Saturday, 5 October 2024
above article banner area

Merenungkan kembali definisi SUKSES

Selama sepuluh tahun terakhir saya pun beruntung karena dapat
bertemu dan berteman baik dengan orang-orang, yang menurut ukuran
saya, mereka terhitung sebagai orang-orang sukses.
Memang betul, bahwa tidak ada definisi universal tentang “sukses.”
Sukses adalah tentang banyak hal. Setiap orang memiliki definisi dan
ukuran suksesnya masing-masing. Definisi saya mungkin tidak sama
dengan definisi Anda, begitu juga definisi Anda tidak sepenuhnya
sama dengan definisi orang lain yang Anda kenal.
Tetapi saya perhatikan satu hal, semakin hari semakin banyak orang
yang mendefenisikan kesuksesan berdasarkan tiga hal saja, yakni:
Kekuasaan, Uang dan Kemasyuran. Salah satu saja dari unsur ini Anda
miliki, Anda sudah masuk kualifikasi.
Tentu saja ketiga unsur itu pada dasarnya baik, dan tidak salah bila
kita semua berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Bahkan ketika saya
diundang oleh suatu perusahaan untuk memotivasi karyawannya, tugas
saya adalah memacu para peserta untuk lebih berhasil, termasuk dalam
ketiga unsur tersebut.

Tetapi sekali-kali kita semua perlu diingatkan, khususnya pada waktu
ketiga unsur tersebut membutakan mata hati kita sehingga unsur
penting lainnya menjadi terlupakan. Banyak orang berjuang sekuat
tenaga untuk meraih kekuasaan, uang dan kemasyuran. Tidak sedikit
dari mereka yang berhasil mendapatkannya. Kita harus akui, mereka
adalah orang-orang yang sangat pandai, rajin dan ulet. Tetapi
sayang, ketika mereka baru saja menggengam sebuah “kesuksesan” baru,
di saat yang sama mereka kehilangan “Kesuksesan” lainnya, yang
mungkin saja jauh lebih berharga.
Tidak jarang kita menyaksikan orang-orang yang sukses dalam karir
dan bisnis tetapi keluarganya hancur berantakan. Dua orang yang dulu
pernah saling berbagi dan mencintai, sekarang saling benci dan
kemudian memutuskan untuk bercerai.
Setelah berdoa dan menunggu selama delapan tahun, akhirnya sepasang
suami istri dianugerahi seorang anak oleh Sang Pencipta. Oh, betapa
bahagianya mereka saat itu. Bulan berganti bulan, tahun berganti
tahun, kedua orang tua bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak
uang. Karena pekerjaan yang menumpuk, mereka sering pulang malam.
Sang anak kehilangan figur dan kekurangan perhatian orang tua. Ia
pun salah bergaul dan kemudian berakhir sebagai pecundang.
Tidak sedikit orang-orang yang meraih kekuasaan, uang dan kemasyuran
tetapi kemudian berakhir di dalam penjara. Bahkan, tidak sedikit
orang yang kesuksesannya diliput oleh banyak media tetapi akhirnya
mereka putus asa dan mengakhiri hidupnya sendiri.
Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah kisah nyata. Kisah ini telah
membuat saya lebih banyak merenung. Saya juga berharap, setelah
membacanya Anda akan lebih banyak merenung. Dengan demikian, mudah-
mudahan perjalanan kita di tengah dunia yang sementara ini tidak sia-
sia. Benar kata seorang bijak, “Musuh dari yang terbaik bukan hal-
hal buruk, melainkan hal-hal yang baik. Musuh dari yang terpenting
bukan hal-hal sepele, melainkan hal-hal yang penting.”
Tinggal sekarang, bagaimana kita memilih yang terbaik dan yang
terpenting itu, diantara puluhan atau ratusan hal-hal baik dan
penting, yang kita hadapi setiap hari? Jelas, ini bukan perkara
mudah. Hal ini menuntut awareness (kesadaran) dan wisdom
(kebijaksanaan) tingkat tinggi. Kita dituntut untuk sekali lagi
menentukan prioritas hidup kita. Sebagai tip sederhana, pada saat
bangun di pagi hari, mari kita berjanji pada diri sendiri untuk
tidak akan keluar dari kamar sebelum kita bertanya pada diri sendiri
pertanyaan ajaib ini: “Hari ini, apa yang paling bernilai/berharga
dalam hidupku?” Pastikan jawaban Anda benar dan jujur.

Bacalah kisah berikut ini…

Pada tahun 1923, sekelompok orang paling sukses bertemu di Hotel
Edgewater Beach di Chicago, Amerika Serikat. Secara keseluruhan,
kelompok ini menguasai kekayaan lebih banyak dari total
perbendaharaan Amerika saat itu. Tahun demi tahun mereka mengukir
sukses. Surat kabar dan majalah meliput kisah-kisah keberhasilan
mereka. Orang tua dan para guru mendorong kaum muda untuk meniru
teladan mereka.

Delapan orang dari mereka adalah:
1. “Beruang” terbesar di Wall Street
2. Presiden dari Bank of International Settlements
3. Kepala dari monopoli terbesar dunia
4. Presiden dari perusahaan baja terbesar dunia
5. Spekulan gandum terbesar dunia
6. Presiden dari Bursa Saham New York
7. Anggota kabinet presiden Amerika
8. Presiden dari perusahaan gas terbesar dunia

Dari sudut pandang apapun, pria-pria ini telah menanjak ke puncak
sukses. Mereka telah menemukan rahasia untuk mendapatkan uang. Bila
saat ini mereka menulis buku tentang Rahasia Kesuksesan, pastilah
buku itu menjadi International Best Seller. Bila mereka mengadakan
seminar Motivasi, ribuan orang pasti bersedia membayar mahal asalkan
dapat mendengarkan mereka.
Tetapi, dua puluh tujuh tahun setelah pertemuan di Edgewater Beach
itu…

1. Jesse Livermore, investor terbesar di Wall Street mati bunuh diri
2. Leon Fraser, presiden the Bank of International Settlements, juga
mati bunuh diri
3. Ivan Kruegar, kepala dari monopoli dunia terbesar, mati bunuh diri
4. Charles Schwab, presiden dari perusahaan baja terbesar mati dalam
keadaan bangkrut, setelah hidup dengan hutang selama lima tahun
terakhir sebelum kematiannya
5. Arthur Cutten, spekulator gandum terbesar, mati di luar negeri
dalam keadaan bangkrut
6. Richard Whitney, presiden The New York Stock Exhange, masuk
penjara Sing-Sing
7. Alber Fall, seorang anggota kabinet presiden, dibebaskan dari
penjara agar ia bisa mati di rumah
8. Presiden dari perusahaan gas terbesar, Howard Hopson menjadi gila

Seorang bijak pernah menulis:

“Uang dapat memberi Anda sebuah istana yang sangat megah, penuh
dengan karya-karya seni bernilai tinggi. Uang juga dapat memenuhi
rumah Anda dengan perabot terbaik dan garasi Anda dipenuhi dengan
mobil-mobil mewah…namun uang tidak dapat memberi Anda rumah yang
penuh dengan kasih dan penghargaan tulus dari orang-orang yang
tinggal di dalamnya…. Uang dapat dipakai untuk membeli ranjang emas
murni, namun uang tidak dapat membeli istirahat satu menit yang
disertai dengan damai di hati.”

Apa definisi “Sukses” bagi Anda? Selamat merenung!

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *