Saturday, 15 March 2025
above article banner area

Filsafat

Karena luasnya linkungan pembahasan filsafat, maka tidak mustahil kalau banyak diantara para filsafat memberikan definisinya secara berbeda-beda. Coba perhatikan definisi-definisi ilmu filsafat dari filsuf barat dan timur di bawah ini:

a. Plato (427SM-347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan:
Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).

b. Aristoteles (384SM – 322SM) mengatakan: Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (Filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).

c. Marcus Tullius Cicero (106SM – 43SM) politikus dan agli pidato Romawi, merumuskan:
Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.

d. Al-Faribi (meninggal 950M), filsuf muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan:
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakekat sebenarnya.

e. Immanuel Kant (1724 – 1804), yang sering di sebut “raksasa pikir Barat”, mengatakan:
Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan yaitu;
– apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
– apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh etika)
– sampai dimanakah pengharapan kita? (dijawab oleh antropologi)

f. Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan:
Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak di masalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal.

g. Drs. H. Hasbullah Bakry, merumuskan:
ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

*> Kesimpulan

setelah mempelajari rumusan-rumusan tersebut di atas, dapatlah di simpulkan bahwa:

a. Filsafat adalah “ilmu istimewa” yang mencoba menjawab masalah-masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan, karena masalah-masalah tersebut diluar jangkauan ilmu pengetahuan biasa.

b. Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami secara radikal dan integral serta sistemasis hakekat sarwa yang ada, yaitu:
– hakikat Tuhan,
– hakikat alam semesta, dan
– hakikat manusia,
serta sikap manusia sebagai konsekuensi dari paham tersebut. Perlu ditambah bahwa definisi-definis itu sebenarnya tidak bertentangan, hanya penekanannya saja yang berbeda.

 

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *