asesmen

Hak cipta Indah Fitriani desainwebsite.net

Setiap evaluasi yang dilakukan harus mengacu kepada hasil belajar (tujuan) yang telah dirumuskan di dalam kurikulum. Untuk siswa SLTP dan SMU menurut kuikulum IPA yang berlaku, menyatakan bahwa komponen-komponen utama program pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka mencai tujuan itu melipui strategi beikut: 1) menanamkan konsep-konsep dan informasi; 2) mengembangkan proses-proses seperti pengamatan dan percobaan; 3) keterkaitan antara konsep IPA dengan kehidupan nyata; 4) keterkaitan pengajaran IPA dengan kehidupan nyata seperti bidang teknologi, pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan; 5) mengembangkan keterampilan pemecahan maslah; 6) mengembangkan keterampilan komunikasi; 7) mengembangkan budaya kerja sama dan sikap mental positif.

Kelas IPA dalam jangka waku lama telah didominasi satu metode tes yaitu tes tertulis yang mengukur kognitif siswa terhadap informasi faktual atau keterampilan proses dasar. Pada saat ini kurikulum IPA berkembang demikian pesat mencakup ulasan materi, tujuan pengajaran terintegrasi proses, misalnya saat ini guru mengajarkan pada siswa bahwa sains adalah pemecahan masalah. Tujuan-tujuan yang muncul juga meliputi kemampuan berbicara, menulis, membaca, berpikir kritis, dan bernalar, dan sejauh mungkin berhubungan dengan dunia nyata. Metode asesmen alternatif dan autentik diperlukan untuk kinerja siswa tentang tujuan-tujuan pembelajaran sains seperti  yang telah disebutkan.

Berdasarkan kutipan ditas akhir-akhir ini orang mulai sadar bahwa untuk mengevaluasi kemampuan siswa tidak lagi cukup hanya dengan menggunakan paper and pencil test yang umumnya hanya mengukur kemampuan kognitif dan belum mengukur kemampuan lainnya yang dimiliki siswa, dan belum cukup untuk dijadikan dari pembuatan kesimpulan tentang profil siswa secara utuh. Untuk mengukur kemampuan siswa yang sesungguhnya yang mencakup aspek lebih luas perlu model pengembangan asesmen seperti asesmen autentik, asesmen kinerja, dan asesmen alternatif.