Thursday, 27 March 2025
above article banner area

Jika Guru Menjadi Idola…, Motivasi Belajar Siswa Meningkat

Oleh : Betric Feriandika

Jika seorang guru sudah menjadi IDOLA, maka 80% masalah pembelajaran selesailah sudah. Dalam artian, idola di sini adalah bukan guru yang dengan wajah rupawan saja, namun lebih dari itu, yakni guru yang bisa mentransfer ilmunya dengan mudah, menjelaskan materi dengan sangat gamblang dan menyenangkan, berpenampilan rapi, serta berkepribadian yang baik.

Dengan menjadi guru idola, maka motivasi siswa untuk belajar meningkat. Lebih rincinya lagi, ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:

  1. Menjelaskan tujuan belajar kepada siswa. Pada permulaan proses belajar mengajar (PBM), seharusnya guru terlebih dahulu menjelaskan mengenai tujuan yang akan dicapai dan manfaat yang akan diperoleh oleh siswa setelah mempelajari materi saat itu. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
  2. Menggunakan metode yang bervariasi setiap pertemuan pada PBM. Diantaranya, menonton video,  game (belajar sambil bermain), quiz, diskusi panel, atau belajar di luar kelas, lesehan dll.
  3. Menggunakan media yang baik, menarik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  4. Reward (hadiah). Memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
  5. Kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan atau kompetisi di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar karena tidak mau kalah saingan dengan teman-temannya.
  6. Pujian. Sudah sepantasnya bahkan wajib bagi guru untuk selalu memberikan pujian kepada siswa yang berprestasi. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
  7. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan pada saat PBM. Hukuman yang wajar adalah tidak untuk menakuti murid, namun hukuman  ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
  8. Perhatian yang maksimal. Memberikan perhatian maksimal kepada siswa. Siswa akan merasa tersanjung dan akhirnya membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
  9. Peduli. Membantu kesulitan belajar siswa dengan sabar baik secara individual maupun kelompok.

Jika startegi itu dimiliki oleh guru, maka guru akan menjadi idola, dan secara otomatis siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.

Namun demikian, sekali lagi guru bukanlah manusia setengah dewa yang hanya karena kepiawaiannya dalam mendidik siswa, sehingga siswa bisa termotivasi. Lebih dari itu, pembelajaran dan pendidikan di sekolah tidak akan membuahkan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh pembelajaran dan pendidkan di rumah yang diberikan oleh orang tua. Di rumah pun pendidikan harus diterapkan. jadi pendidikan formal (sekolah) dan pendidikan informal (dirumah) harus berjalan dengan baik. Orang tua pun harus menjadi motivator yang baik dirumah untuk menumbuhkan minat dan motivasi belajar anak. Orang tua harus menciptakan suasana rumah tangga yang kondusif untuk anak dapat belajar dengan nyaman, kemudian pola komunikasi yang sehat antara anak dan orang tua harus terjalin dengan baik dan lancar. Dengan demikian, jika kondisi pembelajaran di rumah sudah sangat optimal maka motivasi belajar anak di sekolah pun menjadi maksimal.

Siap menjadi guru idola….????

Bottom of Form

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *