Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang

Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang
Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang

Peluang bisnis makanan adalah salah satu peluang bisnis yang tak lagi asing. Peluang bisnis makanan ini juga telah menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan di Kota Malang. Sebagai salah satu kota pendidikan dan pariwisata yang terkenal di Indonesia Kota Malang menjadi salah satu kota yang menyediakan pasar yang luas dan prospektif untuk peluang bisnis makanan. Bagaimana tidak, tingginya jumlah mahasiswa dan juga wisatawan di sini, menjadikan peluang bisnis makanan yang menguntungkan. belum lagi gaya hidup kota kecil yang padat dan ramai ini sudah mulai bergeser ke budaya hidup kota besar. Malang memang terkenal dengan bakso sebagai salah satu ikonnya.

Usaha tahu campur Cak Uri ( Cak Kumis) yang berlokasi di daerah Dinoyo Malangย  didepan Polsek Dinoyo Malang. Di sebelah selatan jalan raya Dinoyo/ MT. Haryono Malang. Dari arah batu sebelah kanan jalan. Atau dari arah Kota Malang setelah lampu merah sebelah kiri jalan. Pemilik tahu campur ini benama Masโ€™uri yang arab dipanggil Cak Uri. Tahun 1988, Masโ€™uri, seorang pemuda desa di kabupaten Lamongan berijazah Sekolah Dasar, hijrah ke Malang menjadi karyawan Pak Karmijan (Pak Jan) seorang penjual tahu-campur. Siapapunโ€•terutama warga masyarakat Jawa Timurโ€•mengenal dan menyukai โ€œtahu-campurโ€ sebagai makanan khas daerah Lamongan. Tahu-campur memiliki isi (sayur, tahu, dan daging sapi) dan rasa yang disukai oleh banyak orang, bukan hanya mereka yang berasal dari Lamongan atau Jawa Timur, akan tetapi oleh masyarakat dari luar daerah tersebut. Hal ini terbukti penjualan โ€œtahu-campurโ€ telah tersebar di seluruh kota-kota besar Indonesia termasuk kota Malang. Cak Uri bekerja pada Pak Karmijan sampai dengan pertengahan tahun 1993, kemudian Cak Uri berusaha sendiri dengan gerobak-dorong berkeliling keluar-masuk kampung. Pada awal masa berjualan sendiri, yakni kurang lebih selama 7 bulan, Cak Uri hanya mampu memperoleh omzet penjualan sebesar Rp.90,000,- sampai Rp. 100.000,– dengan keuntungan bersih sebesar Rp. 10.000,– sampai Rp.15.000,– per hari.

Pucuk dicinta, ulampun tiba. Akhir tahun 1993, Cak Uri ditolong pelanggannya yang mengizinkan teras toko bahan bangunan miliknya untuk digunakan berjualan tahu-campur tanpa dipungut biaya sama sekali. Dengan tambahan modal sebesar Rp. 1.100.000,- yang merupakan hasil tabungan istrinya dari upah sebagai karyawati di sebuah toko pakaian, Cak Uri tidak lagi berjualan keliling, namun sebagai pedagang kaki-lima menggunakan tenda bongkar-pasang. Namun sayang, Cak Uri baru bisa memasang tendanya pada saat toko bangunan ditutup pada pukul 16.00 sehingga baru bisa melayani pelanggan pukul 17.00 sampai dengan pukul 23.00. Pada awalnya, omzet penjulanan sebesar Rp.100.000,- sampai Rp.150.000,– dengan keuntungan bersih sekitar Rp.25.000,– per hari. Hal yang menarik adalah para pekerja yang membantu Cak Uri adalah dari kalangan famili sendiri. Pada umumnya, sanak saudara yang membantunya tersebut bukanah tenaga-kerja full-time karena mereka masih berstatus pelajar ataupun mahasiswa. Salah satunya adalah Bapak Dr. Ali Syafaat, MH yang sekarang menjabat sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang. Dengan dibantu oleh 3 orang karyawan, Cak Uri berhasil mengembangkan usaha kaki-limanya di teras sebuah toko bangunan yang berlokasi di depan Polsek Lowokwaru, Jalan Dinoyo, Malang. Dapat dicatat bahw omzet penjualan selama tahun 2012 adalah sekitar 150 sampai 200 porsi senilai Rp.1.500.000,– sampai Rp. 2.000.000,– per hari sehingga rata-rata keuntungan bersih mencapai Rp.250.000,– hingga Rp.350.000,– Seiring dengan perjalanan waktu, tenda jualan Cak Uri juga semakin dikenal masyarakat dengan sebutan tahu-campur โ€œCak Kumisโ€ karena memang sosok Cak Uri adalah lelaki yang berkumis lebat.

Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang 2
Menu Tahu Campur Cak Uri Malang

Di samping penghasilan dari penjualan di tenda, Cak Uri juga banyak menerima pesanan para pelanggan untuk acara ulang-tahun, arisan, khitanan, dan pesta pernikahan baik secara individual maupun melalui kerjasama dengan perusahaan jasa boga (catering). Keberhasilan usahanya ini membawa Cak Uri mampu membeli rumah tempat tinggal dan kendaraan roda empat serta roda dua juga mampu membiayai anaknya ke jenjang pendidikan tinggi. Namun, cobaan datang dengan diterimanya berita dari pemilik toko bahwa dalam waktu yang tidak begitu lama tokonya akan digunakan untuk usaha ritel Indomaret yang buka 24 jam. Tidak ada jalan lain, Cak Uri meminta waktu untuk mencari tempat yang baru. Setelah berjalan 2 bulan, toko tersebut ternyata masih belum juga beroperasi, bahkan di depannya terpasang spanduk bertuliskan โ€œ Tempat ini disewakanโ€. Hal inilah menimbulkan asa baru bagi Cak Uri untuk menyewa sendiri toko tersebut, namun harapan ini pupus ketika pemilik toko meminta sewa Rp. 300 juta untuk masa sewa selama 5 tahun. Cak Uri tidak mempunyai uang tunai sebesar itu, hanyalah berupa asset antara lain rumah, tanah dan kendaraan. Di tengah kegalauan ini, sekali lagi Cak Uri mendapatan rakhmad dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Seorang pelanggannya ternyata sebagai Kepala Cabang PT. Bank BTN yang menawarkan bantuan kredit sebesar Rp. 205 juta selama 3 tahun. Ditambah dengan tabungan yang dimilikinya, Cak Uri akhirnya berhasil menyewa ruko tersebut yang selama ini selalu diidam-idamkannya. Kini, tahu-campur โ€œCak Kumisโ€ telah memasuki babak baru, yakni berjualan di sebuah ruko yang telah disulap menjadi sebuah resto yang representatif dan bisa berjualan tidak dimulai sore hariโ€•menunggu toko bangunan tutupโ€• akan tetapi sejak pukul 10.00 hingga pukul 23.00. Dengan resto baru ini, Cak Uri melakukan diversifikasi produk dengan menjual tidak hanya โ€œtahu-campurโ€ tetapi juga โ€œsoto daging sapi khas Lamonganโ€

Seperti yang diduga, dengan berjualan di tempat yang permanen, Cak Uri mampu meningkatkan volume penjualan menjadi 2 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Sekarang, penjualan rata-rata mencapai 400 porsi per hari, atau senilai Rp. 4.500.000,– dengan keuntungan bersih Rp. 1.500.000,– per hari. Seiring dengan perkembangan volume penjualan ini, Cak Kumis mampu memberikan kesempatan kerja kepada 7 orang karyawan yang digaji berdasarkan UMR yang berlaku ditambah dengan fasilitas akomodasi. Hal yang menggembirakan adalah semakin banyaknya pesanan dari berbagai kalangan baik melalui perusahaan jasa boga (catering) maupun perorangan untuk bermacam-macam perhelatan. Rata-rata pesanan sebanyak 10 kali per bulan dengan volume pesanan minimal 200 porsi. Sudah barang tentu, hal ini menjadikan total penghasilan Cak Kumis semakin meningkat dari waktu ke waktu sehingga tidak mengherankan bila dia mampu membayar cicilan kredit kepada PT. Bank BTN sebesar Rp. 8 juta per bulan.

Bahan baku dan varannya yang dibutuhkan seperti daging sapi segar sebanyak 35kg/hari, kikil sapi sejumlah 5 kg, sayur sebanyak 20 kg, petis sejumlah 4 kg, bumbu sejumlah 6 kg, tahu sebanyakย ย  40 kotak, suun sekitarย ย  2 bal, kecambah tidak kurang dari 10 kg, ketela pohon/singkong sebanyak 15 kg, minyak goreng sekitar 6 liter, beras untuk lontong sebanyak 5 kg diperoleh dengan mudah di pasar Dinoyo. Begitu juga untuk proses produksi tidak ada kendala apalagi Cak Uri sering ikut terlibat dalam proses memasak daging dan peracikan bumbu agar cita rasanya tidak berubah. Proses memasak ini dimulai pukul 06.00 samapai pukul 09.00 dan outlet dibuka mulai pukul 10.00 sampai pukul 23.00.

Sesungguhnya usaha kuliner memerlukan penanganan yang tersistem karena aktivitasnya yang sangat komplek dimulai dari pembelian dan penyimpanan bahan-baku, proses produksi, dan penyimpanan serta penyajian barang jadi. Namun, Cak Uri belum melakukannya karena keterbatasan pengetahuannya di bidang manajemen dan tata kelola keuangan. Selama ini, semuanya dilakukan berdasarkan kebiasaan saja dengan cara tradisional, tanpa aturan tertulis dan terdokumentasikan secara formal.

Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang 3
Nikmatnya Tahu Campur Cak Uri Kumis

Kalau Anda tertarik silahkan menuju langsung ke Tahu campur cak uri yang ada dimalang

Share

Comments

One response to “Kuliner Tahu Campur Cak Uri Kumis Malang”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *