Saturday, 5 October 2024
above article banner area

Bank Darah Tali Pusat Menyimpan Sel Induk, Hilangkan Penyakit Masa Depan

Teknologi sel induk (stem cell) terus dianggap menjadi masa depan teknologi kesehatan. Menyadari hal itu, didirikan Bank Darah Tali Pusat. Guna menyimpan sel induk di masa paling muda untuk kesembuhan penyakit di usia mendatang.
Kalau tidak bisa dibilang unik, mungkin kata yang tepat untuk teknologi ini adalah mengagumkan. Bagaimana tidak, dengan ilmu tersebut, kini manusia bisa mengembangbiakan sel di dalam tubuh. Bukan hanya itu, teknologi ini mampu membuatnya menjadi sel-sel baru.
Dengan potensi seperti itu, jelas kalau banyak orang kemudian menganggap bahwa pengetahuan ini merupakan salah satu tonggak teknologi kesehatan masa depan. Secara hipotesa, banyak penyakit yang terjadi karena degenerasi sel akan bisa terbasmi bila kita bisa mengembangkan dan memanfaatkan teknologi ini.
Lalu sel seperti apa yang paling pantas dipakai, untuk memperbaharui sel lama yang telah rusak? Pertanyaan seperti itu ternyata sudah lama juga muncul di benak para peneliti dalam hal ini.
Menurut data, ternyata sudah dari tahun 1963 manusia melihat darah dalam tali pusat bayi (ari-ari) memiliki potensi untuk menjawab pertanyaan tersebut. “Darah dalam ari-ari dan tali pusat ternyata mengandung jutaan sel induk pembentuk darah, yang sejenis dengan sel induk di dalam sumsum tulang,” ungkap Sunny Tan Chiok Ling PhD, peneliti dari Cygenics, induk perusahaan Cordlife International Singapore, menjelaskan hal ini.
Dengan fungsi yang kemudian dianggap sama, banyak peneliti sekarang beralih memakai darah dalam ari-ari bayi untuk penyembuhan berbagai penyakit berat seperti anemia, leukemia, thallasemia, dan lainnya, melalui teknologi stem cell. “Bahkan di masa mendatang, kemampuan teknologi ini dipercaya bisa memperbaiki organ tubuh lain yang rusak karena penuaan,” paparnya.
Berdasarkan teori-teori tersebut juga, kemudian timbul inisiatif untuk mendirikan Bank Darah Tali Pusat di Indonesia. Akhir minggu lalu, pemerintah secara aklamasi mengumumkan pemberian izin kepada PT Cordlife Indonesia, sebuah perusahaan patungan antara Cordlife International Singapura dan PT Kalbe Farma, untuk melayani keluarga yang ingin menyimpan darah tali pusat bayinya pada saat melahirkan.
Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang hadir dalam acara peresmian, didirikannya bank ini merupakan tonggak penting kemajuan teknologi kesehatan di negeri ini. Diharapkan juga akan timbul alih teknologi di dalamnya. Selain juga mampu menaikkan angka harapan hidup di negeri ini.
Di sisi lain, Ketua Kelompok Kerja Komisi Bioetika Nasional mengenai stem cell, Prof dr MK Tadjuddin saat dikonfirmasi secara terpisah menyatakan bahwa isu penelitian stem cell memang harus ditinjau dari berbagai segi, termasuk di dalamnya secara ilmiah, etika, dan hukum.
Kemudian bila stem cell digunakan sebagai sistem terapi degerasi, seperti yang dilakukan Cordlife, hal itu bisa diperbolehkan. “Yang tidak diperbolehkan adalah membuat kloning, atau suatu individu hidup yang utuh,”

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *