HUBUNGAN AGAMA ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Nama : Amabel Raihanita Hakim
NIM : 210523617314
Agama dan pengetahuan merupakan dua kata yang memiliki dua makna yang berbeda tetapi tetap saling berkesinambungan. Arti agama itu sendiri memiliki makna “tradisi”. Agama adalah suatu sistem yang mengatur keyakinan atau kepercayaan pada kepribadiaan seseorang untuk bentuk pengabdiaan kepada Tuhan yang maha kuasa. Dan apa itu pengetahuan? Pengetahuan adalah informasi yang didapatkan untuk bertujuan memperoleh pemahaman, pemblajaran dan pengalaman. Hubungan agama akan mempengaruhi kehidupan social dalam masyarakat. Tentu, pengaruh agama pada kehidupan. Dunia saat ini, telah memasuki era globalisasi dengan dampak positife antara lain seperti memeasn makanan tanpa mengunjungi restoran tersebut, online, mendapatkan informasi yang cepat dari berbagai social media atau hal positife lainnya yang dilakukan oleh manusia dan era globalisasi ini juga memiliki dampak negative antara lain penipuan , ini adalah sebuah konsekkuensi dalam era globalisasi.
Kemudian dari kemudahan kemudahan ini tentu, akan berdampak pada perubahan perubahan dari kehidupan social kemasyarakatan baik diindonesiaa maupun didunia. Semua orang mungki dalam era globalisasi keutuhan manusia ingin terbentuk dengan baik. Pengetahuan social diharapkan untuk mendampakkan suatu alternatif strategis bagi pengembangan manusia diindonesi maupun dimuka bumi. Pasti akan dampak perubahan pada pengetahuan social. Ini tidak akan dipungkiri karena era globalisasi itu terbuka semuanya, terbuka semua pengaruh budaya, terbuka semua kebiasaan kebiasaan, terbuka semua pengaruh gaya hidup, itu bagi kita negara yang belum meiliki filter jati diri akan mudah terpengaruh oleh perubahan perubahan seperti masih mengkuti gaya hidup luar negri, namun demikian pengetahuan social sekarang mulai kewalahan , kewalahan dalam menangkap pengaruh budaya budaya, imbas dari era globalisasi tersebut atau gagal dalam ikut serta dalam memecahkan masalah di era globalisasi tersebut. Hal demikiran antara lain disebabkan karna dasar dasar dan prinsip prinsi berlandasan dalam ilmu pengetahuan social tersebut berasal dari filsafat barat. Ini dasar dasar yang diletakkan ilmu pengetahuan yang bertumpu pada pemikiran rasional. Ini akan berpengaruhnya filosofi barat tersebut imbas nya kalo berfikir kita hanya rasional . Semua akan terkait dengan agama.
Sebagai salah satu mengatasi dari pengetahuan social yang demikian itu, agama dapat memberikan arahan, inilah pentingnya agama dari imbas pengaruh hal negative dari era globalisasi untuk mengarahkan, untuk meluruskan, untuk menuntun bahwa ilmu pengetahuan itu keanggihan dari pada teknologi diakui dalam agama. Artinya agama mengikuti . Era globalisasi memiliki peran dalam menjawab hal dan tantangan yang berkembang, berubah, bertolak. Hal ini memukakan pandangan islam tentang kepeduliaannya masalah social, pandangan ajaran islam. Kita bernagkat menuju pandangan islam pada pengetahuan social. Sejak lahir nya pada abad yang lalu, islam telah tampil sebagai memberi pengertian untuk menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Antara hubungna manusia dengan Allah S.w.t antara hablumminaallah wa hablumminannas pada urusan dunia. Disini jelas bahwa dalam konsep islam adalah menyeimbangkan antara hubungan dunia dan akhirat. Antara hubungan hablumminaallah wa hablumiminannas, dan antar hubungan manusia antara manusia Jika ingin menunjukan perbandingan antara ibadah dan muamalah pasti menekankan muamalah dalam arti yang khusus.
Dalam urusan muamalah lebih besar dari pada ibadah. Mengapa demikian? Ibadah dilakukan dalam waktu yang sudah ditentukan, contoh sholat mafruudhoah, shubuh, dzuhur, ashar, maghrib , isya.
Sedangkan muamalah dilakukan dengan tidak ada Batasan waktu.
Islam mengandung dampak positive kepada makhluk- makhluk allah, mulai dari manusia hingga hewan akan sejahtera karna datangnya islam dan tidak ada sama sekali yang mengandung unsur unsur Negative didalamnya satu pun, karna islam adalah ajaran dan keyakinan pada kppribadiaan untuk membangun kemakmuran pada umat manusia. Islam memandang ilmu pengetahuan adalah suatu aspek yang sangat penting dan positive bagi manusia. Maka dari itu tidak ada pertentangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Begitupun ilmu pengetahuan antara Ilmu pengetahuan dan agama. Pada dewasa ini, ilmu social sedang mengalami kemandekan dalam memecahkan masalah dihadapinya. Maka dari itu, buthlah ilmu social yang tidak hanya berhenti pada menjelaskan fenomena social tetapi memecahkan dengan meluas. Kita butuh ilmu social profetik, yaitu ilmu social yang tidak hanya menekankan untuk mengubah fenomena social melainkan memberi petunjuk kearah mana tranfortasi itu dilakukan , untuk apa dan oleh siapa transfortasi itu terbuat.
Ilmu social yang bisa mengubah fenomena dalam berdasarkan cita-cita etik dan profetik tertentu: perubahan tersebut didasarkan pada tiga haL : Pertama, cita- cita kemanusiaan. Kedua, liberasi; ketiga, trasendesi. Cita -cita profetik tersebut dapat di devirasikan dari misi historis islam.
Nilai – nilai kemanusiaan, yang dapat digali dari ayat alquran dijelaskan secara singkat sebagai berikut. Pertama, bahwa tujuan humanisasi adalah memanusiakan dalam dari proses dehumanisasi.Kedua, liberasi adalah pembebasan manusia dari lingkaran teknologi, pemerasan kehidupan, menyatu Bersama orang yang tersingkirkan oleh kekuatan ekonomi raksasa dan berusaha membebaskan manusia dari belenggu yang kita buat sendiri.Ketiga, Trasedensi adalah menumbuhkan dimensi transcendental dalam kebudayaan.
Islam lebih banyak memperhatikan dalam askpek kehidupan social dari pada aspek kehidupan ritual. Keterkaitan agama dengan masalah kemanusiaan menjadi penting jika dikaitkan dengan situasi kemanusiaan dizaman modern ini. Dewasa ini manusia menghadapi berbagai macam persoalan yang benar – benar membutuhkan pemecahan dengan sigap. Terkadang merasa bahwa situasi yang penuh problematika didunia modern justru di sebabkan oleh perkembanganpemikiran manusia sendiri. Dibalik iilmu pengetahuan dan teknologi , dunia modern sesungguhnya menyimpan potensi yang bisa menghancurkan martabat manusia.
Umat manusia telah berhasil menggorganisasikan ekonomi, menata struktur politik, serta membangun eradaban yang maju untuk dirinya sendiri. tetapi pada saat yang sama, pasti melihat bahwa umat manusia telah menjadi tawanan dan tidak dapat melepaskan diri dari merujuknya kepada hasil ciptaan dirinya sendiri. Ilmu social profetik adalah ilmu pengetahuan yang berkesinambungan dengan agama yang telah digali dari nilai- nilainya
Dalam keadaan demikian, kita saat ini nampaknya sudah mendesak untuk memiliki ilmu pengetahuan social yang mampu membebaskan manusia dari berbagaiproblema tersebut. Ilmu pengetahuan yang dimaksud yaitu ilmu yang sudah dikupas dan digali dalam nilai nilai agama yang disebut dengan ilmu social profetik.
Dengan ilmu profetik, kita diharuskan mempuyai pandangan bahwa ilmu pngetahuan bukan dari segi rasio dan empiri saja yang dianut oleh masyarakat barat. Tetapi juga dari wahyu atau petunjuk. Dengan ilmu social yang demikian maka umat islam akan dapat meluruskan gerak Langkah perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi saat ini dan juga meredamkan berbagai keseluruhan social dan Tindakan kriminal, Fenomena kerusuhan, Tindakan criminal dan masalah social lainnya yang terus berkebang, secara sosiologis, Fenomena tersebut tidak berdiri dengan senidirnya melainkan ada faktor yang membuat fenomena itu sendiri mengembang pesat mulai dari sikap sampai pola pikir manusia itu sendiri. Cara untuk memecahkan masalah ini agar bisa teratur dan bisa berjalan dengan sebaik mungkin maka salah satu nya ialah dengan memberikan nuansa nuansa keagamaan pada ilmu social yang disebut sebagai ilmu social profetik.
Islam adalah ajaran yang menekankan keyakinan dalam kepribadiaan manusia untuk mengedepankana generasi generasi yang akan meningkatnya ilmu pengetahuan baik dari pengetahuan social, pengetahuan umum maupun pengetahuan ritual. Sebagaimana kita ketahui bahwa islam hubungan islam dan pengetahuan social itu benar benar berkesinambungan bahkan harus selaras dengan itu, karna islam akan ada kekayaan ilmu, kekayaan baik secara fisikal maupun pikiran.
Sebagaimana kita ketahui bahwa islam adalah agama terbesar di seluruh dunia ini. Agama islam juga satu satunya agama yang diridhaoi oleh allah S.W.T. Agama islam terus berkembang masa demi masa yang disyiarkan oleh para nabi nabi terdahulu sampai sekarang yang disyiarkan oleh ulama ulama kita. Bukan karna lain beliau menyiarkan islam sampai sepesat atau sampai berkembang seperti ini melainkan karna ilmu pengetahuan beliau yang sanagat dalam dan jenius.
Maka dari itu, islam dan ilmu pngetahuan memiliki kaitan yang sangat keras dan harus benar benar memiliki tersebut. Islam mengatur seluruh aspek, seluruh perkara, seluruh kegiatan yang kita jalani semasa hidup kita.
Ilmu pengetahuan dalam islam memiliki pandangan sebagai kebutuhan manusia dalam mencapai kesejahteraan hidup didunia dan memberi kemudan dengan mengenal tuhan. Oleh karna itu islam memandangbahwa pengetahuan merupakan bagian ari pelaksanaan kewajiban manusia sebagai makhluk allah S.W.T. yang berakal.
Dari penjelasan tersebut kita sudah memahami bahwa berakal adalah kunci awal dari keyakinan dalam keagamaan,tidak mungkin orang yang tidak berakal akan percaya dengan suartu ritual ritual tertentu. Diislam mengajari dan menekankan lebih dalam tentang logistic dan minder dan menjadikan pemikiran tersebut menjadi “good thinking” (pemikiran yang cerdas ) dalam menghadapi situasi yang dijalani. bagian terpenting yaitu adalah akal.
Akal sehat, akal budi, atau penalaran pada wajah adalah penilaian yang akurat dan sederhana mengenai masalah sehari – hari atau kemampuan dasar untuk melihat, memahami, dan menilai dengan cara yang umumnya dimiliki . Setiap manusia diberikan oleh Allah sebuah karunia yang besar, yang tidak diberikan pada makhluk lain, yaitu akal dan bentuk yang sempurna. Islam di dalam akal yang sehat tentunya terdapat jiwa yang sehat, sebagai bentuk rasa syukur terhadap pemberianAllah S.W.T yang telah memberikan nikmat yang luar biasa tidak saja Kesehatan bdan yang harus dijaga, tetapi akal yang dipergunakan pada hal – hal yang positif akan memberikan pemblajaran yang lebih berguna and bermanfaat seperti akal dipergunakan untuk belajar dengan maksimal.
Sebagai generasi milenial bangsa sudah seharusnya menjaga Kesehatan dan kebersihan, agar segala aktifitas pemblajaran tidak terganggu. Orang yang beriman pasti memiliki jiwa yang bersih dan sehat. Apabila badan sehat dan akal sehat, segala tujuan pasti tercapai. Kunci segala aktifitas dan kesuksesan adalah Kesehatan. Bila badan sehat dan bersih, apapun yang direncanakan pasti terlaksana.
Hubungan antara agama dan budaya nusantara ialah hubungan yang kompleks erat dan tidak sederhana. Keduanya merupakan dua unsur yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan antara satu dan lainnya. Agama berisi ajaran – ajaran yang bersumber dari wahyu yang datang dari tuhan sebagai tuntunan kepada manusia agar menjalani hidup sesuai yang dikehendaki-Nya. Sedangkan budaya adalah hasil karya, cipta dan rasa manusia yang sangat dipengaruhi oleh factor yang ada di sekelilingnya.
Dari hubungan yang erat itu tersebut setiidaknya muncul tiga pemahaman terhadap keduanya. Pertama, agama dan budaya adalah satu kesatuan yang utuh dan tidak bisa dipisahkan. Dalam pemahaman ini, busaya sudah menyatu dengan nilai nilai agam sehingga budaya juga harus dipahami sebagai agama. Disni nilai budaya menjadi tereduksi atau bahkan hilang sama sekali karena sudah hancur melebur dengan agama. Kecendrungan menyatukan agam dan budaya memberikan amplimentasi bahwa semua apa yang bersumber dari shabib al-risalah, sang pembawa agama, yaitu Kanjeng Nabi Muhammad SAW, harus dipahami sebagai agama dan bukan budaya.
Bahkan, meskipun itu hanya berisi tentang kehidupan sehari- hari nabi yang meliputi pakaian, penampilan, cara makan, dan masih banyak lagi yang sudah dilalkukan beliau. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tempat dan waktu nabi dimana nabi hidup yang mana mestinya, ini masuk ke dalam tanah budaya, bukan agama. Kecendrungan seperti inilah yang sepeprtinya menginspirasi sebagai orang dengan panggilan “ Penginut Sunnah “ untuk total dalam mengikuti ‘sunnah nabi’, mulai dari cara berpenampilan dengan sorban yang melilit sampai ratusan meter, atau jenggot seperti Teuku Wisnu yang sekarang lagi buming. Bahkan, ada yang menginginkan system negara yang katanya diajarkan oleh Nabi sehingga muncul sebagai al -khilafah ala manhaj al- nubuwwah. Kedua, pemahaman yang berusaha membeturkan agama dan budaya dengan menganggap budaya sebagai ancaman bagi eksitensi agama. Budaya yang sudah ada, dianggap ‘ mengotori’ kesucian agama karena berbau mistis, syirik dan menyetukan Tuhan sehingga harus diperangi sampai akar-akarnya.
Dalam konteks keindonesiaan, tentu ini sangat merugikan. Karena berdiri tegaknya NKRI dimodali dengan adanya serta bersatunya agama dan budaya. Dasar dan pilar negara sepertinya Pancasila dan bhineka tunggal ika dibangun atas kesadaran akan pentingnya menanamkan nilai- nilai agama dan mempertahankan eksitensi budaya dalam masyarakat. Membeturkan keduanya sama halnya dengan meruntuhkan dasar dan pilar Negara dan merobohkan bangunan Indonesia itu sendiri.
Upaya pembentukan tersebut tampak semakin nyaata belakngan ini dengan semakin gencarnya propaganda yang dilakukan kelompok tertentu. Dengan membawa semangat ‘memperjuangkan islam’ atau ‘mengembalikan kejayaan islam’.
Ketiga, pandangan yang berusaha untuk mengharmonisasikan agama dan budaya. Pandangan ini menyadari bahwa agama dan budaya, betapa pun keduanya adalah dua hal yang berbeda, namun bukan berarti harus dibenturkan. Bahkan, Ketika keduanya mampu bersinergi dengan baik maka akan saling menguatkan satu sama lain dan akan membentuk suatu karakteristik yang menjadi ciri khas dari persilangan tersebut, Cara pandang seperti ini adalah cara pandang yang ideal karena menempatkan keduanya dalam posisi yang seimbang dan proporsional. Penempatan proposional seperti ini bis akita lihat Ketika awal mula islma datang ke Indonesia, dimana terjadi proses pengislaman budaya nusantara yang dibarengi dengan proses penusantaraan nilai- nilai islam. Sehingga, keduanya hancur menjadi identitas baru yang kemudian disebut dengan islam nusantara. Islam nusantara adalah hasil dari akulturasi nilai- nilai agama dan budaya sekaligus.
Memahami islam nusantara sebenarnya bisa dilihat dari relasi kata pembetuknya. Islam nusantara adalah hubungan mudlaf dan mudlaf ilayh yang dalam Bahasa awab menyimpan makna mim(dari) , fi(di, di dalam), atau lam, li(untuk,ke). Dari makna idhafah ini, islam nusantara bisa menghimpun berbagai makna yang terkandung dalam relasi mudhaf mudhaf ilayh. Jadinya, pengertian islam nusantara yang pertama bisa berarti ilam li nusantara, islam untuk dan ke nusantara. Artinya, kehadiran ajaran agama islam ahlusunnah wal jamaah yang dianut mayoritas umat islam Indonesia dengan berbagai intrumen sanad dan silsilah yang menghubungkan para ualam di Arab hingga ke para tabiin dan sahabt Rasullah. Yang kedua, islam fi nusantara, islam di nusantara, artinya, pengalaman historis umatislam di Indonesia, termasuk refleksi tekstual normative dan historis umat islam dunia tentang islma yang diamalkan di Indonesia. Yang ketiga, islam min Nusantara yaitu himpunan para ulama nusantara, makrifat dan ijtihad mereka tentang islam ahlusunnah wal jamaah sekaligus memberikan patokan normative dan historis dalam pengalaman islam yang rahmatan lil alamin.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Hubungan islam dan pengetahuan social adalah suatu perkatra yang kuat dan tidak bisa diganggu dalam ikatannya. Kita sebagai remaja milenial , kita harus upgrade atau meningktkan ilmu pengetahuan dengan memakai akal kita agar islam bisa menjadi hidup dan meluas, memiliki pandangan nilai yang positife oleh banyak orang. Harus mengetahui bahwa pengetahuan social lebih ditekankan disbanding pengetahuan ritual, dan yang pasti kedua ini adalah perkara yang penting bagi agama.