebut bersungguh-sungguh mengubah kondisinya menuju lebih baik dengan jalan ikhtiar.
PENGERTIAN IKHTIAR
Ikhtiar dari segi bahasa yang artinya “ memilih ”, menurut bahasa arab yaitu ikhtiar di artikan sebagai “ berusaha ”, karena pada hakikatnya orang yang sedang berusaha adalah artinya “ memilih ”. Selanjutnya dalam istilah adalah sebuah usaha seorang hamba baik dengan perilaku maupun perbuatan untuk mendapatkan apa yang di kehendaki dengan menggunakan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki untuk mencapai suatu yang diharapkan sesuai dengan syariat islam
PENTINGNYA IKHTIAR
Setiap manusia tentu memiliki keinginan atau cita-cita untuk memperoleh kesuksesan, tidak ada seorang pun yang berkeinginan kegagalan. Hal tersebut allah sudah menganugerahkan kehendaknya pada manusia. Jika kehendak tersebut dapat di kelola secara baik, maka manusia akan menemukan sebuah kesuksessannya sendiri.
Larangan berputus asa dari allah sudah di contohkan dari sebuah kisah nabi ya ’ qub dalam surah al – qur ’ an menjadi contoh yang nyata serta merupakan pelajaran untuk orang – orang yang ditimpa musibah atau kesusahan dan juga larangan berputus asa. Nabi ya ’ qub yang terus melakukan doa dan mengharapkan pada tuhan di setiap waktunya agar tidak tergolong dalam orang – orang yang berputus asa, karena berputus asa dalam kebaikan tuhan adalah sifat – sifat orang kafir. Sesungguhnya ikhtiar tidak hanya usaha / semata – mata usaha untuk menyelesaikan persoalan di tengah sembelit. Ikhtiar merupakan sebuah konsep islam di dalam cara berfikir dan juga mengatasi permasalahan. Dalam ikhtiar ini terkandung pesan taqwa, yaitu bagaimana kita akan menuntaskan masalah dengan pertimbangan yang baik menurut islam serta menjadikan sebuah pilihan, sehingga apapun konsekuensinya dan walaupun tidak popular / terasa berat
Seorang muslim sejati adalah mereka yang senantiasa berikhtiar atas apa yang ia lakukan walaupun ia mempunyai ilmu yang sangat matang dalam profesi yang ia miliki, sebagaimana seorang dokter yang ahli dalam bidangnya, maka ia harus sadar bahwa ilmu yang dimilikinya hanyalah salah satu karunia Allah I yang diberikan kepadanya. Maka peran dokter dalam menyembuhkan penyakit pasien adalah jalan ikhtiar, bukan sang penentu penyembuhan. Karena hak kesembuhan dan sehat seseorang adalah murni hak prerogratif Allah I. Maka tak heran jika banyak rumah sakit Islam yang tidak hanya mengobati penyakit yang ada di dalam tubuh, namun lebih dari itu, para dokter juga memberikan resep rohani yang akan mengantarkan pasien untuk tetap setiap beribadah dan berikhtiar agar mendapatkan kebaikan dari penyakit yang ia derita.
Begitupun juga dengan seorang ayah yang shalih, ayah yang shalih dan tinggi imannya kepada Allah I harus sadar bahwa, ia tidak akan mampu menjadikan anak-anak keturunannya menjadi shalih sebagaimana dirinya. Karena hak keshalihan datangnya dari Allah I yang menguasai tiap diri kita. Maka pendidikan yang ia berikan kepada anak-anaknya merupakan bulir-bulir embun keteladanan sebagai bentuk ikhtiar dan ibadah pengorbanan untuk anak yang telah di amanahkan Allah I kepadanya. Sebagaimana ketika Allah I menjadikan keluarga Nabi Ya’qub u sebagai bukti sejarah kebaikan yang dimiliki oleh umat Islam. Dalam al-Quran Allah I menjelaskan kisah Nabi Ya’qub u sebagai salah satu Nabi teladan bagi umatnya dalam kehidupan berkeluarga.