Sunday, 6 October 2024
above article banner area

Lingkungan Tanah

Lingkungan  tanah  merupakan  lingkungan  yang  terdiri  dari  gabungan  antara lingkungan  abiotik  dan  lingkungan  biotik.  Gabungan  dari  kedua  lingkungan  ini menghasilkan suatu wilayah yang dapat dijadikan sebagai tempat tinggal bagi beberapa jenis makhluk hidup, salah satunya adalah mesofauna tanah. Tanah dapat didefinisikan sebagai medium alami untuk pertumbuhan tanaman yang tersusun atas mineral, bahan organik,  dan  organisme  hidup.  Kegiatan   biologis  seperti  pertumbuhan  akar  dan metabolisme mikroba dalam tanah berperan dalam membentuk tekstur dan kesuburannya

(Rao, 1994).

Bagi ekosistem darat, tanah merupakan titik pemasukan sebagian besar bahan ke dalam tumbuhan. Melalui akar-akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat, kalium,  tembaga,  seng  dan  mineral  esensial  lainnya.  Dengan  semua  ini,  tumbuhan mengubah  karbon  dioksida  (dimasukkan  melalui  daun)  menjadi  protein,  karbohidrat, lemak, asam nukleat dan vitamin yang dari semuanya itu tumbuhan dan semua heterotrof bergantung. Bersamaan dengan suhu dan air, tanah merupakan penentu utama dalam produktivitas bumi (Kimball, 1999).

Fauna  tanah  merupakan  salah  satu  komponen  tanah.  Kehidupan  fauna  tanah sangat tergantung pada habitatnya, karena keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat  ditentukan oleh keadaan daerah tersebut. Dengan perkataan lain keberadaan dan kepadatan populasi suatu jenis fauna tanah di suatu daerah sangat tergantung dari faktor lingkungan, yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Fauna tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah, oleh karena itu dalam mempelajari ekologi fauna tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur (Suin, 1997).

Suhu tanah merupakan salah satu faktor fisika tanah yang sangat menentukan kehadiran   dan   kepadatan   organisme   tanah.,   dengan   demikian   suhu   tanah   akan menentukan  tingkat  dekomposisi  material  organik  tanah.  Fluktuasi  suhu  tanah  lebih rendah dari suhu udara, dan suhu tanah sangat tergantung dari suhu udara. Suhu tanah lapisan atas mengalami fluktuasi dalam satu hari satu malam dan tergantung musim. Fluktuasi itu juga tergantung pada keadaan  cuaca, topografi daerah dan keadaan tanah

(Suin, 1997). Menurut Wallwork (1970), besarnya perubahan gelombang suhu di lapisan yang jauh dari tanah berhubungan dengan jumlah radiasi sinar matahari yang jatuh pada

permukaan tanah. Besarnya radiasi yang terintersepsi sebelum sampai pada permukaan tanah, tergantung pada vegetasi yang ada di atas permukaannya.

Pengukuran  pH  tanah  juga  sangat  diperlukan  dalam  melakukan  penelitian mengenai fauna tanah. Suin (1997), menyebutkan bahwa ada fauna tanah yang hidup pada tanah yang pH-nya asam dan ada pula yang senang hidup pada tanah yang memiliki pH basa. Untuk jenis Collembola yang memilih hidup pada tanah yang asam disebut dengan Collembola golongan asidofil, yang memilih hidup pada tanah yang basa disebut dengan Collembola golongan kalsinofil, sedangkan yang dapat hidup pada tanah asam dan  basa  disebut  Collembola  golongan  indifferen.  Metode  yang  digunakan  pada pengukuran pH tanah ada dua macam, yaitu secara kalorimeter dan pH meter.

Keadaan iklim daerah dan berbagai tanaman yang tumbuh pada tanahnya serta berlimpahnya  mikroorganisme  yang  mendiami   suatu  daerah  sangat  mempengaruhi keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme. Faktor-faktor  lain yang mempunyai pengaruh terhadap keanekaragaman relatif populasi mikroorganisme adalah reaksi yang berlangsung di dalam tanah, kadar kelembaban serta kondisi-kondisi serasi

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *