Sejak tahun 2005 sampai dengan Mei 2008, pemerintah telah menaikkan harga BBM beberapa kali. Presiden Yudhoyono mengatakan, langkah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak merupakan keputusan pahit (Riza, 2005). Namun, ia menyatakan, langkah ini diambil karena harga minyak mentah dunia terus naik dan membebani karena jumlah subsidinya meningkat drastis. Jika harga BBM tidak dinaikkan, menurut Presiden, akan berakibat buruk bagi APBN.
Selama ini masyarakat terutama masyarakat miskin selalu menilai bahwa kenaikan harga BBM akan mengakibatkan naiknya harga berbagai barang pokok, jasa, dan lainnya. Hal itu memang tidak salah karena beberapa efek dari meningkatnya harga BBM adalah peningkatan biaya produksi sehingga beberapa macam barang dan jasa juga mengalami peningkatan. Tetapi masyarakat juga perlu melihat alasan di balik peningkatan harga BBM, Dartanto (2005) menjelaskan beberapa argumen pemerintah untuk menaikkan harga BBM, antara lain:
- Perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri yang sangat timpang akibat peningkatan harga minyak bumi yang dewasa ini telah mencapai US$ 50 per barrel, jauh di atas harga minyak bumi yang ditetapkan dalam asumsi harga minyak dalam APBN 2005 sebesar US$ 24 per barrel. Perbedaan harga ini menimbulkan kemudian pembengkakan subsidi.
Tabel 3. Tambahan defisit APBN 2005 akibat kenaikan harga minyak
Harga Minyak |
$28/bbl |
$30/bbl |
$32/bbl |
$38/bbl |
$40/bbl |
Rp (triliun) |
2.9 |
4.3 |
5.7 |
8.5 |
11.4 |
% thd PDB |
0.1 |
0.2 |
0.2 |
0.3 |
0.4 |
Sumber: Estimasi Staf[4]
- Penyesuaian harga BBM telah dilakukan oleh hampir semua negara di dunia termasuk negara-negara yang berpendapatan lebih rendah dari Indonesia seperti India, Bangladesh atau negara-negara di Afrika. Bahkan di Timor Timur โ yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia โ harga domestik BBM jauh di atas harga BBM di Indonesia.
- Harga domestik yang terlalu rendah juga telah mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi yang sangat tinggi. Sepanjang tahun 2004 lalu pertumbuhan BBM antara 5 % per tahun. Sementara produksi minyak mentah Indonesia terus mengalami penurunan. Selain itu perbedaan harga domestik dan international yang cukup tinggi mendorong terjadinya penyelundupan
- Alasan lain yang menjadi dasar adalah menyangkut masalah keadilan. Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok 40% kelompok teratas temasuk untuk minyak tanah sekalipun
Tabel 4. Proporsi komsumsi BBM berdasarkan kelompok pengeluaran
Kelompok Pengeluaran |
BBM |
Minyak Tanah |
20% Terbawah |
7 |
10 |
20% Kedua Terbawah |
11 |
15 |
20% Ditengah |
16 |
20 |
20% Kedua Teratas |
23 |
24 |
20% Teratas |
43 |
31 |
Sumber: Susenas 2002
- Penyesuaian harga BBM ini memungkinkan pemerintah dengan persetujuan DPR mengalokasikan lebih banyak untuk program penanggulangan kemiskinan dan pembangunan pedesaan baik yang bersifat investasi jangka panjang (pendidikan dan kesehatan) maupun pengurangan biaya transaksi (infrastruktur pedesaan) dan pengurangan beban keluarga miskin dalam jangka pendek.
- Dalam jangka panjang kebijakan ini juga akan mengoreksi kebijakan energi yang dewasa ini tidak rasional. Harga relatif BBM dibandingkan dengan batubara atau gas yang lebih murah menyebabkan insentif penggunaan sumber energi yang lebih murah dan sumber domestik relative melimpah berkurang. Prasyarat utama untuk mendorong penggunaan sumber energi ini (termasuk yang renewable) adalah mengoreksi harga BBM sehingga diharapkan efisiensi penggunaan energi akan tercapai dalam jangka panjang.
Dari sekian banyak argumen yang dikemukakan oleh pemerintah, coba kita melihat dari segi positifnya, yaitu:
- Dengan meningkatnya harga BBM, setiap orang seharusnya lebih bijak dalam menggunakan BBM dan diharapkan semakin sedikit penggunaan BBM terutama untuk kendaraan bermotor sehingga polusi asap kendaraan bermotor juga akan berkurang.
- Meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mencari atau menggunakan sumber alternatif lain yang ramah lingkungan, tidak menyebabkan pencemaran udara, tanah, air, dan suara.
- Subsidi BBM tidak lagi dinikmati oleh orang-orang kaya, dengan bantuan tunai langsung diharapkan ada bantuan dan mengurangi kesenjangan antara si kaya dan si miskin, juga meningkatkan daya beli masyarakat miskin.
- Mengurangi beban APBN.
Leave a Reply