Permukaan tanah pada lahan berumput ditumbuhi oleh beberapa jenis rumput, yaitu terdiri dari 9 jenis. Sedangkan pada permukaan lahan hutan ditumbuhi oleh pepohonan dan beberapa jenis herba. Pada lahan hutan banyak terdapat herba yang terdiri dari Famili Araceae. Selain itu permukaan tanah tipe lahan ini cukup banyak mengandung serasah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tarumingkeng (2000), yang mengatakan bahwa proses pertumbuhan hutan tropik yang pada umumnya terdiri atas berbagai spesies pohon, menghasilkan serasah dengan humifikasi yang cepat dan menumbuhkan berbagai jenis tumbuhan bawah. Pada penutupan lahan berumput, didominasi oleh rumput gajah (Pennisetum purpureum Schamach), dan pada lahan hutan didominasi oleh kayu ageng (Antidesma sp.), sira-sira dan kupi-kupi (Lachnastoma densiflora Val.) untuk tingkat pohon, serta Famili Araceae, semai kupi-kupi dan semai kayu ageng untuk tingkat herba. Dengan adanya serasah yang berasal dari vegetasi ini, mesofauna tanah yang terdapat di tanah, melakukan kegiatan dekomposisi untuk mengurai bahan yang ada menjadi lebih sederhana. Sutedjo dkk. (1996), mengatakan keadaan vegetasi dari suatu kawasan berpengaruh terhadap penambahan akumulasi humus. Pada tanah berumput yang permukaan tanahnya tertutup oleh tanaman, penghancuran akar-akar tanaman dan sisa-sisa tanaman yang telah mati dilakukan oleh bantuan mesofauna tanah secara berangsur-angsur. Sedangkan vegetasi dalam hutan, akumulasi bahan-bahan organik akan diolah oleh cacing tanah, serangga dan hewan- hewan tanah lainnya, sehingga terbentuk humus yang menjadi nutrisi bagi tanaman yang terdapat di hutan.