Berbisnis Berkat Inspirasi Alam
Berbisnis Berkat Inspirasi Alam
Berbisnis Berkat Inspirasi Alam
Rabu, 08 Mei 2013 10:03
Karakter yang nyentrik dan dekat dengan alam mendorong Roby Tjahyadi memilih bisnis resor berkonsep back to nature. Resornya kini tersebar di Bandung dan yang terbaru di Ubud, Bali. Kali ini dia memadukan konsep resor di tengah sawah dengan desa seniman yang bakal menyajikan keindahan Bali seutuhnya.
Se-nyentrik namanya, Bob Doang, lelaki itu tampil sederhana dan nyentrik dengan rambut panjang yang diikat. Dia selalu tampil sederhana, dengan rambut panjang yang diikat. âSaya memang dekat dengan alam. Mungkin saya terbentuk dari banyaknya orang yang tak peduli dengan alam,â kata Bob seperti dilansir Investor Daily.
Kecintaan pada alam sudah melekat saat ia muda. Dan itu terus tertanam saat ia terjun ke dunia bisnis resor berkonsep alam. âWaktu bikin Resort Imah Seniman di Lembang yang berkonsep hutan, tak ada satu pun pohon yang ditebang, seperti pinus dan mahoni,â cerita Bob yang memulai bisnisnya dengan membuka toko celana jin Sapu Lidi di Cihampelas, Bandung hingga kemudian menjaid trend setter bisnis jin di kota itu.
Imah Seniman, kata Bob, adalah resor berkonsep hutan dan ditujukan bagi para tamu yang ingin berlibur sembari membuat karya seni. Inspirasi alam juga ia terjemahkan ketika membuat Resort Sapu Lidi, juga di Bandung. Resor itu begitu asri dengan pepohonan rimbun dan danau kecil yang eksotis.
Tak hanya peduli pada lingkungan, Bob yang memiliki filosofi menikmati hidup dengan berbagi itu, juga peduli pada masyarakat sekitar resornya. Kepedulian itu ia tunjukkan pada resor terbarunya, Sapu Lidi Ubud, Bali. Resor berlokasi di Pengosekan, Ubud, Bali itu, memadukan konsep alam dan desa seni.
âResor berada di tengah sawah dan dekat dengan perkampungan sekitar yang dibuat menjadi desa seni, sehingga nantinya para tamu akan mendapatkan keindahan Bali seutuhnya,â ungkap Bob yang telah melakukan soft launching Sapu Lidi Ubud pada Februari 2013.
Uniknya, resor yang terdiri atas 80 kamar dan 40 vila itu memiliki nama kamar atau vila yang unik. Ada kamar yang diberi nama tingklak (congkak). Saat tamu datang, akan ada anak desa bermain congkak, lalu anak itu akan memberikan welcome drink kepada tamu. Ada juga kamar dengan tema lukisan, di mana akan ada anak melukis. âIni konsep yang berbeda, karena tamu selain ingin resor bertema alam, juga ingin ada kegiatan yang ditampilkan di desa seniman,â tutur pria kelahiran Bandung tahun 1958 ini.
Karena itulah, di resor seluas tujuh hektare ini, Bob pun menerapkan filosofi berbagi. Ia menghidupkan kegiatan budaya dan berkesenian langsung di rumah-rumah penduduk. Penduduk bisa membuat lukisan, seni ukir, atau patung. Sementara para ibu bisa membuat kuliner khas Bali. âKami ingin berbagi dengan masyarakat Ubud yang budayanya kuat dengan ikut melibatkan mereka sehingga pendapatan mereka juga meningkat. Ini yang ingin saya pertahankan dan tempat-tempat wisata akan ter-manage dengan baik, sehingga bisa terus berkembang,â papar Bob.
Menariknya, resor ini juga menganut konsep hijau dengan meminimalisasi sampah plastik. Sementara sampah organik akan dibuat pupuk. Memang, kata Bob, dibutuhkan strategi dan manajemen agar konsep ini bisa berkesinambungan. âKarena itu manajemen harus bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mendatangkan tamu yang berpeluang membeli hasil kerajinan atau menonton pertunjukan seni mereka. Nah, penduduk pun harus fokus dengan kegiatan berkeseniannya. Kalau ini berjalan, maka turis pun akan dapat keindahan Bali sesungguhnya,â tegas Bob.
Diakui, bisnis yang dijalaninya berinvestasi besar. âKarena itu saya juga akan mencari investor,â ujarnya. Desa seni sedang dalam persiapan, tinggal sinkronisasi saja. Target semuanya selesai pada September 2013.
Bisnis resor juga berarti tak jauh dengan bisnis kuliner. Pada 2013, Bob juga membuka restoran bernama Bebek Nonggeng di Teges, Ubud. âKonsepnya macam-macam bebek, dari goreng, bakar, hingga masak, termasuk bebek betutu. Konsep bangunan terdiri atas empat bangunan yang masing-masing dikelilingi air, tetapi tidak seperti danau,â tuturnya.
Bisnis ini rupanya menjadi penyaluran hobi masak Bob. Seluruh menu yang ditawarkan di resornya adalah kreasinya. Salah satunya adalah masakan yang dimasak dengan air kelapa. Iya juga menciptakan menu ikan bakar yang berbeda, yaitu ikan segar dibaluri bumbu-bumbu, dibungkus daun, lalu dibakar. âSaya memang suka menciptakan menu sendiri dan semua menu di resor Sapu Lidi, adalah kreasi saya,â ujar Bob. (as)
* Gunawan Ardiyanto Sukses di Bisnis Jasa Pelatihan (2013-05-07) * Hermawan Kartajaya Selalu Menjunjung Tinggi Kejujuran (2013-04-30) * Agung Raih Sukses Bersama Simply Fresh Laundry (2013-04-28) * Lilik Oetama Kibarkan Nama Dyandra di Indonesia (2013-04-26) * Adrie Subono, Sang Raja Konser (2013-04-23)