HUKUM VARIASI

ย 

Dampak kondisi-kondisi yang berubah โ€“ Kegunaan dan ketidakgunaan berkombinasi dengan seleksi alam, organ-organ untuk terbang dan penglihatan โ€“ Penyesuaian pada iklim โ€“ Variasi yang saling berhubungan โ€“ Kompensasi dan ekonomi pertumbuhan โ€“ Korelasi yang palsu โ€“ Struktur-struktur yang dilipat gandakan, yang rudimenter dan yang bertatanan rendah dapat bervariasi โ€“ Bagian-bagian tubuh yang berkembang dengan cara yang tak lazim dapat sangat bervariasi โ€“ Sifat-sifat yang spesifik lebih banyak berubah dari yang generic: sifat-sifat kelamin kurang penting yang berubah-ubah โ€“ Species dari genus yang sama berubah dengan cara analog โ€“ Kembalinya cirri-ciri yang telah lama hilang โ€“ Ringkasan.

ย 

Sampai sejauh ini kadang-kadang pembahasan saya seakan memberi kesan bahwa variasi-variasi itu begitu biasa dan beraneka bentuk terjadi dengan makhluk hidup dalam pemeliharaan, dan lebih sedikit terjadi dengan makhluk hidup di alam bebas โ€“ disebabkan kesempatan. Tentu saja pernyataan ini sangat tidak benar, tetapi berguna untuk mengakui dengan gamblang kekurangan pengetahuan kita tentang sebab setiap perubahan. Beberapa penulis percaya bahwa variasi-variasi mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi system reproduksi untuk menghasilkan perbedaan-perbedaan individual, atau penyimpangan kecil pada struktur seperti untuk membuat anak mirip orang tuanya. Tetapi fakta bahwa variasi dan monstrositas lebih sering terjadi pada keadaan di dalam pemeliharaan dari pada di alam bebas, dan variabilitas species yang lebih besar lebih luas jangkauannya ketimbang species yang terdapat dalam jangkauan terbatas, membawa kita pada kesimpulan bahwa variabilitas umumnya berkaitan dengan kondisi-kondisi kehidupan, yang padanya setiap species dihadapkan selama beberapa generasi berturut-turut.

Dalam Bab I, saya mencoba untuk memperlihatkan bahwa kondisi-kondisi yang berubah berlangsung dengan dua cara: langsung bagi seluruh organisasi atau hanya pada bagian-bagian tertentu saja, dan secara tidak langsung melalui system reproduksi. Dalam semua kasus, ada dua faktor terpenting: pertama, sifat organisme itu sendiri dan yang kedua, sifat kondisi-kondisi kehidupannya. Dampak langsung dari kondisi-kondisi yang berubah membawa kepada hasil yang terbatas atau tak terbatas. Dalam hal kondisi-kondisi yang berubah, organisasi tampaknya menjadi lentur, dan kita memperoleh banyak variabilitas yang berfluktuasi. Sedang dalam sifat organisme, sifat tersebut sedemikian rupa, sehingga dia lekas menerima, jika dihadapkan kepada kondisi-kondisi tertentu, dan semua atau hampir semua indivudu-individu itu berubah dengan cara yang sama.

Sangat sukar untuk menentukan sampai seberapa jauh kondisi-kondisi yang berubah, seperti iklim, pakan dan lain-lain, telah bertindak dengan cara yang pasti. Ada alasan untuk percaya bahwa dalam perjalanan waktu, hasil-hasilnya lebih besar daripada apa yang dapat dibuktikan secara nyata. Tetapi dengan aman kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa ko-adaptasi struktur yang sangat rumit itu, yang kita lihat di seluruh alam berada antara pelbagai makhluk hidup, tak dapat dianggap hanya disebabkan tindakan demikian. Dalam kasus-kasus berikut, kondisi-kondisi kehidupan rupa-rupanya menghasilkan beberapa efek ringan namun menentukan. E. Forbes menyatakan bahwa kerang di batas sebelah selatan daerahnya, jika hidup di perairan yang dangkal dan bersih, memiliki warna yang lebih terang ketimbang kerang-kerang dari species yang sama pada bagian yang lebih jauh ke utara, atau di tempat yang lebih dalam, tetapi hal ini tidak selalu pasti benar.

Mr. Gould yakin bahwa burung dari species yang sama memiliki warna lebih terang di bawah udara yang terang, daripada jika hidup di tepi pantai atau di pulau, dan Wollaston yakin bahwa tempat tinggal di dekat laut mempengaruhi warna serangga.

Moquin-Tandon memberi daftar tumbuh-tumbuhan, yang jika tumbuh dekat pesisir laut memiliki daun yang tebal, sekalipun di tempat lain berdaun tipis. Organisme-organisme yang sedikit berbeda itu menarik sejauh ia menunjukkan ciri-ciri yang analog terhadap organisme yang dimiliki species yang terkurung dalam kondisi serupa.

Jika suatu variasi sedikit saja gunanya untuk organisme, kita tidak dapat mengatakan berapa banyak yang kita anggap disebabkan oleh tindakan akumulatif seleksi alam dan berapa banyak yang disebabkan oleh tindakan kondisi kehidupan yang menentukan. Jadi, bila telah diketahui dengan baik oleh ahli bulu, bahwa binatang-binatang dari spesies yang sama memiliki bulu yang lebih baik dan lebih tebal semakin ke utara binatang-binatang itu hidup, tetapi siapa yang dapat mengatakan, beberapa dari perbedaan itu mungkin disebabkan oleh individu-individu yang berbulu hangat yang telah terseleksi dan bertahan selama bergenerasi-generasi lamanya, dan berapa disebabkan iklim yang sangat berat? Sebab akan tampak bahwa iklim mempunyai dampak langsung pada bulu binatang berkaki empat peliharaan kita.

Contoh-contoh dapat diberikan tentang varietas serupa yang diproduksi dari spesies yang sama di bawah kondisi-kondisi eksternal kehidupan yang begitu berbeda sebagaimana dapaat kita pahami dengan baik, dan di sisi lain dari varietas berbeda yang diproduksi di bawah kondisi-kondisi eksternal yang sama. Lagi-lagi, banyak sekali contoh yang diketahui oleh tiap peneliti alam tentang spesies yang tetap, atau sama sekali tak berubah, sekalipun hidup di bawah iklim yang berlawanan. Pertimbangan-pertimbangan seperti ini membuat saya cenderung untuk tidak menitik beratkan pada dampak langsung dari kondisi-kondisi sekelilingnya, ketimbang pada kecenderungan untuk berubah, karena penyebab-penyebabnya sama sekali tidak kita ketahui.

Dalam arti tertentu, kondisi-kondisi kehidupan dapat dikatakan, tidak saja menyebabkan variabilitas, baik langsung maupun tidak, tetapi juga mencakup seleksi alam, sebab kondisi-kondisi itu juga menentukan apakah varietas ini atau itu akan bertahan. Tetapi jika manusia yang menjadi pelaku seleksi, kita jelas melihat bahwa kedua unsur perubahannya berbeda. Variabilitas boleh dikatakan menggembirakan bagi manusia, tetapi adalah kehendak manusia untuk mengumpulkan varietas-varietas itu pada suatu arah tertentu; dan pelaku terakhir inilah yang memberi jawaban kepada Survival of the Fittest di bawah kekuasaan alam.

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *