pendidikan lingkungan hidup

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PENDUKUNG PROGRAM ADIWIYATA

PENDAHULUAN

Berdasarkan analisis terhadap kondisi lingkungan hidup saat ini, menunjukkan bahwa secara ekologis telah berada pada kondisi di ambang kritis menuju kehancuran. Kerusakan telah terjadi di mana-mana. Masalah lingkungan bukan saja menjadi masalah nasional, namun telah mendunia. Menurut beberapa penelitian dan studi diyakini bahwa kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat perilaku masyarakat yang eksploitatif terhadap SDA. Dengan pengetahuan lingkungan hidup yang baik diharapkan semua elemen masyarakat sadar untuk turut melaksanakan upaya-upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Mencermati hal ini, maka membangun kesadaran terhadap upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup akan lebih baik dimulai usia dini. Hal ini juga disadari bahwa lingkungan hidup di masa depan adalah milik mereka. Sehingga di usia dini mereka harus segera berbuat nyata agar lingkungan hidupnya di masa depan lebih menjanjikan kondisi yang layak secara ekologi.

Pada tanggal 19 Pebruari 2004, Kementrian Negara LH bersama-sama dengan Depdiknas, Depag, dan Depdagri telah menetapkan kebijakan PLH (pendidikan lingkungan hidup). Dalam implementasi kebijakan PLH baik pada pendidikan formal, nonformal, dan informal diarahkan agar semua pihak dapat melakukan:

  1. Pengembangan kelembagaan LH
  2. Peningkatan kualitas SDM
  3. Pengembangan sarana dan prasarana
  4. Peningkatan dan efisiensi penggunaan anggaran
  5. Pengembangan materi LH
  6. Peningkatan komunikasi dan informasi
  7. Pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pengembangan
  8. Pengembangan metode pendidikan LH

Guna mendukung pemecahan masalah lingkungan hidup seperti disampaikan, maka kementrian negara LH pada tahun 2006 mencanangkan PROGRAM ADIWIYATA, yaitu program yang bertujuan untuk mendorong dan membentuk sekolah-sekolah agar dapat turut melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

 

PROGRAM ADIWIYATA

Program ini pada prinsipnya bertujuan mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Dalam program adiwiyata ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan sehat dan menghindarkan dampak lingkungan yang negatif. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, harapan dari program adiwiyata ini dapat mengajak warga sekolah untuk melaksanakan proses belajar mengajar tentang materi lingkungan hidup, sehingga dikemudian hari dapat turut berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.

Kata ADIWIYATA berasal dari bahasa Sansekerta ”Adi” dan ”Wiyata”. Adi mempunyai makna: besar/agung/baik/ideal/sempurna. Wiyata mempunyai makna: tempat dimana seseorang mendapat ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Arti secara keseluruhannya: tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

TUJUAN PROGRAM ADIWIYATA

Seperti telah dikemukakan, bahwa tujuan program adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Terkait dengan yang disampaikan, maka kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Untuk mewujudkan ini, maka norma yang dikembangkan dalam Program  Adiwiyata adalah: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan SDA (sumber daya alam).

 

PRINSIP-PRINSIP DASAR PROGRAM ADIWIYATA

  1. Partisipatif: komunikasi sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggungjawan dan peran.
  2. 2. Berkelanjutan: seluruh kegiatan dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

MANFAAT SEKOLAH MENGIKUTI PROGRAM ADIWIYATA

  1. Meningkatkan efesiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
  2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi secara proporsional.
  3. Meningkatkan kualitas kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
  4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
  5. Dapat meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif di masa yang akan dating.
  6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

 


INDIKATOR DAN KRITERIA PROGRAM ADIWIYATA

  1. 1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli Dan Berbudaya Lingkungan (SPBL).

Untuk mewujudkan SPBL, maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oelh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar program adiwiyata, yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Kebijakan sekolah seperti disampaikan meliputi:

  1. Visi dan misi yang peduli dan berbudaya lingkungan.
  2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran PLH.
  3. Kebijakan peningkatan kapasitas SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang lingkungan hidup.
  4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan SDA.
  5. Kebijkan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
  6. Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

 

  1. 2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Penyampaian materi LH kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Upaya seperti dikemukakan di atas, dapat ditempuh melalui:

  1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.
  2. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
  1. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.
  1. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

 

  1. 3. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif

Untuk mewujudkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Di samping itu diharapkan sekolah juga melibatkan masyarakat di sekitar dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat, maupun lingkungannya. Kegiatan tersebut meliputi sebagai berikut:

  1. Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah.
  2. Meningkatkan kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar/instansi lain.
  3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan LH di sekolah.

 

 

 

 

  1. 4. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Prasarana Pendukung Sekolah

Guna mendukung sikap peduli dan berbudaya lingkungan, maka perlu adanya pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung meliputi:

  1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup.
  2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.
  3. Penghematan sumber daya alam (listrik, air, dan ATK).
  4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.
  5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

 

Share