Pola makan Anda yang terjaga dengan komposisi gizi seimbang sebelum kehamilan, mendukung kehamilan yang sehat dan bayi Anda. Bahkan, kondisi gizi yang baik sejak Anda masih kanak-kanak memungkinkan Anda melahirkan bayi sehat, tanpa komplikasi.
Peran gizi sebelum proses pembuahan. Gizi yang baik sejak kanak-kanak, remaja dan dewasa dan selama hamil, mendukung kelahirkan bayi sehat tanpa komplikasi. Ini menjadi sangat berbeda jika calon ibu memiliki status gizi kurang baik. Apa akibatnya? Calon ibu bisa termasuk ke dalam kelompok wanita yang terlalu kurus atau memiliki berat badan di bawah normal. Bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi ini sebelum dan selama kehamilan, pada umumnya lahir dengan berat badan kurang dan bahkan bisa tidak berumur panjang.
Ada dua alasan kuat mengapa calon ibu harus menjaga kondisi gizi sebelum hamil.
Pertama, gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi. Seperti, lancarnya proses pematangan sel telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan tentu prose pembuahan yang sempurna.
Kedua, gizi yang baik berperan penting dalam mempersiapkan cadangan energi bagi tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, nutrisi yang cukup dan seimbang mempengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh, pada masa pembuahan (konsepsi) dan kehamilan.
Kecukupan gizi, di masa kini tak hanya tergantung kepada status ekonomi. Tak jarang calon ibu yang berasal dari keluarga berkecukupan pun mengalami kekurangan nutrisi, tepatnya zat gizi tertentu. Pengetahuan dan kesadaran calon ibu tentang pentingnya makan cermat selama masa prakonsepsi, jadi salah satu penyebabnya. Anda dapat mengubah pola pandangan dan konsep keliru terhadap makan dan pola makan sebelum semuanya terlambat.
6 bulan sebelum kehamilan. Anda dan pasangan sebaiknya mengubah pola makan.
Tolak konsumsi makanan yang tidak mengandung variasi nutrisi serta gizi yang cukup dan seimbang. Misalnya, makanan yang kaya kalori tetapi kurang protein, mineral dan vitamin. Seperti yang banyak terdapat pada makanan cepat saji (fastfood) seperti burger, ayam goreng, kentang goreng, yang sebagian besar hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja tetapi minim zat gizi lainnya.
Perbanyak asupan sayuran, lauk pauk, buah-buahan, termasuk juga sumber karbohidrat dari nasi, ubi, atau serealia. Lebih baik lagi, apabila Anda rutin mengonsumsi susu, baik susu sapi, kambing maupun sumber nabati seperti susu kedelai. Ketiganya kaya kalsium dan protein.
Selain variasi makanan dan minuman, calon ibu juga harus mencermati jumlah konsumsi. Hindari makan berlebihan satu jenis makanan dan minuman tertentu. Sesuaikan dengan kebutuhan tubuh Anda.
Calon ibu sebaiknya mengurangi konsumsi makanan olahan yang diawetkan, seperti makanan kalengan, instan dan minuman ringan. Sesekali tidak menjadi masalah, sebisa mungkin hindari tubuh Anda dari paparan zat pengawet, pewarna atau zat lainnya yang kurang mendukung tubuh Anda untuk meregenerasi sel-sel tubuh terutama kualitas sel telur dengan baik.
Perbanyak konsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat antioksidan yang mendukung tubuh mudah melepas racun dan zat-zat yang tak berguna dari dalam tubuh. Kurang atau hindari pula minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh dan kola.
www.ayahbunda.co.id