Ibu hamil dengan obesitas harus disiplin mengatur pola makan dan mengontrol berat badan. Pantau terus kehamilan di bawah pengawasan dokter.
Harus lebih disiplin mengatur pola makan dan bila perlu konsultasi ke dokter ahli gizi untuk mendapat pengaturan pola makan. Karena, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan sangat memengaruhi proses peningkatan BB selama hamil. Terlalu banyak jumlah pertambahan BB, sama-sama berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Kenaikan BB terlalu banyak, berisiko melahirkan bayi prematur atau bayi lahir terlalu besar (makrosomia). Jika sebelum hamil sudah overweight, saat hamil cukup menambah BB 7 – 11,5 kg saja. Sedangkan jika sebelum hamil terlalu gemuk atau obesitas, batasi penambahan BB hanya di kisaran 6 kg. Namun, ibu hamil yang obesitas dilarang diet ketat sebab pembakaran cadangan lemak saat hamil menyebabkan tubuh melepas senyawa yang membahayakan janin. Asupan kalori yang dibutuhkan 2000-2300 Kalori per hari, dan perhatikan jenis snack yang dikonsumsi. Ganti snack berlemak tinggi seperti gorengan dengan buah yang kaya serat.
Upayakan pemantauan dan pemeriksaan prenatal, serta pemeriksaan tambahan, untuk menjamin keselamatan ibu dan janin. Overweight pregnancy adalah kehamilan berisiko tinggi, dan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius: diabetes, tekanan darah tinggi dan eklampsia. Diabetes, misalnya, penyakit yang disebabkan gangguan toleransi metabolisme glukosa ini, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin, seperti kematangan organ janin terhambat, bahkan kematian janin dalam kandungan. Studi yang disebutkan dalam The Public Affairs Committe of the Teratology Society menyatakan, bayi yang dilahirkan ibu obesitas perlu perawatan intensif dan lebih rentan terhadap kerusakan tabung saraf. Penelitian Dr. Sarah Arrowsmith dari University of Liverpool’s Institute of Translational Medicine, 2007, menyebutkan 50% perempuan obesitas meninggal sesaat setelah melahirkan. Penelitian itu menegaskan kembali bahwa obesitas adalah salah satu risiko terbesar dalam persalinan.
Antisipasi induksi persalinan atau operasi Caesar. Studi menyebutkan, 1/3 perempuan gemuk yang hamil membutuhkan bantuan induksi dalam proses persalinan, dan 3 dari 10 orang harus bersalin secara Caesar. Bila bisa bersalin per vaginam, tingkat komplikasi yang mengancam lebih besar dibanding ibu hamil dengan BB normal. Bahkan untuk operasi Caesar pun ada kemungkinan komplikasi, seperti infeksi dan perdarahan.
Konsultasi ke dokter bila ketidaknyaman sangat menganggu. Obesitas dalam kehamilan akan membuat sakit punggung. Juga, pembesaran pembuluh darah vena di kaki bertambah parah, sering kelelahan, kegerahan, dan terjadi stretch mark
www.ayahbunda.co.id