(oleh: Muhammad Mualimin, Ketua Umum HMI Komisariat Universitas Al Azhar Indonesia, Ketua DPC PERMAHI Jakarta Selatan, Warga Pencak Silat SH Terate, Penulis Muda FLP Jakarta)
Mungkin anda pernah mengalami kejadian seperti saya, khususnya pengendara sepeda motor di Jakarta. Tiba โ tiba dibelokan anda โโdicegatโโ beberapa Polisi dan meminta anda menunjukkan surat โ surat (STNK dan SIM).
Saya tidak ingat tanggalnya, waktu itu dalam 3 bulan saya ketilang 3X (1. JL. TB Simatupang arah Pasar Rebo, 2.dibawah Fly Over Kuningan dan 3.Lampu merah Sekretariat ASEAN). Mulai dari Plat belakang motorku yang mur-nya kendor sehingga terpaksa aku lepas, sampai SIM yang ketinggalan karena buru โ buru ke kampus. Tapi alhamdulillah bisa โโdiselesaikan ditempatโโ. Amanlah 86. Tapi ya gitu, mesti keluar duit supaya cepat beres urusannya!
Tapi sebenarnya aku merasa penilangan itu memberatkan dan sangat tidak fair. Selain uang โโberes ditempatโโ itu adalah untuk kebutuhan makan dan bayar kos, waktu itu juga pas ditanggal tua / akhir bulan (cobaan anak rantau yang ngekost).
Kebetulan motorku dibeli dari kota Tuban โ Jawa Timur, jadi nomor plat-nya S. Sehingga ketika ada Polisi dijalanan ibukota entah kenapa motorku yang diincar duluan untuk diberhentikan. Apa karena saya dari jauh? Apa karena saya dari luar daerah? Padahal saya lihat dengan mata kepala saya sendiri ada pemotor yang menggunakan seragam TNI dibiarkan begitu saja lewat, seolah โ olah Polisinya punya semacam โโkodeโโ kalau sesama aparat dilarang menilang. Lha terus nasib saya yang Cuma mahasiswa dan rakyat kecil ini bagaimana dong? Kenapa orang tidak punya pangkat selalu harus dianiaya dimanapun didunia ini? Kalau begini terus kapan bangsa ini maju? Katanya negara demokrasi, harusnya rakyat yang superior, eh ini rakyat malah dijadikan kalah โ kalahan melulu!
Bukan hanya oknum aparat yang dibiarkan lolos, pengendara MoGe juga dibiarkan lewat begitu saja, tapi kenapa pemotor kecil seperti saya ditangkap? (motor saya Jupiter Z). Ini tidak adil!.
Besoknya ketika saya melintas dijalan Pangeran Antasari arah Blok M, waktu itu saya baru sampai didekat kantor Walikota Jakarta Selatan. Saya menjumpai oknum Polisi sedang menaiki motor yang tidak memakai helm dan payahnya Polisi Lalu Lintas cuek saja (Fotonya ada diatas). Nah disini saya sebagai warga negara merasa terjadi diskriminasi, aku tak terima diperlakukan seperti itu.
Tolong Pak KAPOLRI menertibkan oknum anggota yang โโnakalโโ tersebut. kami siap ditilang kalau kami melanggar, tapi kalau anggota bapak melanggar harusnya dihukum juga donk, itu baru namanya fair! Jangan hanya gara โ gara hal sepele begitu reputasi Insitutusi POLRI jatuh dimata masyarakat. Kami menggaji Polisi supaya ada penegakkan hukum yang fair dinegeri ini!
Leave a Reply