Peran Rumah Dalam Membangun
Keluarga Sakinah
Republika:
Senin, 09 Mei 2005
Dr Muhammad Syafi’i Antonio MSc
Chairman of Batasa Tazkia Consulting
Bayti Jannati, rumahku adalah surgaku. Demikian sabda Rasulullah SAW, yang menggambarkan betapa strategisnya posisi rumah dan keluarga dalam kehidupan manusia. Ibaratnya, rumah dan keluarga yang Islami bagaikan surga kecil di dunia, dalam membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah (penuh ketenangan, cinta dan kasih sayang).
Hadits Rasulullah saw di atas memberikan gambaran tentang kebahagiaan’ manusia atau keluarga yang sakinah (tenang) akan tercapai jika tercapai pula beberapa hal pokok. Di antaranya rumah yang luas, kendaraan yang nyaman, isteri atau suami yang soleh dan solehah serta rizki yang halal dan baik.
Rumah yang luas, maksudnya bukan rumah yang secara fisik berukuran luas, tetapi merupakan tempat tinggal yang memberikan kelapangan hati, rasa tentram dan nyaman, seperti yang dimiliki oleh Rasulullah SAW sendiri.
Kendaraan yang nyaman, tidak terbatas pada kuda, kereta atau mobil yang cepat saja, tetapi ia mempunyai fasilitas yang baik untuk menghantarkan pemiliknya ke tempat-tempat yang baik pula.
Sedangkan isteri atau suami yang soleh atau solehah adalah pendamping hidup untuk senantiasa beribadah dan mendekatkan kita kepada Allah serta selalu mau mengingatkan jika salah satu diantara keluarga berbuat kesalahan.
Rumah dan keluarga yang dimiliki sesuai dengan tipe di atas, akan lebih baik lagi jika kita mendapatkan rezeki yang halal dan baik. Karena hanya rezeki yang baik dan halal yang dapat membuat amal yang dilakukan akan diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran yang menegaskan bahwa Allah itu Thoyyib (baik) dan hanya menerima yang thoyyib (baik).
Sedangkan yang dimaksud dengan rumah yang Islami adalah rumah yang memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk rumah tangga yang sakinah. Ciri rumah yang Islami adalah rumah yang di dalamnya selalu didirikan ibadah kepada Allah, rumah yang di dalamnya terjadi internalisasi nilai Islam secara kaffah (sempurna), rumah yang di dalamnya ada qudwah hasanah (keteladanan yang baik), rumah yang di dalamnya ditegakkanya syariat Islam, rumah yang dapat menghindarkan penghuninya dari hal-hal yang tidak Islami, dan rumah yang berperan sebagai tempat pembinaan generasi mendatang.
Lalu bagaimana fungsi rumah yang Islami? Rumah yang Islami memiliki fungsi fisiologis, psikologis, sosiologis dan dakwah.
Fungsi fisiologis berarti rumah merupakan tempat berteduh dengan baik dan nyaman, tempat untuk mendapatkan makanan, minuman dan pakaian yang cukup serta rumah menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan istirahat jasmani.
Rumah yang berfungsi psikologis adalah rumah yang dipergunakan sebagai tempat untuk mendapatkan rasa aman (pagar fisik dan pagar sosial), tempat semua anggotanya diterima secara wajar dan apa adanya, tempat untuk mendapatkan dukungan psikologis dan tempat untuk pembentukan identitas diri.
Sedangkan rumah yang memiliki fungsi sosial adalah rumah yang menjadi tempat pendidikan pertama dan terbaik (al umm hiya madrasatu al-‘ula wa al-bayt huwa mahalluha), dan sebagai unit sosial yang menjembatani interaklsi positif antar individu. Selain itu, rumah juga berfungsi sebagai sarana dakwah, yakni rumah yang di dalamnya menjadi tempat pembentukan model keluarga yang ideal, dan menjadi tempat obyek dakwah pertama dan utama.
Milis Sabili
Dikirim oleh: Erwin
Senin, 23 Mei 2005