Malam yang Paling Gelap adalah Menjelang Subuh Datang

sholat-subuh malam yang paling gelap.jpg

Sebuah pepatah Arab mengatakan bahwa โ€œ malam yang paling gelap adalah menjelang subuh datangโ€. Entah pepatah itu benar atau tidak, tetapi pada kenyataannya pada saat itulah sebagian besar orang sedang terlelap dalam mimpi-mimpinya (baik yang indah maupun yang buruk) terbuai oleh gelap-gulitanya malam.

Begitulah kehidupan ini sesungguhnya, yang pada dasarnya penuh dengan โ€™tantanganโ€™ yang diberikan oleh Pembuat Kehidupan untuk menguji mana diantara hamba-Nya yang paling layak lulus seleksi untuk ditempatkan di surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan. Kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, tidak pernah terbayang dalam pikiran, dan tidak pernah terbersit dalam hati. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak memahami bahwa โ€™malam yang paling gelap adalah menjelang subuh datangโ€™, sehingga ketika dirinya menghadapi โ€™cobaanโ€™ yang menurutnya paling berat dalam hidupnya, dia segera berputus asa. Padahal, setelah malam yang paling gelap itu, subuh akan segera datang dan mentari akan segera bersinar kembali. Seperti ungkapan R.A. Kartini dalam sebuah karyanya yang sangat populer, โ€Habis Gelap Terbitlah Terangโ€, bahwa dibalik kesusahan ada kemudahan adalah sebuah keniscayaan. Permasalahannya adalah seberapa besar kepercayaan kita terhadap ungkapan tersebut???

Banyak orang-orang yang dahulunya memiliki idealisme yang kuat di kampusnya untuk dapat mengubah keadaan yang melanda bangsa ini, bertekad untuk jujur, tidak KKN, dan tekad baik lainnya harus luntur lantaran tidak sanggup menghadapi persoalan hidup. Hanya karena tidak sanggup hidup menderita, bahkan lebih โ€™hinaโ€™ lagi tidak tahan melihat rekan kerjanya hidup enak sementara hidupnya โ€™dirasa menderitaโ€™ padahal jabatannya sama, sehingga dia rela meninggalkan idealismenya, mengubur dalam-dalam idealisme tersebut. Menghadapi malam yang gelap-gulita yang dia lakukan justru membutakan matanya. Di tengah kesulitan ekonomi dan beban hidup yang menghimpitnya, dia membutakan mata hatinya dari kebenaran sehingga terangnya sinar tak akan kunjung datang. Padahal, jika dia sedikit bersabar dan dengan keyakinan yang tinggi, maka sesungguhnya setelah malam yang gulita tersebut akan segera datang sinar mentari yang terang benderang. Semoga kita dapat menanamkannya dalam hati kita.

Share

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *