MALANGVOICE – Memasuki usia ke-17, Malang Post dinilai sudah menjadi media yang cukup matang. Berawal dari jerih payah para pendirinya, kini Malang Post telah disegani berbagai kalangan.
Bahkan, Malang Post berhasil membidani lahirnya Malang Ekspress. Senior Editor Malang Post yang juga Direktur Malang Ekpress, Sunavip Ra Indrata, mengatakan, usia 17 tahun menjadi tonggak bagi Malang Post untuk berbuat apa saja.
“Kalau aturan yang berlaku, usia 17 tahun itu boleh melakukan apa saja. Tonggak ini dipakai Malang Post untuk lebih berperan di semua hal. Tidak sekadar menyajikan informasi, tapi juga berkiprah di sektor yang lain, agar keberadaan MP, tidak hanya sebatas koran atau gudang informasi, tapi juga sekaligus teman di semua hal,” ungkapnya.
Wakil Ketua PWI Malang Raya itu menambahkan, Malang Post hadir bagi semua strata dan golongan, termasuk menjadi bagian dari masyarakat dan mewarnai kemajuan Malang Raya yang kian pesat.
Ke depan, Malang Post ingin menambah sektor usaha. Melalui perusahaan milik karyawan, PT Mitra Prima Cendekia, pengembangan usaha dimulai dari sisi EO, travel dan pelatihan-pelatihan berbasis kemasyarakatan. “Ke depan, juga akan sinergi dengan pengembangan radio, televisi dan online. Tapi muara dari itu semua adalah lebih membumikan Malang Post di Malang Raya,” pungkasnya.
Sementara itu, Dirut Malang Post, H Juniarno D Purwanto, mengapreasi kinerja karyawannya yang telah menorehkan berbagai prestasi. Ia menyebut, sejumlah ide Malang Post telah menjadi ikon penting di Malang.
“Seperti Pasar Wisata Tugu, Senam Rampal, maupun M-Teens School Competition, sampai sekarang membekas di hati masyarakat dan selalu dinanti-nanti,” tambahnya.
Leave a Reply