Kerukunan Antar Umat Beragama

Nama : Aldi Maulana A

Nim : 210512520007

Off : C1/E9

 

 

Kerukunan Antar Umat Beragama

 

 

Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesejahteraan hidup di negeri ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman yang begitu banyak. Tak hanya masalah adat istiadat atau budaya seni, tapi juga termasuk agama.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yag terdiri dari beragam agama. Kemajumakan yang ditandai dengan keanekaragaman agama itu mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing โ€“ masing dan berpotensi konflik. Indonesia merupakan salah satu conoth masyarakat yang multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja karena keaneka ragaman suku, budaya, bahsa, ras tapi juga dalam hal agama. Agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia adalah agama islam, Kristen, protestan, katolik, hindu, buddha dan kong hu chu

Dari agama โ€“ agama tersebut terjadilah perbedaan agama yang dianut masing โ€“ masing masyarakat Indonesia. Dengan perbedaan tersebut apabila tidak dipelihara dengan baik bisa menimbulkan konflik antar umat beragama yang bertentangan dengan nilai dasar agama itu sendiri yang mengajarkan kepada kita kedamaian, hidup saling menghomati, dan saling tonlong menolong

Indonesia adalah salahsatu negara yang menerapkan masyarakatnya untuk hidup rukun. Sebab kerukunan merupakan salah satu pilar penting dalam memelihara persatuan dan bangsa Indonesia. Tanpa terwujudnya kerukunan diantara berbagai suku, agama, ras dan antar golongan bangsa Indonesia akan mudah terancam oleh perpecahan dangan segala akibatnya yang tidak diinginkan

Kerukunan dapat diartikan sebagai kondisi hidup dan kehidupan yang mencerminkan seasana damai, tertib, tentram, sejahtera, hormat menghormati, harga menghargai, tenggang rasa, gotong royong sesuai dengan ajaran agama dan kepribadian Pancasila.

Agama secara umum merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang sianut oleh masyarakat menjadi norma dan nilai yang diyakini dan dipercaya. Agama diakui sebagai seperangkat aturan yang mengatur keberadaan manusia di dunia.

Kerukunan hidup umat beragama diindonesia dipolakan dalam trilogy kerukunan yaitu:

  1. Kerukunan intern masing โ€“ masing umat dalam satu agama ialah kerukunan di antara aliran โ€“ aliran / paham paham / mazhab โ€“ mazhab yang ada dalam suatu umat atau komunitas agama.
  2. Kerukunan di antara umat / komuniats agama yang berbeda โ€“ beda ialah kerukunan di antara para pemeluk agama yang berbeda beda yaitu di pemeluk islam dengan pemeluk kriten protesatan, katolik, hindu, buddha, dan kong hu chu.

Kerukunan antar umat atau komunitas dengan pemerintah ialah su;aya diupayakan keseraaasian dan keselaraasan di antara para pemeluk atau pejabata agama dengan para pejabat pemerintah dengan saling memahami dan menghargai tugas masing masing dalam rangka membangun masyarkat dan bangsa Indonesia yang Bergama

Dengan demikian kerukunan merupakan jalan hidup manusia yang memiliki bagian bagian dan tujuan tertentu yang harus dijaga Bersama โ€“ sama, saling tolong menolong, toleransi, tidak saling bermusuhan, saling menjaga satu sama lain

Kerukunan antar umat beragama dapat dikatan sebagai suatu kindisi social dimana semua golongan agama bisa hidup berdampingan Bersama โ€“ sama tanpa mengurangi hak dasar masing โ€“ masing untuk melaksanakan agamanya

Kerukunan antar agama yang dimaksudkan ialah mengupayakan agar terciptanya suatu keadaan yang tidak ada pertentangan intern dalam masing โ€“ maisng umat beragama, antar golongan โ€“ golongan agama yang berbeda satu sama lain, anatara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama lainnya, antara umat beragama denga pemerintah.

 

 

Jenis jenis kerukunan Bergama dibagi menjadi dua yaitu :

  1. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat penganut satu agama. misalnya, kerukunan sesama orang islam atau kerukunan sesame penganut Kristen. Kerukunan antar pemeluk agama yang sama juga harus dijaga agar tidak terjadi perpecahan, walaupun sebenarnya hal ini sangat minim sekali
  2. Kerukunan antar umat lain, yaitu suatu bentuk kerukunan yang terjalin antar masyarakat yang memeluk agama berbeda โ€“ beda. Misalnya, kerukunan antar umat islam dan kriten, antara pemeluk agama Kristen dan buddha, atau kerukunan yang dilakukan oleh semua agama, kerukunan antar umat beragama lain ini cukup sulit untuk dijaga. Seringkali terjadi konflik antar pemeluk agama yang berbeda.

Kendala terjadinya kerukunan umat Bergama :

  1. Rendahnya sikap toleransi

 

Menurut dr. ali amsrur, M.Ag salah satu masalah dalam komunikasi antar agama sekarang ini, khususnya diindonesia adalah munculnya sikap toleransi malas โ€“ malasan sebagaimana diungkapkkan P. Knitter. Sikap ini muncul akibat dari pola perjumpaan tak langsung antar agama, khususnya menyangkut persoalan teologi yang sensitive. Sehingga kalangan umat beragama merasa enggan mendiskusikan masalah- masalah keimanan. Tentu saja, dialog yang lebih mendalam tidak terjadi, karena baik pihak yang berbeda keyakinan/agama sama โ€“ sama menjaga jarak satu sama lain.

 

  1. Kepentingan politik

Fasktor politik terkadang menjadi factor penting sebagai kendala dalam mencapai tujuan sebuah kerukunan antar umat beragam akhusunya diindonesia, jika bukan paling penting diantara factor โ€“ factor lainnya. Bisa saja sebuah kerukunan antar agama telah dibangun dengan bersusah payah selama bertaun โ€“ tahun atau mungkin berpuluh โ€“ puluh tahun, dan dengan demikian kita pun hamper memetic buahnya. Namun tiba tiba saja muncul kekacauan politik yang ikut mempengaruhi hubungan antar agama dan bahkan memorak porandakan seolah petir menyambar yang dengan mudahnya merontokkan yang sedang kita selsaikan.

  1. Sikap fanatisme

Dikalangan islam pemahaman agama secara eksekutif juga ada dan berkembang. Bahkan akhir akhir ini, di Indonesia telah tumbuh dan berkembang pemahaman keagamaan yang dapat dikategorikan sebagai islam radikal dan fundamentalis, Yakini pemahaman keagamaan yang menekan praktik keagamaan tanpa melihat bagaimana sebuah ajaran agama seharusnya diadaptasikan dengan situasi dan kondisi masyarakat.

Cara mengatasi masalah antar umat Bergama :

  1. Dialog antar pemeluk agama

Perjumpaan agama โ€“ agama yang menggunakan kerangka secara tipikal hampur keseluruhannya dipenuhi pergumulan, konflik dan pertarungan, karena itulah dalam perkembangan ilmu sejarah dalam beberapa dasawarsa terakhir, sejarah yang berpusat pada politik yang dikembangkan dengan mencakup bidang โ€“ bidang kehidupan social budaya lainnya, sehingga memunculkan apa yang disebut sejarah baru.

  1. Berikap optimis

Walaupun berbagai hambatan menghadang jalan kita menuju sikap terbuka, saling pengertian dan saling menghargai antar agama, saya kira tidak perlu bersikap pesimis, sbaliknya, kita perlu dan seharunya mengembangkan optimism dalam menghadapi dan menyonsong masa depan dialog.

 

 

Kesimpulan dari pembahasan ini dapat disumpulkan bahwa kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian saling menghormati, saling meghargai dalam kesetaraan pengalaman ajaran agamanya dan kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Berbagai macam bahasan mengenai kerukuna umat beragama yaitu : kendala โ€“ kendala yang dihadapi dalam mmencapai kerukunan umat Bergama diindonesia ada beberapa sebab, antara lain : rendahnya sikap toleransi, kepentingan politik, dan sikap fanatisme. Adapun solusi untuk menghadapinya adalah dengan melakukan dialog antar pemeluk agama dan menanamkan sikap optimis terhadap tujuan untuk mencapai kerukunan antar umat beragama.

 

 

 

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *