Nama : Lindha Kurniawati
Alamat : Pondok Pesantren TIDAR, Tidar Dudan Rt 01 Rw 10 Kel. Tidar Utara Kec. Magelang Selatan Kota Magelang 56123
Nomor : 085702659055
Meraih Pahala Di Saat Sakit
Wahai Saudaraku!
Islam mengajarkan manusia bagaimana menyikapi sakit yang sedang kita hadapi. Bukan dengan mengeluh, bukan juga dengan selalu meratapi sakit yang dirasakan. Berikut beberapa cara yang harus dilakukan saat sedang sakit.
1. Ikhlas
Menerima bahwa segala ketetapan hanyalah dari Allah dan segala yang dilalui seorang hamba adalah jalan takdir terbaik yang sudah digariskan. Jadikan semuanya sebagai lahan untuk beribadah kepada-Nya sehingga apapun sakit yang dialami akan menjadi kebaikan dan keberkahan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah:5
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)” (Al-Qur’an Surat Al-Bayyinah:5).
2. Tawakkal
Bukan tawakkal yang berdiam diri, cari pengobatan yang baik semampunya, tetap jalin silaturahmi dan kasih sayang terhadap orang terdekat serta sesama, serta banyak mencari ilmu tentang penyakit yang dialami sehingga menjadi jalan ikhtiar untuk kesembuhan.
3. Sabar
Cara menyikapi sakit menurut Islam tentu saja dengan cara bersabar. Setiap orang yang diciptakan Allah memiliki ujian sendiri-sendiri, belum tentu ujian yang menimpa seseorang lebih ringan dari ujian orang lain. Tetap sabar dan memperbanyak ikhtiar serta doa.
4. Berdoa
Berdoa adalah cara untuk berkomunikasi secara langsung kepada Allah. Dengan berdoa, hati akan menjadi tenang dan segala urusan akan terasa mudah karena sudah menyampaikan segalanya kepada yang Maha Penolong. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukmin:60
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (Al-Qur’an Surat Al-Mukmin:60).
5. Percaya Pada Takdir Allah
Percaya bahwa garis hidup sudah ditentukan, termasuk kondisi sakit yang saat ini menimpa. Tak perlu menyalahkan keadaan atau menyalahkan penyebab sakit. Cukup jadikan sebagai pelajaran dan bagikan kepada orang lain agar orang lain tidak terkena hal yang sama.
6. Instropeksi Diri
Jangan lupa instropeksi diri, jika mungkin pernah berbuat salah atau menyakiti orang lain hingga orang tersebut mendoakan keburukan maka wajib segera meminta maaf dan menebus kesalahan semampunya. Juga instropeksi diri mengenai ibadah kepada Allah.
7. Percaya Pertolongan Allah
Allah tentu tidak pernah membebani seseorang dengan ujian yang melebihi kemampuannya. Allah yang lebih mengerti kemampuan hamba-Nya. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (Al-Qur’an Surat Al-Baqarah:286).
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah selalu memberikan kebaikan dan rahmat-Nya kepada umat Muslim. Sesuai dengan makna bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan, begitu pula kepada ujian yang diberikan untuk penganutnya tidak akan menyulitkan.
Allah mengetahui kemampuan seorang hamba-Nya dan tidak menuntut untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sanggupi. Barang siapa yang mengerjakan kebajikan, maka akan memperoleh ganjaran baik. Dan barang siapa yang berbuat keburukan, maka akan memperoleh balasan yang buruk.
Ayat tersebut juga menjadi pengingat bagi umat Muslim yang sedang terpuruk dan memiliki beban hidup yang banyak. Sebagai orang beriman, berserah diri kepada Allah adalah jalan satu-satunya yang dapat dilakukan setelah berusaha sesuai kemampuan.
Wahai saudaraku, ketahuilah di balik cobaan berupa penyakit dan berbagai kesulitan lainnya, sesungguhnya di balik itu semua terdapat hikmah yang sangat banyak.
Maka perhatikanlah saudaraku nasehat Ibnul Qoyyim rahimahullah berikut ini: “Andaikata kita bisa menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusan-Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah (yang dapat kita gali, -ed). Namun akal kita sangatlah terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia di bawah sinar matahari.”.
Ingatlah saudaraku, cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah ta’ala jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan.” (HR. Tirmidzi, shohih).
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Aamiin.
Dalam kehidupan manusia pasti akan menerima berbagai cobaan dari Allah. Salah satunya adalah diberikan sakit, entah itu penyakit ringan atau penyakit ganas. Penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh seluruh panca indera manusia. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan.
Sebagaimana firman Allah yang artinya, “Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Al-Qur’an Surat Asy-Syuura: 30).
Wahai Saudaraku!
Yakinkanlah pada diri Antum, bahwa ada hikmah disetiap cobaan yang diberikan (Khususnya cobaan yang berupa sakit), semoga apa yang sudah kami sampaikan dapat menjadi wasilah untuk kita meraih pahala di saat sakit. Aamiin.