Diagnosis kehamilan biasanya ditegakkan berdasarkan riwayat amenorhoe, pembesaran uterus dan tes kehamilan (+). Mual dan mammae yang tegang juga sering muncul sebagai gejala.
Manifestasi pada kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 3 kelompok :
1) Dianggap hamil
§ Gejala :
Amenorhoe → berhentinya mentruasi disebabkan meningkatnya kadar estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh korpus luteum. Gejala hanya ini berlaku pada wanita dengan siklus menstruasi teratur.
Tidak teraturnya menstruasi dapat disebabkan beberapa faktor seperti ketegangan emosi, penyakit kronik, pemakaian opium dan pemakaian sediaan golongan dopaminergik, kelainan endokrin, dan beberapa tumor genitourinari.
Mual dan muntah → gejala yang umum timbul pada 50% kehamilan dan sering muncul pada usia kehamilan 2-12 minggu. Umumnya yang berat terjadi pada pagi hari tetapi dapat terjadi kapan saja dan dapat ditimbulkan oleh bau – bauan yang menyengat seperti parfum dan bumbu masakan. Pada mual dan muntah yang extreme, dapat diduga adanya kehamilan ganda atau mola. Muntah yang berlebihan dengan dehidrasi dan ketonuria dapat didiagnosis sebagai hiperemesis gravidarum dan merupakan indikasi rawat. Terapinya makan makanan ringan dengan frekuensi sering dan dukungan emosional. Perbaikan diperlihatkan pada pemberian B6. Bila tidak ada perbaikan baru dipakai anti mual.
Mastodinia → mammae yang tegang sehingga dapat dirasakan mulai sensasi geli sampai nyeri yang disebabkan oleh respon hormon terhadap duktus mammary dan sistem alveoli. Peningkatan aliran darah merupakan efek dari penonjolan vena dan pembengkakan mammae.
Pembesaran kelenjar sebasea sirkumlaksial areola mammae→ terjadi pada usia kehamilan 6 – 8 minggu dan terjadi seiring perubahan hormon.
Sekresi colostrum → dimulai pada usia kehamilan 16 minggu
Mammae sekunder → adanya penonjolan kelenjar axilla dan perubahan yang menyolok pada ukuran dan warna yang terjadi disekitar garis puting susu → asimptomatik
Persepsi gerakan anak pertama kali → persepsi pertama dirasakan pada usia kehamilan 18 – 20minggu pada primigravida dan 14 – 16minggu pada multigravida.
Dapat disangka peristalis sehingga tidak dijadikan gejala yang diagnostik tetapi dapat membantu untuk menentukan lamanya kehamilan.
Iritasi vesika, frekuensi dan nokturia → karena ada peningkatan sirkulasi vesika urinaria dan tekanan dari pembesaran uterus
Infeksi traktus urinarius → insiden lebih tinggi pada wanita hamil
§ Tanda
Peningkatan suhu basal tubuh → bila menetap > 3 minggu dapat diindikasikan hamil
Chloasma → disebut juga topeng kehamilan, hiperpigmentasi di dahi, hidung atau pipi. Biasanya terjadi setelah usia kehamilan 16 minggu
Linea nigra → hiperpigmentasi kulit daerah areola, puting susu, dan midline abdomen bawah dari umbilicus sampai pubis (hiperpigmentasi linea alba). Dasar perubahan ini akibat meningkatnya MSH (melanosit stimulating hormon) yang merangsang keluarnya melanosfor.
Striae → pada mammae dan abdomen yang disebabkan terpisahnya jaringan kolagen dan terlihat sebagai scar irregular → tegangan kulit ↑
Telangiektasi → akibat tingginya kadar estrogen dalam sirkulasi dan berbentuk seperti jaring laba-laba
2) Kemungkinan hamil
§ Gejala : sama dengan di atas
§ Tanda
Tanda Chadwick → adanya bendungan vaskuler sehingga adanya perubahan warna pada vagina dan cervix
Leukorrhea → peningkatan pelepasan sel epitel vagina dan mucus cervix akibat stimulasi hormon. Jika dibuat apusan mucus cervix maka ada perubahan gambaran dari bentuk paku menjadi granuler / butiran – butiran kecil
Tanda hegar → melunaknya isthmus uteri pada usia kehamilan 6 – 8 minggu
Gambar :
Perubahan pada ligament dan tulang pelvis → relaksasi persendian simfisis pubis
Pembesaran abdomen → pembesaran agresif terjadi pada 7 – 28 minggu
Kontraksi uterus → terjadi seiring pembesaran uterus. Umum terjadi pada 28 minggu dan meningkat perlahan – lahan dan menghilang dengan berjalan kaki, atau exercise.
Pemeriksaan balottemen uterus → pada 16 – 20 minggu didapatkan balottemen kesan ada benda floating didalam uterus pada pemeriksaan bimanual. Tanda ini tidak diagnostik tetapi berarti. Dapat juga sebagai tanda adanya leiomyoma uteri, ascites, atau kista ovarium.
3) Positif hamil
Denyut jantung janin → > 17 minggu. Normalnya : 120 – 160x/menit. Periksa sambil meraba nadi ibu. Dengan Doppler pada 8 minggu.
Palpasi janin → > 22 minggu melalui dinding abdomen ibu. Lebih mudah digabung dengan vaginal touché
Pemeriksaan radiologi janin → sebaiknya dihindari untuk menghindari resiko kelainan genetik
USG → salah satu alat yang paling berguna untuk diagnosis dan monitoring pada kehamilan. Pada 5 minggu sudah terlihat kutub janin dan pada 7 – 8 minggu DJJ dapat terlihat. Selama prenatal care dengan USG perkembangan tiap organ juga dapat dipantau dan begitu juga dengan aktivitas jani