Tag: nomor

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 11.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 11. Semua amal baik dan segala aktivitas yang kita lakukan dapat digambarkan seperti benda mati yang tidak bernyawa. Agar menjadi hidup dan dapat terbang untuk menghadap kepada Hadlirat Allah SWT, maka amal baik tersebut harus diberi nyawa, dan nyawa yang membuat semua bentuk amal baik dan aktivitas kita tersebut menjadi hidup…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 19.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 19. Jangan pernah mencari-cari alasan untuk menunda-nunda apalagi meninggalkan amal baik: karena sibuk, tidak ada waktu longgar, banyak tugas dan pekerjaan dan seterusnya. Semua itu hanya rekadaya nafsumu karena malas untuk berbuat baik atau karena merasa berat untuk melakukannya. Sungguh, jika kau benar-benar ingin menjadi pribadi baik dan dekat dengan Allah,…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 46.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 46. Kamu mungkin pernah atau bahkan tidak jarang jatuh dalam dosa dan kesalahan, tetapi teman-temanmu tetap menilai dirimu sebagai orang yang baik. Kenapa? Karena teman-temanmu itu, karakter dan perilakunya lebih buruk darimu, sehingga mereka tetap menilaimu sebagai orang baik, meski dirimu tidak jarang jauh dalam dosa dan kesalahan. Jika mengikuti dan…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 48.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 48. Apapun sikap, ucapan dan perilaku kita pada dasarnya adalah cerminan dari baik buruknya hati kita. Baik-buruknya hati kita sendiri sangat terkait dengan jauh dekatnya kita masing-masing kepada Allah. Orang yang dekat dengan Allah Sang Maha Cahaya dan Maha Kasih niscaya hatinya menjadi cemerlang dan penuh kasih, dan itu semua akan…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 66.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 66. Hati-hatilah jika Allah tetap melimpahkan nikmat dan karunia-Nya padamu padahal dirimu senantiasa berbuat dosa dan maksiat. Sebab, bisa jadi semua itu adalah istidraj atau “pelulu” (jawa) dari Allah, sehingga tanpa kau sadari engkau justru semakin jauh dari-Nya dan akhirnya jatuh dalam kesengsaraan dan kemurkaan-Nya, sebagaimana diisyaratkan dalam al-Qur’an, “Kami biarkan…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 71.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 71. Tidak semua pertanyaan dapat dijawab, karena tidak ada orang yang tahu segalanya. Tidak semua yang disaksikan dapat dijelaskan karena keterbasan lisan dan bahasa untuk mengungkapkan perasaan dan hakekat realitas. Tidak semua pengetahuan dapat di share pada orang lain, karena tidak semua orang dapat memahaminya. Itulah sebabnya, dikatakan agar kita berbicara…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 87.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 87. Jika kamu ingin kedudukan dan kemuliaan yang tidak bakal rusak, maka jangan tertipu oleh kedudukan dan kemuliaan yang fana. Segala hal yang diperoleh dan diberikan oleh yang fana akan fana. Segala yang diberikan Yang Maha Kekal tidak akan hina. Hanya Allah SWT yang Maha Kekal dan Maha Mulia. Kemuliaan-Nya tidak…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 101.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 101. Waktu bermacam-macam tingkatannya. Namun, sebaik-baik waktu adalah suatu waktu dimana engkau sadar tentang siapa dirimu, sadar akan kekurangan dan kefakiranmu, sehingga engkau bertaubat, menangis dan bersimpuh di haribaan-Nya. Allah Yang Maha Bijak kadang memberikan ujian kefakiran dan kekurangan kepada hamba-Nya, mencurahkan beragam musibah dan bencana, agar mereka sadar tentang dirinya…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 102.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 102. Engkau mungkin pernah merasa khawatir diabaikan oleh kelompokmu, tidak dipedulikan oleh atasanmu, atau bahkan mereka benar-benar meninggalanmu, atau berbuat jahat kepadamu, sehingga engkau melepas diri dan berpisah dari mereka. Jika itu terjadi, sadarlah bahwa semua itu bukan petaka melainkan justru adalah karunia-Nya. Itu adalah salah satu cara Allah agar engkau…

  • Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 104.

    Ngaji Syarah al-Hikam, nomor 104. Orang yang benar-benar mengenal dan dekat dengan Allah (al-arif billah) tahu pasti tentang siapa dirinya dan posisinya dihadapan Allah Yang Maha Kaya dan Maha Kuasa, sehingga dia hanya akan menundukkan dirinya kepada Allah. Orang benar-benar mengenal dan dekat dengan Allah (al-arif billah) telah menyaksikan sendiri kemaha-mulian dan kemaha sempurnaan-Nya, sehingga…