Andreas Bordes: Dari Pebasket Jadi Entrepreneur Muda

Andreas Bordes: Dari Pebasket Jadi Entrepreneur Muda

Andreas Bordes: Dari Pebasket Jadi Entrepreneur Muda

Andreas Bordes: Dari Pebasket Jadi Entrepreneur Muda

Selasa, 30 April 2013 13:28

Menjadi seorang pebisnis serba bisa mungkin tak terlintas dalam pikiran anak muda satu ini. Ia hanya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan passionnya, demikian aku Andreas Bordes yang baru berusia 20 tahun tetapi telah menempuh jalan menuju kemandirian melalui entrepreneurship.

Sering kali kita temukan entrepreneur yang sukses berkat dorongan keluarga. Begitu juga yang terjadi pada Andreas. Ia anak dari pasangan yang berasal dari kota gudeg Yogyakarta dan bungsu dari 2 bersaudara. Saat kelas 4 sekolah dasar, ia menjadi yatim karena sang ayah meninggal dunia. âSemenjak itu Ibu saya menjadi single parent, berjuang menghidupi kedua anaknya. Dan semenjak itu pula, saya bertekad untuk sukses, saya mulai membaca buku self development ketika SD,â ungkapnya mengenang masa lalu.

Dari kejadian pahit tersebut, mentalnya tertempa. Akhirnya Andreas bisa meraih sukses di SMA dengan lolos DBL World Camp Surabaya. Sebuah kebanggaan bagi Andreas ialah sekarang ia bisa memiliki penghasilan sendiri dan menulis buku.

Keyakinannya bahwa kenakalan remaja sekarang ini menjadi bukti mengapa moral sangat penting untuk kemajuan sebuah bangsa, dan inilah yang mendorong Andreas untuk menulis sebuah buku yang berjudul âRahasia Menjadi pribadi Dahsyatâ. Menurutnya, tanpa moral yang baik, sebuah bangsa akan susah untuk maju. âSama seperti sebuah pisau, bisa dipakai untuk kebaikan (memotong makanan) atau justru, untuk berbuat kejahatan,â ungkap pemuda kelahiran Bontang, 10 Februari 1993 ini kepada Ciputraentrepreneurship.com (30/ 4/ 2013).

Bagi banyak orang yang ingin berbisnis, modal sering dijadikan alasna untuk tak segera memulai. âBagi saya, modal uang itu nomor ke sekian. Nomor pertama adalah, emosi dalam diri kita, ketika kita bisa mengontrol emosi kita, dan mengarahkan ke tujuan kita, kita pasti akan mendapatkannya. Banyak lo, orang yang dari nol, tapi bisa meraih sukses,â kata Andreas.

Menurutnya ada 3 hal yang menjadi kunci sukses seorang entrepreneur. Yang pertama adalah ketahui passion kita, dengan bertanya: âKegiatan apa yang kita cintai, bahkan tidak dibayar pun kita mau melakukan?â Lalu buat tujuan sesuai dengan passion kita. Missal, hobi nya masak, buat target jadi pengusaha restoran, lanjutnya.

Selanjutnya belajar dari yang terbaik. Dengan begitu, kita tidak perlu mengalami kegagalan bertubi tubi, karena kita belajar dari yang sudah sukses. Dan itu mempercepat kesuksesan kita.

Yang ketiga, selalu belajar dari kesuksesan dan kegagalan. Ketika sukses pelajari apa yang membuat sukses, sehingga bisa diulangi. Ketika gagal, pelajari kesalahannya, sehingga bisa menjadi lebih dekat dengan kesuksesan.

Harapan Andreas dalam 5 tahun ke depan dalam berwirausaha sederhana saja: makin banyak entrepreneur muncul di Indonesia untuk bersama-sama memajukan Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja.

Di akhir wawancara, Andreas bercita-cita agar Indonesia dalam 5 tahun ke depan Indonesia semakin maju, perekonomian semakin meningkat tanpa melupakan pendidikan dan moral Indonesia yang semakin maju. âSaya percaya, sebuah negara dengan pendidikan dan moral yang hebat, bisa menjadikan bangsanya menjadi hebat,â pungkas mahasiswa satu ini. (*Akhlis)

* Senita Jaya, Sukses Berbisnis Jasa Pendidikan Informal (2013-04-15) * Dodi Mawardi, Pencetus Sekolah Menulis Kreatif Indonesia (2013-02-19) * Pierre Senjaya, Sukses Berbisnis Pendidikan di Usia Muda (2013-01-29) * Mahasiswa Universitas Ciputra Angkat Bisnis Terasi khas Tuban (2012-09-27) * Sekolah Darurat Kartini, Sekolah untuk Kaum Miskin (2012-09-07)

Share