Thursday, 27 March 2025
above article banner area

Jangan Berhenti untuk Bermimpi

Banyak orang yang mengatakan bahwa mimpi merupakan energi terbesar dalam hidup, karena semua berawal dari mimpi. Mungkin hal itu terdengar indah bagi mereka yang memiliki mimpi yang besar dan mengerti apa yang ia perjuangan akan mimpinya.

Apa yang biasa manusia mimpikan? Punya mobil mewah, harta melimpah, rumah yang megah, atau memiliki gemerlap perhiasan yang indah. Itu kan yang biasa kita inginkan, sehingga banyak orang bekerja keras untuk mewujudkan itu semua.

Saat kita berjalan-jalan di pusat pertokoan, melihat barang-barang yang jenisnya beraneka ragam tentu kita ingin memiliki itu semua. Asal uang dikantong cukup, ga ada soal. Apa yang kita beli pada dasarnya kita membeli apa yang kita mimpi-mimpikan. Lalu sampai kapan mimpi itu kita beli, apa sampai perlu menggadaikan harga diri? Itulah sepenggal lirik lagu Iwan Fals.

Lalu bagaimana dengan si miskin? Bagaimana ia dapat mewujudkan mimpi-mimpi itu? Sepertinya tidak mungkin, sebab harga barang tinggi tiada pilihan selain mencuri. Maka dari itu, mimpi adalah obat terindah bagi si miskin, karena mereka hanya bisa menikmati itu semua di dalam mimpi. Sambil berucap jikalau, umpama, andai saja, siapa tahu, barangkali dan sebagainya.

Seandainya mimpi bisa diwujudkan ke bentuk benda, ingin sekali saya mengoleksi mimpi. Akan saya pajang semua mimpi di bufet rumah, kalau perlu saya taruh di pekarangan biar semua orang tahu apa mimpi saya.

Kita sering berbicara tentang mimpi, tetapi kita sendiri tidak bisa mendefinisikan apa itu mimpi. Banyak ragam pandangan orang mengenai mimpi. Ada yang mengatakan mimpi itu bunga tidur, kadang mimpi dianggap sebagai harapan yang tidak kesampaian.

Ada pula yang mengatakan bahwa mimpi merupakan jalan utama atau jalan emas untuk memasuki dunia batin atau hati nurani kita. Bagi saya sendiri mimpi itu seperti empedu yang pahit, darah, dan kotoran.

Orang sakit bermimpi sehat, untuk meraih mimpi tersebut ia harus menaati berbagai larangan dokter. Meskipun disuruh untuk minum empedu yang sangat pahit sekali pun pasti akan mau, karena kita tahu hal tersebut akan membawanya untuk mencapai mimpinya yaitu sehat.

Darah, untuk meraih mimpi terkadang kita harus berjibaku bahkan hingga mengeluarkan darah. Seperti seorang ibu yang melahirkan, ia tahu itu sakit, mengeluarkan darah, bahkan nyawanya bisa melayang. Tapi toh si ibu tetap berusaha untuk melahirkan mimpi yang telah ia tunggu-tunggu sekian lama. Karena ia bermimpi siapa tahu sang anak akan memberikan kebahagiaan dan menjadi kebanggaan keluarga.

Kemudian mimpi itu seperti kotoran. Ya, mimpi itu juga seperti kotoran yang menjijikan, busuk, bau, dan menggelikan. Itulah mimpi. Kita sering melihat bunga yang harum dan merasakan buah-buahan yang manis. Itu semua merupakan akhir, karena pada awalnya buah-buahan yang manis dan bunga yang indah merupakan hasil dari kotoran hewan yang dijadikan pupuk. Tanpa kotoran, mungkin buah-buahan takkan senikmat itu.

Artinya, untuk mewujudkan mimpi memang tidak enak atau tidak mudah. Tetapi kita akan mendapatkan hasil yang manis bila kita mampu mewujudkan mimpi kita. Maka dari itu, janganlah berhenti untuk bermimpi. Teruslah bermimpi, karena dengan mimpi akan menghasilkan energi yang sangat dahsyat dan jagalah energi tersebut hingga mimpi mu terwujud…

Devi Eka Novalia

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *