Home / Artikel / MANUSIA DAN GODAAN HIDUP DI DUNIA

MANUSIA DAN GODAAN HIDUP DI DUNIA

MANUSIA DAN GODAAN HIDUP DI DUNIA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pendidikan Agama Islam
Yang dibina oleh Bapak
Moch Wahib Dariyadi, M.Pd

Oleh

Sofi Diyana Putri (140413601535)

Tomy Prasetyo (140413606128)

Wiwid Rofika Sari (140413604669)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PRODI S1 MANAJEMEN

SEPTEMBER 2014

KATA PENGANTAR

 

Puji Syukur Kehadirat Allah Swt, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,segala hambatan dapat ditanggulangi dan penulisan makalah ini dapat selesai dengan lancar dengan makalah yang berjudul “MANUSIA DAN GODAAN HIDUP DIDUNIA”. Sehingga pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada bapak oleh Bapak Moch Wahib Dariyadi, M.Pdyang telah membimbing kami dalam proses belajar. Tidak lupa kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil.

Kami sangat menyadari akan masih banyaknya kekurangan penyusunan makalah ini,.maka kami selaku penyusun makalah ini memohon maaf atas hal tersebut sebab kami adalah manusia yang tak luput dari kesalahan dan masih dalam proses belajar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. i
KATA PENGANTAR . ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah. 1
    2. Rumusan Masalah 1
    3. Tujuan Penulisan.. 1

 

BAB II ISI

  1. Hakikat Manusia. 2
  2. Kedudukan dan Tujuan Penciptaan Manusia. 2
  3. Memahami Potensi Positif dan Negatif Manusia. 3
  4. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Perilaku Manusia. 4
  5. Ikhtisar Merealisasikan Tugas Hidup Manusia. ` 4

 

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan . 6
3.2. Saran . 6
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN SOAL DAN FOTO

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan juga makhluk sosial. Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya.

Dalam perjalanan hidupnya peran manusia semakin terlupakan. Padahal dengan semua kelebihan yang dimilikinya manusia sudah selayaknya menjalankan peran dan tugasnya. Oleh karena itu, hakikat manusia yang sebenar-benarnya harus diresapi dengan baik agar manusia itu sendiri kembali pada tujuan asal mulanya dia diciptakan.

 

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas timbul beberapa masalah, diantaranya

 

  1. Bagaimana hakikat manusia menurut pandangan Islam?
  2. Apa saja aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku manusia ?
  3. Bagaimana tugas hidup manusia ?

 

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah, kami menentukan tujuan dalam pembuatan makalah ini, adalah:

Menjelaskan hakikat manusia menurut pandangan islam dan godaan hidup manusia didunia .

BAB 2

ISI

A. Hakikat Manusia

Jika manusia ingin mengetahui hakikat dirinya secara benar, maka ia harus kembali ke penciptaannya melalui pemahaman dan penyelidikan terhadap al-qur’an dan hadis. Karena didalam al-qur’an telah dijelaskan gambaran konkret tentang manusia dan penyebutan nama-nama manusia. Penyebutan nama untuk manusia antara lain :

  • Bani Adam : sebutan ini didasarkan pada tijauan secara historis yang berarti anak cucu Adam
  • Basyar : sebutan ini didasarkan pada tinjauan biologis yang berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah.
  • Insan : sebutan ini didasarkan pada tinjauan intelektual yang berarti makluk terbaik yang diberi akal sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.
  • Nas : sebutan ini didasarkan pada tinjauan sosiologis yang menunjukkan kecenderungan untuk berkelompok dengan sesame jenis.

B. Kedudukan dan Tujuan Penciptaan Manusia

1. Kedudukan dan Tugas Hidup Manusia

Manusia diberikan 2 kedudukan yang mulia oleh Allah, yaitu : sebagai hamba Allah yang bertugas beribadah serta tunduk dan patuh kepada-Nya dan sebagai khalifah Allah yang bertugas mengelola dan mengendalikan segala apa yang ada di bumi. Dalam memakmurkan bumi ini, manusia harus selalu mengerjakan atas nama Allah dengan disertai tanggung jawab penuh dan mengikuti pesan yang telah diberikan. Manusia memiliki potensi dan kesanggupan yang signifikan untuk menjalankan tugas kepemimpinannya di bumi.

2. Tujuan Penciptaan Manusia

Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan tertentu, itulah sebabnya manusia diperintahkan Allah untuk memikirkan maksud penciptaan tersebut. Tujuan penciptaan manusia harus dipahami dengan seksama agar manusia berupaya melakukan apapun yang dikehendaki Allah dan tidak menyimpang dari ketentuan-Nya yang tertuang dalam al-qur’an Q.S al-Dzariyat:56-57 yaitu agar manusia beribadah kepada-Nya.

Beribadah dalam arti luas dapat diartikan sebagai ketaatan,kepatuhan dan kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah dalam menjalani hidup dibumi ini, baik menyakut hubungan dengan Allah ataupun hubungan dengan manusia. Tujuan dalam beribadah itu sendiri adalah untuk mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa yang telah diperbuat dan untuk mendapatkan tambahan pahala untuk kebahagian di akhirat kelak.

C. Memahami Potensi Positif dan Negatif Manusia

Allah telah menciptakan manusia dengan dibekali potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menjalani hidupnya kearah negative atau positif. Tetapi dibalik semua itu manusia juga diberi petunjuk untuk menentukan apa yang harus ia perbuat. Manusia dibekali potensi untuk menempati tempat tertinggi sehingga ia terpuji atau tempat yang rendah sehingga ia tercela. Potensi positif atau negative manusia dapat diketahui melalui uraian berikut ini:

  1. Fitrah

Fitrah manusia adalah kejadiannya sejak semula atau bawaan sejak lahir yang merupakan penciptaan Allah. Manusia sejak awal kejadiannya membawa agama yang lurus dan manusia tidak dapat menghindari fitrah itu. Manusia menurut fitrahnya adalah makhluk beragama yang apabila fitrah tersebut dipelihara mampu membawa dirinya kearah positif

  1. Nafs (Nafsu dan Jiwa)

Nafs secara umum menunjukkan kepada sisi dalam manusia yang berpotensi baik dan buruk. Dalam hal ini, al-qur’an melalui surat al-Syams:7-10 menganjurkan untuk memberi perhatian yang besar pada nafs. Nafs yang mendorong manusia untuk melakukan kebaikan dinamakan nafs al-mutmaimah, sedangkan nafs yang mendorong untuk melakukan keburukan dinamakan nafs al-lawwamah. Potensi positif manusia lebih kuat dari potensi negatifnya, namun daya tarik keburukan lebih kuat daripada daya tarik kebaikan. Manusia dianjurkan untuk mengendalikan dan mengelolahnya kepada nilai-nilai positif..

  1. Qalb (Hati)

Secara bahasa qalb bermakna membalik, karena sering kali berbolak-balik, terkadang senang, terkadang susah, ada kalanya setuju dan ada kalanya tidak setuju. Qalb yang baik akan member pengaruh kepada sifat-sifat seseorang untuk melakukan tindakan yang terpuji. Sedangkan qalb yang buruk akan menghasilkan sifat-sifat yang tidak terpuji yang dapat menyengsarakan hidupnya didunia maupun diakhirat. Qalb adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga qalb harus terus dirawat dan dihindarkan dari perbuat yang dapat merugikan kehidupan didunia dan diakhirat.

  1. Aql (Akal)

Aql adalah sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan atau dosa. Manusia harus mampu mengabungkan kemampuan berpikir dengan dorongan moral agar dapat menghasilkan sesuatu yang positif. Jika manusia tidak mampu mengabungkannya maka manusia akan mudah melakukan perbuatan yang menyimpang.

D. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Perilaku Manusia

Sebagai makhluk sosial, manusia dalam hidupnya sudah membawa potensi fitrah sejak lahir dan banyak memperoleh pengaruh dari lingkungannya, terutama lingkungan terdekatnya. Hal-hal yang menguntungkan mudah sekali di akses dari jarak jauh,demikian juga halnya dengan hal-hal yang merugikan dan merusak moral. Dalam bidang pendidikan dikenal beberapa aliran pendidikan yaitu empirisme,nativisme,naturalisme dan konvergensi.

Para ahli mengatakan secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu faktor personal dan faktor situsional . faktor personal adalah faktor yang datang dari individu,yang meliputi faktor bioogis(struktur genetis,system syaraf,system hormonal) dan faktor sosisiospikologis(karakter dalam diri manusia). Sedangkan faktor situsional adalah faktor dari luar individu termasuk lingkungan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka manusia dengan berbekal potensi-potensi yang positif dan negative yang berada pada dirinya berkewajiban untuk mencari ilmu dan mengamalkan dengan sebaik mungkin.

E. Ikhtisar Merealisasikan Tugas Hidup Manusia

Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa tugas manusia adalah menjadi khalifah dibumi. Kesediaan mengemban amanat dari Allah mengandung suatu konsekuensi bahwa manusia harus lebih mengutamakan untuk menjalankan kewajiban-kewajiban yang diberikan Allah dari pada menuntut hak. Manusia hanya diberi kewenangan untuk berusaha, berhasil dan tidaknya usaha tersebut merupakan kewenangan Allah semata. Agar sukses dalam mengemban amanat sebagai khalifah, manusia dapat melakukan upaya berikut :

  1. Berilmu yang memadai

Amanat menjadi khalifah akan dapat diemban manusia dengan baik apabila mereka memiliki ilmu yang memadai.

  1. Bertindak secara nyata

Semua pihak harus melakukan tindakan nyata dalam kemakmuran dunia atau bumi. Manusia dengan statusnya masing-masing, misalnya ulama (ilmuwan) mengembangkan ilmunya,meneliti, mengadakan eksperimen dan mensosialisasikan ilmu keoada para umara’ dan generasi penerus.

  1. Mencari lingkungan yang baik

Menyadari akan besarnya pengaruh lingkungan dalam merealisasikan sesuatu yang diinginkan maka manusia harus mencari lingkungan yang kondusif.

  1. Berdo’a

Berdo’a merupakan cirri khas orang yang beriman

  1. Menjaga hati

Hati harus dijaga agar selamat dari hal-hal yang menjadikannya labil dan sakit

  1. Dilengkapi dengan bertawakal atau menyerahkan keberhasilan segala usaha dan jerih paya kepada Allah, dzat yang maha mengetahui dan maha bijaksana.

BAB 3

PENUTUP

    1. KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya adalah jika manusia ingin mengetahui hakikat dirinya secara benar, maka ia harus kembali ke penciptaannya melalui pemahaman dan penyelidikan terhadap al-qur’an dan hadis. Dan para ahli mengatakan secara garis besar ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu faktor personal adalah faktor yang datang dari individu,yang meliputi faktor bioogis(struktur genetis,system syaraf,system hormonal) dan faktor sosisiospikologis(karakter dalam diri manusia). Sedangkan faktor situsional adalah faktor dari luar individu termasuk lingkungan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka manusia dengan berbekal potensi-potensi yang positif dan negative yang berada pada dirinya berkewajiban untuk mencari ilmu dan mengamalkan dengan sebaik mungkin.

Dan tugas hidup manusia adalah berilmu yang memadai,bertindak secara nyata,mencari lingkungan yang baik,berdo’a,menjaga hati dan juga dilengkapi dengan bertawakal atau menyerahkan keberhasilan segala usaha dan jerih paya kepada Allah, dzat yang maha mengetahui dan maha bijaksana.

3.2. SARAN

Menurut kelompok kami , sebaiknya sebagai umat islam yang tunduk patuh pada ajaran-ajaran dan hukum tentang islam dianjurkan untuk tidak mengikuti potensi-potensi negatif yang bisa dimiliki oleh setiap manusia. Karena itu akan sangat merugikan dirinya sendiri dan menyebabkan diri kita menyimpang dari ajaran Allah. Perbanyaklah beribadah dan tekun menjalani perintah-Nya.

Daftar Pustaka

Tim Dosen Pendidikan Agama Islam.Pendidikan Agama Islam Transformatif Membentuk Pribadi Berkarakter.Malang : Universitas Negri Malang.

http://muzacil.wordpress.com/2012/02/23/. diakses 15 Mei 2013.

LAMPIRAN SOAL

  1. Mengapa manusia suka melakukan sesuatu atas nama Allah , bagaimana ciri-ciri orang tersebut? ( YOWANDA)
  2. Dari segi potensi negatif , maksud dari manusia suka melewati batas ? ( TYA )
  3. Apa maksud dari kembali ke alam dari aliran pendidikan Naturalisme ? (WENI)
  4. Apa fungsi dan hubungan dari khalifah dan hamba Allah ? (UBED)
  5. Manusia diwajibkan untuk mempunyai sifat ikhlas , bagaimana cara menghindari sifat riya’? (SHOKIB)
  6. Mengapa potensi positif lebih kuat dari pada potensi negatif ? (ZAHRO)
  7. Mengapa manusia perlu berikhtiar dan perlu mengetahui apa tujuan dari diciptakannya mereka ? (TULUS)
  8. Mengapa manusia harus mampu menggabungkan kemampuan berpikir dengan dorongan moral agar apa yang ia lakukan dapat melekukan sesuatu hal yang positif?(YENI)

Jawaban

  1. Karena sesuatu yang kita kerjakan semua atas kehendak Allah , ciri-cirinya yaitu seperti sebelum mengerjakan sesuatu kita membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah . Senantiasa hanya untuk mendpatkan ridho dari Allah.
  2. Karena manusia tidak pernah merasa puas akan apa yang telah diberikan oleh Allah dan selalu dihantui oleh rasa nafsu yang tidak dapat dikendalikan. Contohnya seperti para pejabat dengan kekuasaan tinggi tetapi mereka masih saja melakukan korupsi.
  3. Karena manusia diciptakan untuk berfikir , mkasud dari kembali ke alam yaitu kepada orang tua atau perkembangan alam disekitarnya sebagai obyek secara langsung.
  4. Fungsi dari khalifah yaitu menjaga bumi , sedangkan Hamba Allah yaitu mentaati kewajiban dan perintah Allah. Hubungannya adalah sebagai Hamba Allah kita diwajibkan untuk menjaga dan melestarikan bumi. Sebagai suatu tanda bahwa kita Hamba Allah yang tunduk patuh kepada-Nya.
  5. Cara menghindari riya’ yaitu dengan cara sebelum melakukan niat itu kita harus menata hati kita supaya hati kita menjadi terbuka , selanjutnya kita membaca niat apabila kita ingin melakukan kegiatan.
  6. Karena manusia diberi wewenang untuk memilih potensi-potensi yang positif maupun yang negatif. Potensi positif lebihh kuat karena manusia memikirkan dampak dari perbuatan-perbutannya, perbuatan yang positif akan membawa mereka kepada jalan menuju surga sedangkan perbuatan yang negatif akan membawa mereka kepada jalan menuju neraka. Karena mereka yakin Allah Maha Melihat .
  7. Supaya manusia selalu bersyukur akan apa yang telah Allah berikan dan supaya manusia selalu ingat Allah dan selalu taat beribadah .
  8. Sebab, apabila ia tidak mampu menggabungkan keduanya,maka akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkannya terutama apabila diabaikan maka orang tersebut akan melakukan perbuatan yang menyimpang.

KELOMPOK DUA

Tomy Prasetyo (140413606128) sebagai MODERATOR

Sofi Diyana Putri (140413601535) sebagai penyaji pertama.

Wiwid Rofika Sari(140413604669) sebagai penyaji kedua.

About Moch Wahib Dariyadi

Saya adalah Bloger asal Malang yang menyukai kegiatan yang berhubungan dengan perkembangan IT, Design dan juga Pendidikan. Berupaya untuk selalu menebarkan kebermanfaatan bagi sesama.

Check Also

Kaligrafi Arab di Masjid

Kaligrafi Arab di masjid merupakan seni tulisan yang dipraktikkan dalam seni Islam. Kaligrafi Arab adalah ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *