NAMA : ARWAN HANDRIANSYAH
NIM : 210512520002
OFFERING : E9
AGAMA
PENGERTIAN, UNSUR, BENTUK, DAN HUBUNGAN AGAMA
- PENGERTIAN
Pengertian agama adalah suatu ajaran dan system yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa, serta tata kaidah terkait pergaulan manusia dengan manusia serta lingkungan. Pendapat lain mengatakan arti agama adalah suatu kepercayaan dan penyembahan terhadap kuasa dan kekuatan sesuatu yang luar biasa diluar diri manusia sesuatu yang luar biasa diluar diri manusia, misalnya: Aten, Tuhan, Yahweh, Elohim,Dewa, dan lain sebagainya.
Kata AGAMA berasal dari bahasa sansekerta yang secara umum berarti suatu tradisi, dimana A artinya tidak dan GAMA artinya kacau. Sehingga bias dilihat dari asal katanya, definisi agama adalah suatu peraturan yang dapat menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengarahkan manusia menjadi lebih teratur dan tertib.
- Pengertian Agama menurut para ahli
- ANTHONI F.C. WALLACE
Adalah seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi melalui adanya mitos dan menggerakan kekuatan supranatural agar terjadi perubahan keadaan pada manusia dan alam semesta
- EMILE DURKHEIM
Adalah suatu system yang terdiri dari kepercayaan serta praktik yang berhubungan dengan hal suci dan menyatukan para penganutnya dalam suatu komunitas moral (umat).
- NICOLAUS DRIYARKARA SJ
Adalah suatu keyakinan karena adanya kekuatan supranatural yang mengatur serta meciptakan alam dan seisinya.
- DAMIANUS HENDRAPUSPITO
Adalah suatu system nilai yang mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta yang memiliki keterkaitan dengan keyakinan.
- JAPPY PELLOKILA
Adalah suatu keyakinan yang percaya dengan adanya tuhan yang maha esa serta mempercayai hukum-hukumnya.
- UNSUR-UNSUR AGAMA
- MANUSIA
Merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat berpikir dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia adalah umat atau penganut suatu agama yang berpikir dan percaya bahwa ada sesuatu diluar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan yang tidak bias dijelaskan dengan hokum alam.
- PENGHAMBAAN
Adalah kebutuhan manusia akan kedudukannya dihadapan sang penciptanya. Penghambaan manusia kepada tuhan akan melibatkan banyak hal, seperti: symbol agama, praktik agama, serta pengalaman keagamaan manusia itu sendiri.
- TUHAN
Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan adalah pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta.
- BENTUK AGAMA
Pada dasarnya bentuk agama ada yang bersifat primitif dan ada pula yang telah meninggalkan fase keprimitifan. Agama agama yang terdapat dalam masyarakat primitive ialah: Dinamisme, Animisme, Monoteisme, Henoteisme, Politeisme.
- DINAMISME
Agama yang mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan gaib dan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari.
- ANIMISME
Agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda, baik yang bernyawa maupun tidak bernyawa mempunyai roh. Bagi masyarakat primitive roh masih tersusun dari materi yang halus sekali yang dekat menyerupai uap atau udara.
- POLITEISME
Paham kepercayaan dewa-dewa. Dalam paham ini semua penganutnya bukan lagi hanya memberi sesajen untuk menjaga keamanan diri mereka dari mala petaka yang dapat ditimbulkan oleh roh-roh namun mereka mulai menyembah sang dewa karena dewa diyakini memiliki kuasa yang melebihi roh-roh yang dipercayai oleh penganut Animisme.
- HENOTEISME
Paham yang mempercayai satu tuhan satu bangsa, dan bangsa-bangsa lain memiliki tuhannya masing-masing yang mengandung paham Tuhan nasional yang terdapat dalam perkembangan paham keagamaan masyarakat yahudi.
- MONOTEISME
Paham agama ini telah meninggalkan fase keprimitifan dengan adanya pengakuan yang hakiki bahwa Tuhan satu, Tuhan Maha Esa, Pencipta alam semesta dan seluruh isi kehidupan ini baik yang bergerak maupun tidak bergerak.
- HUBUNGAN AGAMA
- HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
Hubungan antara agama dan Negara dapat diklasifikasikan ke dalam 3 bentuk yaitu integrated (penyatuan antara agama dan Negara), intersectional (persinggungan antara agama dan Negara), dan sekularistik (pemisahan antara agama dan Negara).
Pemisahan agama dan negara tersebut memerlukan proses yang disebut sekularisasi, yang pengertiannya cukup bervariasi, termasuk pengertian yang sudah ditinjau kembali. Menurut Peter L. Berger berarti “sebuah proses dimana sektor-sektor kehidupan dalam masyarakat dan budaya dilepaskan dari dominasi lembaga-lembaga dan simbol-simbol keagamaan”. Proses sekularisasi yang berimplikasi pada marjinalisasi agama ini bisa berbeda antara satu negara dengan negara lainnya, yang terutama dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan sejarah masing-masing masyarakatnya. Namun dalam kenyataannya, umat Islam tetap memperhatikan faktor agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, meski negara itu telah melakukan modernisasi dan sekularisasi politik bersamaan dengan proses globalisasi.
Hal ini sebenarnya tidak terlepas dari karakteristik ajaran Islam itu sendiri, yang tidak hanya merupakan sistem teologis, tetapi juga cara hidup yang berisi standar etika moral dan norma-norma dalam kehidupan masyarakat dan negara. Islam tidak membedakan sepenuhnya antara hal-hal sakral dan profan, sehingga Muslim yang taat menolak pemisahan antara agama dan negara. Oleh karena itu, sekularisasi yang terjadi di negara-negara Muslim umumnya tidak sampai menghilangkan orientasi keagamaan masyarakat dan negara.