Proses Penciptaan Manusia dan Iman Kepada Hari Akhir

Abdullah Saleh Hadrami

Allah ?Subhanahu Wa Ta?ala berfirman: ?Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalan rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.?
(Surat 22 Al-Hajj (Ibadah Haji) Ayat 5-7)

Kandungan Ayat:

– Ayat ini adalah seruan untuk seluruh manusia tanpa pandang agama, suku, ras, warna kulit dan bangsa.
– Kita wajib beriman tanpa ada keraguan bahwa Allah adalah yang menghidupkan dan mematikan.
– Allah memberikan kepada kita dua dalil ?aqli (yang rasional) tentang kemahakuasaanNya untuk menghidupkan lagi orang yang sudah mati agar kita yakin dan tidak ragu akan hari kebangkitan dan pembalasan.
– Dalil pertama: Allah menciptakan manusia dari tiada menjadi ada dan bahwasanya Allah pulalah yang kelak akan mengulang kembali penciptaan manusia.
– Allah menciptakan Nabi Adam dari tanah dan menciptakan keturunannya dari air mani yang dipancarkan seorang suami ke rahim isterinya.
– Dengan kekuasaan Allah air mani itu berubah menjadi segumpal darah kemudian menjadi segumpal daging.
– Adakalanya janin dalam perut ibu lahir dalam keadaan sempurna dan adakalanya pula lahir dalam keadaan kurang sempurna dikarenakan keguguran sebelum waktunya.
– Allah Maha Kuasa dalam mengatur tahapan-tahapan penciptaan makhlukNya.
– Bayi lahir dalam keadaan tidak mengerti apa-apa kemudian secara berangsur-angsur ia menjadi dewasa.
– Ada yang wafat masih muda dan ada pula yang usianya mencapai tua sehingga lemah dan pikun.
– Dalam hadis sahih Rasulullah ?Shallallahu ?Alaihi Wa ?Ala Alihi Wa Sallam menerangkan bahwasanya kita berada dalam perut ibu selama empatpuluh hari sebagai air mani, kemudian menjadi segumpal darah selama empatpuluh hari pula, kemudian menjadi segumpal daging selama empatpuluh hari pula, kemudian Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh dan menuliskan empat perkara: Rezeki, ajal, amal dan bahagia atau sengsara. (HR. Bukhari dan Muslim).
– Dalil kedua: Allah menghidupkan kembali bumi yang telah mati.
– Bumi yang telah kering, mati dan tidak subur menjadi segar, hidup dan subur kembali oleh air hujan yang diturunkan Allah.
– Bumi tersebut menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah dan enak di pandang.
– Kedua dalil diatas membuktikan lima perkara yang sangat prinsip, yaitu:
1). Allah adalah Rabb yang haq tiada sesembahan yang haq selain Dia dan yang selain Dia adalah bathil.
2). Allah adalah yang menghidupkan segala yang mati.
3). Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
4). Hari kiamat pasti datang dan tiada keraguan atas hal ini.
5). Allah pasti membangkitkan semua orang dari kubur untuk mendapatkan balasan amal perbuatannya.

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *