MENJADI ORANG UMUM

Oleh : Dr. H. Uril Bahruddin, M.A

Sepuluh tahun yang lalu saya pernah belajar istilah Rabthul ‘Am, yaitu sebuah terminologi dalam dakwah dimana ada usaha memperluas sebaran nilai-nilai dakwah ini kepada wilayah yang semakin luas tidak hanya orang-orang dan kelompok tertentu saja, memang tidak harus semua manusia menjadi kader dakwah yang memiliki komitmen sebagaimana sang da’i. Hari ini saya harus memperbarui kembali pemahaman saya tentang istilah itu. Diantara yang terpenting dalam masalah ini adalah bahwa hakekat da’i itu bagaimana bisa menjadi orang umum dan bukan hanya menjadi orang khusus.

Kawan…
Dalam hal menjadi orang umum dan orang khusus ini, ada dua sosok ulama yang mewakili masing-masing tipe, pertama adalah Imam Al Auza’i dan yang kedua dalah Imam Ats Tsauri. Kebiasaan Imam Al Auza’i dalam hidupnya sehingga dia dikenal dengan orang umum karena beliau senang berinteraksi dengan seluruh elemen masyarakat sehingga dikenal dan dicintai oleh semua orang. Sementara Imam Ats Tsauri sebagian besar kehidupannya dihabiskan dalam persembunyian, keluar masuk goa untuk mengasingkan diri dari kejaran penguasa pada saat itu.

Ternyata budaya hidup mereka mempengaruhi watak masing-masing. Imam Al Auza’i dikenal sebagai orang yang murah senyum, lembut dalam tutur katanya, pemaaf, penuh toleransi dan lapang dada, beliau bekerja bersama masyarakat. Berbeda dengan Imam Ats Tsauri, yang dikenal dengan pemarah dan sikapnya kasar dalam rangka menyikapi kemungkaran yang terjadi di masyarakat, beliau belum bekerja bersama masyarakat. Memiliki ilmu saja, sesungguhnya tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi orang umum, karena orang umum adalah sang da’i yang selalu lapang dada terhadap setiap orang yang berseberangan dengannya, dialah cahaya yang menyinari jalan manusia dengan cahaya kebenaran.

Memang menjadi orang umum, tidak semua orang bisa melakukannya dengan mudah, buktinya ulama sekaliber Ats Tsauri saja belum bisa melalui jalan itu dengan sempurna. Tapi bukan berarti tidak bisa, usaha untuk menjadi orang umum perlu dilatih dan dibiasakan, karena menjadi orang umum adalah sebuah keniscayaan bagi para da’i yang telah mengikrarkan diri sebagai penyeru kepada kebaikan. Bagimana mungkin akan sukses menebar kebaikan kepada orang lain, jika tidak menjadi orang umum. Jadilah orang umum meskipun tidak bisa sehebat Imam Al Auza’i.

Kesuksesan rasulullah saw. dalam membangun basis dakwah di Madinah diantaranya karena beliau sebelum hijrah ke Madinah telah mengirim orang yang tepat, dialah Mus’ab bin Umair, da’i yang telah memiliki seluruh syarat sebagai orang umum, yang paling utama adalah keampuannya berkomunikasi dengan seluruh elemen masyarakat. Walhasil, dakwah Mus’ab bin Umar diterima oleh seluruh masyarakat Madinah, dengan indikator bahwa tidak ada satu rumahpun di Madinah kecuali minimal salah satu anggota keluarganya telah mendukung dakwah Islam. Dari kesuksesan dakwah Mus’ab bin Umair itu kemudian rasulullah memutuskan Madinah sebagi tujuan hijrah beliau dan para sahabat.

Inti dari kerja dakwah adalah bekerja untuk menyebarkan kebaikan, agar kebaikan itu mudah diterima oleh masyarakat harus dibuat titik temu antara penyeru kebaikan dan masyarakat. Semakin banyak titik temu itu dibuat dengan masyarakat, semakin banyak media untuk mentrasformasikan kebaikan kepada masyarakat. Untuk mewujudkan titik temu itu hanya bisa dilakukan dengan menjadi orang umum.

Banyak stigma negatif yang dialamatkan kepada dakwah dan para da’inya, banyak masyarakat yang membenci dan menolak dakwah Islam. Sebaliknya, banyak kemaksiatan dan para penyerunya mendapat dukungan dan disenangi oleh masyarakat luas, bahkan kemungkaran itu pada sebagian tempat sudah terasa bukan sesuatu yang negatif lagi. Bisa jadi salah satu sebabnya adalah karena para da’i belum menjadi orang umum, mereka sudah terlanjur menikmati menjadi orang khusus.

Semoga kita mampu menjadikan diri kita sebagai orang umum yang tidak ada sekat dalam komunikasi dengan semua orang, sehingga nilai-nilai kebenaran ini semakin tersebar luas di masyarakat, semakin banyak masyarakat yang mendukung nilai-nilai Islam dan menyintai da’i dan ulama. Wallahu a’lam.
===============
cak.uril@gmail.com

Share