Memahami Konflik Yang Terjadi Secara Beruntun

Tentu saja, tulisan berikut ini bukan bermaksud menakut-nakuti kepada siapapun, melainkan sekedar untuk mengingatkan, barangkali perlu untuk kewaspadaan. Beberapa tahun lalu, sepanjang waktu bangsa ini dihadapkan  oleh  berbagai  musibah yang terjadi secara beruntun. Mulai dari gempa dan tsunami di Aceh, kemudian disusul oleh gempa di pulau Nis. Tidak lama lagi terjadi gempa bumi di Yogyakarta, dan juga disusul oleh gempa-gempa lainnya di berbagai tempat.

  Selain itu juga banjir bandang di mana-mana. Angin puting beliung terjadi di berbagai daerah, hingga memporak porandakan rumah-rumah penduduk, bahkan juga tidak sedikit yang memakan korban jiwa. Tanah lonsor, gunung meletus, dan bahkan juga terjadi gempa bumi lagi di Padang yang menyengsarakan ribuan penduduk di sana. Bangunan-bangunan runtuh, rumah-rumah  rusak, dan bahkan yang sangat mengerikan, terjadi  bukit  longsor hingga mengubur rumah-rumah penduduk, sampai  berakibatkan  kurbannya sulit  dicari.     Air laut tidak mau ketinggalan, ombaknya bergolak di mana-mana, hingga banyak perahu atau kapal kalang kabut, dan bahkan juga tenggelam. Selain itu, masih terkait dengan transportasi, beberapa kali pesawat terbang jatuh, kereta api tergelincir dari relnya dan bahkan juga tubrukan satu dengan lainnya. Musibah demi musibah itu  datang dan pergi seolah-olah tidak mau berhenti. Setiap hari,  berita lewat berbagai media mengkhabarkan tentang musibah yang terjadi di mana-mana.   Berbagai gejolak alam itu masih juga disempurnakan oleh  munculnya berbagai macam penyakit di mana-mana.   Berbagai  jenis penyakit baru dan lama yang menakutkan, muncul di mana-mana, seperti demam berdarah, folio, bermacam-macam jenis flu, seperti flu burung, flu babi, dan juga jenis flu lainnya. Atas berbagai ancaman itu, maka banyak orang bertanya-tanya, apakah kejadian itu merupakan musibah atau peringatan dari Allah, sebagai satu-satunya pemilik jagad raya ini.   Bagi sementara orang mengatakan bahwa,  kejadian itu hanyalah  gejala alam biasa, yang pada setiap saat bisa terjadi di mana dan kapan pun. Namun bagi orang yang mempercayai hal yang ghaib, orang-orang beriman, mereka akan  memahami bahwa kejadian itu tidak lepas dari kehendak Yang Maha Kuasa. Mereka yang tegolong kelompok terakhir akan merenung dan bertanya-tanya, apakah kejadian itu sebagai musibah atau bahkan semacam peringatan dari Allah.   Belum mendapatkan kejelasan atas pertanyaan yang memang sulit dicari jawabnya itu, maka akhir-akhir ini muncul fenomena baru, ialah  muncul  konflik yang terjadi secara terus menerus di mana-mana pula. Konflik itu mulai  antara KPK dengan kepolisian dan kejaksaan, konflik antara lemabaga eksikutif dengan parlemen dalam persoalan bank century, kasus konflik di tanjung Priok yang juga disebut Mbah Priok, konflik antara mahasiswa dan polisi di Makassar, kasus-kasus konflik di berbagai tempat antara satpol PP dengan pedagang kaki lima, konflik dengan Malaysia, dan akhir-akhir ini yang agak berbau sara, yaitu tentang pendirian tempat ibadah dan juga kebaktian di Bekasi,  Jakarta.   Tentu masih banyak lagi kasus-kasus berskala kecil yang luput dari pantauan media massa terjadi di mana-mana, seperti di Papua, Sulawesi, Mataram dan lain-lain.  Jika dalam waktu lama beberapa tahun lalu, bangsa ini dihadapkan dengan berbagai peristiwa alam yang menakutkan, maka akhir-akhir ini kejadian itu terkait  hubungan yang tidak harmoni,  perselisihan, dan bahkan konflik yang sebenarnya juga sangat  menggelisahkan banyak orang.   Menyebut berbagai  peristiwa yang menakutkan itu tidak berarti akan mengajak pada pemahaman yang bersifatnya mistis, atau menghidup-hidupkan kepercayaan yang  oleh sementara orang dianggap  kuno, melainkan  untuk mengingatkan, bahwa setidak-tidaknya peristiwa demi peristiwa itu diharapkan menjadi peringatan agar semua pihak tidak menambah peristiwa serupa dalam bentuknya yang baru. Dengan cara itu diharapkan kita semua  menjadi  waspada, hati-hati  dan selalu menghindari munculnya peristiwa serupa yang menakutkan itu.   Kenyataan-kenyataan aneh di tengah-tengah  kehidupan ini, memang  ada yang bisa dijelaskan melalui pendekatan  ilmiah, tetapi selebihnya  ada pula yang hanya  mungkin  dipahami  melalui dunia batin atau lewat mata hati. Orang-orang arif,  tatkala menemui  peristiwa aneh seperti yang terjadi akhir-akhir ini, —— sebagaimana disebutkan di muka,  akan terus  berpikir dan bertanya, ——-atau bermuhasabah, apa yang perlu diluruskan dari kehidupan ini untuk mendapatkan yang terbaik dan selamat. Pertanyaan pelik seperti itu, jawabnya memang selalu tidak mudah, tidak cukup  berbekal perangkat ilmiah, tetapi juga  keimanan yang tinggi. Wallahu a’lam.

Penulis : Prof DR. H. Imam Suprayogo

Rektor  Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Share