Riyeke Ustadianto, Sang Pencetus “UKM Goes Online”

Riyeke Ustadianto, Sang Pencetus “UKM Goes Online”

Riyeke Ustadianto, Sang Pencetus “UKM Goes Online”

Riyeke Ustadianto, Sang Pencetus “UKM Goes Online”

Senin, 18 Februari 2013 09:57

Tidak berlebihan jika Riyeke Ustadianto disebut sebagai âtokoh pembaharuâ di kalangan pelaku usaha kecil menengah (UKM), khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Melalui gerakan âUKM Goes Onlineâ, Riyeke membantu para pelaku UKM belajar memasarkan berbagai produk mereka dengan memberikan pengetahuan mengenai search engine optimization (SEO). Berbagai roadshow seminar SEO dilakukan Mas Keke, sapaan akrab Riyeke, ke beberapa daerah.

Edukasi mengenai SEO kepada pada pelaku UKM ini dilakukan Riyeke berdasarkan hasil identifikasinya terhadap permasalahan utama yang dihadapi para pelaku UKM, yaitu pemasaran. âKebetulanâ juga Riyeke memiliki kemampuan SEO yang ia dapatkan secara otodidak ketika ia menjadi penjaga warnet selepas lulus kuliah pada 1998.

Berbekal kemampuan SEO-nya itu, Riyeke mendirikan usaha MarketBiz di Bali pada 2001, sebagai upayanya untuk survive setelah ia dirumahkan oleh perusahaan online travel asal Eropa yang kolaps akibat peristiwa Tragedi Bom Bali. Saat ini, MarketBiz sudah berkembang pesat. Klien yang awalnya hanya hotel kelas menengah di Bali, makin banyak di mana kliennya berasal dari berbagai sektor UKM hingga ke tingkat korporasi. Klien dari segmen korporasi didapatnya ketika Marketbiz melakukan ekspansi ke Jakarta pada 2008. Marketbiz sendiri merupakan perusahaan yang khusus memberi layanan di bidang SEO, media sosial, dan pengembangan situs web.

Ketika bisnis Marketbiz makin mapan, Riyeke dan timnya pun membuat unit bisnis baru, yaitu sistem pembayaran atau transaksi online yang diberi nama Ipaymu. Ipaymu ini merupakan salah satu wujud nyata upaya Riyeke untuk membantu para UKM ini untuk bertransaksi secara online. Tidak hanya UKM, ia juga memberi solusi bagi seluruh masyarakat dalam hal transaksi online dengan persyaratan yang sangat mudah dibanding dengan jenis usaha jenis lainnya. Sejak mulai beroperasi pada pertengahan 2011 silam, Ipaymu baru diluncurkan secara besar-besaran (grand launching) pada 2012. Namun selama setahun lebih itu, sudah banyak merchant (sekitar 6.000 merchant) yang bergabung dan banyak pula media yang mengulasnya. Hal ini mengindikasikan bahwa solusi yang ditawarkan Riyeke dan tim ini memang solutif.

Belum merasa cukup dengan apa yang ia lakukan, Riyeke membuat bisnis baru lagi yang tentunya masih di bidang digital, yaitu Lakubgt. Lakubgt merupakan e-commerce pada platform Facebook (Facebook Commerce). Awalnya, pembuatan lakubgt ini merupakan solusi Riyeke dan tim untuk para pelaku UKM yang menghadapi kesulitan perubahan karakter SEO pada Google.

âMasalahnya muncul ketika Google berubah dan SEO-nya susah. Pelaku UKM banyak yang menanyakan ke saya. Saya juga repot. Kalau yang nanya satu orang, tak masalah. Kalau sehari yang bertanya sampai seratus orang, repot saya. Oleh karena itu, saya bilang ke tim saya untuk membuat platform di mana semua orang bisa lakukan via mobile. Maka itu saya gunakan platform Facebook Commerce karena memang banyak pengguna Facebook. Ternyata apa yang saya buat berjalan dan make money,â jelas Riyeke seperti dilansir swa.co.id.

Tiga bisnis digital tersebut merupakan portofolio Riyeke sebagai digitalpreneur. Sebagai digitalpreneur, lebih jauh ia bercita-cita untuk membantu mewujudkan digital economic, di mana di dalamnya para pelaku UKM bisa terbantu dalam hal pemasaran dan membuat mereka bankable. Saat ini, omset dari Marketbiz saja sudah ratusan miliar. âInsya Allah mendekati Rp 1 triliun,â katanya.

* Pixtem: Buat Situs Web dalam 3 Menit (2013-02-09) * Omzet Puluhan Juta dari Membuat Toko Online (2013-02-01) * Perjuangan Andrew Darwis Besarkan Kaskus (2012-12-04) * Rudi, Si Pebisnis Sukses Retail Komputer (2012-09-07) * Rawi Tak Kapok Berbisnis Komputer (2012-05-30)

Share