Tulungagung — Pelatihan “Peningkatan Kualitas Guru dalam Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Microlearning” sukses digelar di Gedung MTsN 3 Tulungagung pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh para guru Bahasa Arab dari seluruh Kabupaten Tulungagung yang berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengajar bahasa Arab dengan metode yang lebih efektif dan sesuai dengan perkembangan teknologi.
Pelatihan ini difokuskan pada penggunaan microlearning, sebuah pendekatan pembelajaran yang membagi konten menjadi segmen-segmen kecil yang mudah dipahami. Metode ini memungkinkan guru dan siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja dengan memanfaatkan teknologi informasi. Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Ali Ma’sum, S.Pd., M.A., salah satu pemateri dalam pelatihan ini, microlearning terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa. “Microlearning dapat membuat konten pembelajaran lebih mudah dipahami dan diingat dalam waktu yang lama,” jelas Ali Ma’sum, merujuk pada penelitian oleh Mohammed Wakil dan Nawroly (2018).
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan bahan ajar berbasis microlearning, termasuk strategi pembuatan video pembelajaran singkat, penggunaan infografis, aplikasi mobile untuk pembelajaran, dan pengembangan konten mikro lainnya seperti microcopy dan tantangan-tantangan kecil (micro-challenges). Ali Ma’sum juga menekankan pentingnya penerapan metode ini di kelas, karena memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Selain materi-materi tersebut, peserta pelatihan juga diajak untuk mempraktikkan langsung pengembangan video pembelajaran mikro. Proses ini meliputi beberapa tahap, mulai dari pra-produksi seperti identifikasi dan penentuan materi, produksi berupa pembuatan video dan perekaman gambar, hingga pasca-produksi yang melibatkan editing dan diseminasi video. “Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa materi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat dipelajari dengan mudah,” tambah Ali Ma’sum.
Pelatihan ini bukan hanya memberikan wawasan baru tentang teknik pembelajaran, tetapi juga menawarkan peluang bagi para guru untuk memperluas jaringan profesional mereka. Fasilitas seperti sertifikat 32 Jam Pelatihan (JP), makanan ringan, makan siang, dan relasi profesional disediakan untuk para peserta yang jumlahnya dibatasi hingga 60 orang untuk menjaga kualitas interaksi dan diskusi selama acara.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Arab di Tulungagung, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pembelajaran yang lebih fleksibel. Dengan menggunakan metode microlearning, diharapkan para guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik, relevan, dan mudah dipahami bagi siswa mereka.
Untuk informasi lebih lanjut tentang pelatihan serupa di masa mendatang, guru-guru dan praktisi pendidikan dapat mengunjungi situs resmi atau media sosial kami.
#Microlearning #PelatihanGuru #PendidikanBahasaArab #Tulungagung #InovasiPembelajaran