Cloud computing atau komputasi awan mulai banyak diadopsi para perusahaan. Ancaman sekuriti pun kian marak, salah satunya terkait popularitas perangkat mobile seperti iPhone dan Android.
“Perusahaan kehilangan kontrol terkait penggunaan perangkat pribadi. Meski mereka tahu risikonya, 78% perusahaan yang kami survei mengizinkan karyawan memakai perangkat personalnya untuk aktivitas kerja,” ucap Eva Chen, CEO Trend Micro di Hotel Sheraton, Taipei, Kamis (19/4/2011).
Tren yang terjadi, para pegawai mulai banyak menggunakan perangkat Android atau iPhone yang menjadi platform smartphone favorit. Padahal ancaman keamanannya semakin tinggi.
“Kami menyaksikan 400% lonjakan infeksi di platform Android 3 bulan terakhir. iPhone juga makin terancam. Kustomer kami pun mulai sadar untuk melindungi data di perangkat dan memastikan perangkat ‘bersih’ sebelum diizinkan memakai jaringan korporat,” tambah dia.
Ya, di masa datang, diproyeksi data korporat yang diakses via perangkat mobile bukan milik perusahaan atau yang belum diamankan makin melonjak. Trend Micro coba mengantisipasi tren ini dengan solusi sekuriti mobile terintegrasi bernama Trend Micro Mobile Security.
Selain konsumerisasi IT yang ditandai popularitas perangkat mobile, Trend Micro mengidentifikasi dua hal lagi sebagai tantangan di era cloud. Yaitu cepatnya peningkatan adopsi cloud computing dan perkembangan Advanced Persistent Threats (APT), yaitu serangan hack dari kelompok tertentu.
Trend Micro mengantisipasi ancaman tersebut dengan solusi sekuriti memadai. Mereka yakin dapat terus mengembangkan bisnisnya dengan solusi sekuriti cloud.
Di tahun 2011, bisnis terkait cloud dan virtual Trend Micro tumbuh 131% dari tahun sebelumnya. Mereka juga jadi partner sekuriti perusahaan besar seperti Dell, NTT America dan operator Chungwa di Taipei.
“Kami saat ini memegang market share terbesar di bisnis sekuriti cloud global dan sekuriti virtualisasi,” klaim Eva.
Leave a Reply