Hormon Steroid

Hormon steroid berukuran kecil, larut dalam lemak, dapat melewati masuk membran sel, tetapi untuk pengedaran harus diikat oleh protein plasma karena tidak larut dalam darah. Hormon – hormon ini disekresikan oleh :

1. Kortek adrenal ( cortisol dan aldosteron )
2. Ovarium ( estrogen dan progesteron )
3. Plasenta ( estrogen dan progesteron )
4. Testis ( testosteron )

Sintesis

Steroid merupakan derivat kolesterol melalui serangkaian reaksi dalam mitokondria dan retikulum endoplasma  halus. Kolesterol diperoleh dari makanan atau disintesis dalam sel dan disimpan dalam bentuk droplet lipid dalam sitoplasma  sel steroid. Semua steroid memiliki struktur dasar yang sama berbentuk 4 cincin karbon, tetapi setiap hormon berbeda dalam :

1. rantai samping yang terikat pada cincin
2. ikatan dalam cincin ( rangkap / tunggal )

Urutan reaksi sintesis tiap hormon bervariasi, karena perbedaan enzim yang terlibat, tetapi pada umumnya melalui 2 tahap :

1. Kolesterol diubah menjadi prenegnolon oleh enzim desmolase dalam mitokondria sel penghasil steroid. Desmolase memindah 6 atom karbon dari rantai samping kolesterol  cincin D. Reaksi ini sebagai pembatas dalam sintesis steroid
2. Prenegnolon diubah menjadi progesteron oleh enzim dalam mitokondria dan sitoplasma. Reaksi ini meliputi :
   1. isomerisasi : ikatan rangkap dipindah dari cincin B ke cincin A
   2. Oksidasi : Gugus hidroksi ( OH ) cincin A menjadi gugus keton ( O )

Tahap selanjutnya bervariasi, tetapi secara umum seperti ditunjukkan pada gambar 1.8.

Sekresi

Hormon steroid segera dilepaskan setelah disintesis, trutama sintesis prenegnolon.

Sel yang mensekresikan hormon steroid memiliki kenampakan histologis hampir sama antara yang satu dengan yang lain yaitu :

1. berukuran kecil, nukleus bulat
2. sitoplasma besar
3. jumlah droplet lipid banyak ( kenampakan “foam” )
4. retikulum endolasma halus melimpah
5. mitokondria banyak
6. dikelilingi oleh kapiler darah