Ungkapan Yang Selalu Menemani “In Syaa Allah”

Nama : Lindha Kurniawati, S.Pd

Alamat : Pondok Pesantren TIDAR, Tidar Dudan Rt 01 Rw 10 Kel. Tidar Utara Kec. Magelang Selatan Kota Magelang 56123

Nomor : 085702659055

Ungkapan Yang Selalu Menemani “In Syaa Allah”

Agama Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha, menyusun rencana, dan mempersiapkan diri. Selebihnya adalah tawakal atau kepasrahan total atas kehendak Allah, maka ketika kita mempunyai rencana, kita dianjurkan untuk mengucapkan In Syaa Allah (إِنْ شَاءَ اللهُ) yang berarti jika Allah menghendaki.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Kahfi :23-24

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ

Artinya: “Dan jangan sekali-kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “Aku pasti melakukan itu besok pagi. kecuali (dengan mengatakan), “Insya Allah.”

Dengan demikian, mengucapkan kata In Syaa Allah sesungguhnya bersumber dari perintah Al-Qur’an. Secara bahasa berarti “jika Allah menghendaki”. Ayat ini mengandung pendidikan bagi pengucapnya tentang pentingnya rendah hati. Tidak terlalu mengandalkan kemampuan pribadi karena ada kekuatan yang lebih besar dibanding dirinya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

وَلَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللهُ لَمْ يَحْنَثْ وَكَانَ دَرَكًا لَهُ فِيْ حَاجَتِهِ

Artinya: “Seandainya ia mengucapkan, “In Syaa Allah”, niscaya ucapannya bisa menjadi penyebab terkabulnya keinginannya”.

Makna In Syaa Allah merupakan wujud pengakuan atas kelemahan diri di hadapan Allah, sembari bekerja keras karena proses yang ditempuhnya belum menemukan kepastian hasil.

Teman-temanku, ada hal yang harus kita fahami bahwa memastikan perbuatan yang masih dalam rencana termasuk cerminan dari keangkuhan, maka kita dianjurkan untuk menghindarinya. Manusia tidak mungkin mampu mengandalkan secara mutlak kemampuan diri sendiri, karena sejatinya manusia sebagai makhluk yang senantiasa membutuhkan Sang Khaliq. Seberapa besar jerih payah seseorang, tetap sebatas pada level ikhtiar. Allah telah menganugerahi manusia hati nurani, akal, tenaga dan seluruh kemampuan lainnya, semua itu sebagai modal sekaligus tanggungjawab untuk dapat dimanfaatkan dengan baik.

Teman-temanku!

Setelah kita memahami betapa pentingnya ungkapan In Syaa Allah, mari kita tempatkan ungkapan tersebut dengan penuh tanggung jawab, jangan sampai kita menyalahgunakan kata In Syaa Allah untuk hal-hal yang tidak baik, seperti kita berjanji kepada seseorang dengan menggunakan kata In Syaa Allah namun kita berniat untuk melanggar janji tersebut. Na’udhubillah.

 

 

 

 

 

 

 

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *