PEDOMAN PENGEMBANGAN PORTOFOLIO UNTUK PENILAIAN

A.  Pendahuluan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dimaksudkan sebagai kurikulum untuk mengembangkan kompetensi siswa, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta minat siswa, pada setiap mata pelajaran yang tercantum  di dalam  kurikulum  itu. Oleh karena  itu, penilaian  pembelajaran atau penilaian hasil belajar dalam pelaksanaan KBK perlu dilakukan berdasarkan informasi yang selengkap mungkin mengenai siswa yang bersangkutan, agar maksud tersebut terlaksana.
Dalam kelas yang ideal, siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil atau     bekerja     mandiri,     dalam     rangka     mempelajari     teori     dan     contoh, mengerjakan   tugas-tugas,   menggunakan   alat-alat   bantu,  alat  komputasi seperti kalkulator atau komputer, mencari atau memilih pustaka dan mempelajarinya.     Dalam   bekerja   itu,  diharapkan   kadang-kadang   siswa bertukar pikiran dengan sesama siswa atau bertukar pikiran dengan guru, dan mencatat  hal-hal penting yang diperbuat atau diperolehnya,  yang berkaitan dengan mata pelajaran atau tema yang sedang dipelajarinya.       Diharapkan, guru kadang-kadang  mengajak  siswa secara keseluruhan  untuk melakukan diskusi  kelas,  atau  memberikan  pengarahan  umum  kepada  seluruh  kelas, tetapi  terutama  bertugas  sebagai  fasilitator,  untuk  memberikan   bantuan secara klasikal atau individual kepada siswa yang membutuhkan.
Evaluasi  hasil  pembelajaran  lazimnya  dilakukan  oleh  pihak  dalam (guru).      Akan  tetapi,  mungkin  pula  evaluasi  dilakukan  oleh  pihak  luar (misalnya pemerintah),   Pihak luar perlu menilai untuk keperluan penentuan mutu  dan  untuk  kriteria  penyaringan.     Di  samping  itu,  guru  memerlukan dukungan dari pihak luar untuk menentukan ukuran atau standar kompetensi, dalam     rangka     menyesuaikan     pembelajarannya     dengan     kebutuhan masyarakat luas.   Pihak dalam perlu mengadakan penilaian untuk membuat keputusan  tentang  pembelajaran;  misalnya:  dalam  hal  apa  pembelajaran perlu diperbaiki, siswa mana yang memerlukan tambahan bantuan, seberapa jauh hasil pembelajaran  sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dalam

kurikulum,   dirumuskan   dalam   rencana   pembelajaran,   dan   sebagainya. Dengan  kata  lain,  penilaian  oleh  pihak  guru  harus  menghasilkan  tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau hasil belajar.

B.  Alternatif Penilaian

Ada beberapa masalah dalam penilaian hasil belajar, antara lain:

1.  Tes     baku     biasanya     tidak     menilai     kemampuan     siswa     dalam memecahkan masalah secara luas
2.  Tes tertutup (tes dengan jawaban tunggal) tidak memberikan gambar

yang memadai tentang kemampuan siswa.

3.  Penilaian perlu disesuaikan dengan cara belajar siswa, yang biasanya bervariasi.
4.  Penilaian     harus     memberikan     kesempatan     kepada     siswa     untuk menunjukkan kemampuannya, bukan ketidakmampuannya.
5.  Penilaian   harus  mempertimbangkan   kemajuan  siswa  dalam  mata

pelajaran yang bersangkutan.

6.  Penilaian   perlu   diselenggarakan   sebagai   salah   satu   cara   untuk meningkatkan pembelajaran.

Agar     penilaian     dapat       menghasilkan     tindakan     untuk     meningkatkan pembelajaran atau meningkatkan hasil belajar, haruslah penilaian itu: menghasilkan     informasi     sebanyak     mungkin,     yang     relevan     dengan pembelajaran, baik informsi formal maupun informasi informal.   Oleh karena itu, di samping tes tertulis yang lazim dalam penilaian hasil belajar, perlu juga guru mengadakan penilaian dengan cara lain.  Banyak alternatif atau cara lain penilaian, antara lain: produk dari siswa, portofolio siswa, karya tulis siswa, penyelidikan oleh siswa, penilaian kinerja, dan pengamatan.

C.  Portofolio Penilaian

Apakah yang disebut “portofolio”? Ada beberapa macam portofolio. Dalam  kalangan  seniman  misalnya,  ada  portofolio  yang  berarti  kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman, yang sengaja diadakan untuk keperluan

pameran.  Dalam  dunia  pendidikan,  portofolio  adalah  kumpulan  hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan karya seorang siswa disebut portofolio.  Portofolio dalam arti ini, dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa.  Portofolio demikian disebut juga ‘portofolio untuk penilaian’ atau ‘portofolio penilaian’.

Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan  siswa  dalam  belajarnya:  cara  berpikirnya,  pemahamannya atas     pelajaran     yang     bersangkutan,     kemampuannya     mengungkapkan gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya.      Portofolio  penilaian  bukan sekedar  kumpulan  hasil  kerja siswa,  melainkan  kumpulan  hasil  siswa  dari  kerja  yang  sengaja  diperbuat siswa   untuk   menunjukkan   bukti  tentang   kompetensi,   pemahaman,   dan capaian  siswa  dalam  mata  pelajaran  tertentu.         Portofolio  juga  merupakan kumpulan     informasi     yang     perlu     diketahui     oleh     guru      sebagai     bahan pertimbangan  dalam menentukan  langkah-langkah  perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa.

Portofolio  siswa  untuk  penilaian  merupakan  kumpulan  produksi  siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:
1.  Hasil proyek, penyelidikan,  atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
2.  Gambar     atau     laporan     hasil     pengamatan     siswa,     dalam     rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan
3.  Analisis  situasi  yang  berkaitan  atau  relevan  dengan  mata  pelajaran

yang bersangkutan

4.  Deskripsi   dan   diagram   pemecahan   suatu   masalah,   dalam   mata pelajaran yang bersangkutan
5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmata-pelajaran
6.  Penyelesaian soal-soal terbuka

7.  Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda  dengan  cara  yang  diajarkan  di  sekolah,  atau  dengan  cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya
8.  Laporan kerja kelompok

9.  Hasil  kerja  siswa  yang  diperoleh  dengan  menggunakan  alat  rekam video, alat rekam audio, dan komputer.
10. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
11. Hasil  karya  dalam  mata  pelajaran  yang  bersangkutan,  yang  tidak ditugas-kan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
12. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan
13. Cerita   tentang   usaha   siswa   sendiri   dalam   mengatasi   hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
14. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran

D.  Keuntungan Menggunakan Portofolio

Pengetahuan tidak datang dan masuk ke dalam benak siswa seperti hujan turun dan meresap ke dalam tanah.  Untuk memperoleh pengetahu-an, siswa harus ‘berjuang’  dengan mencerna  informasi  yang datang  dari guru, informasi  dari  media  cetak  (bahan  tertulis),  informasi  yang  terkandung  di dalam  benda-benda  yang  dijumpainya,  dan  sebagainya.     Oleh  karena  itu, untuk  memperoleh  pengetahuan,  siswa  harus  ‘aktif’,  atau  ‘belajar  secara aktif’.     Oleh  karena  itu,  dalam  kelas  yang  ideal,  siswa  harus  melakukan
‘penyelidikan’   memecahkan     masalah,   mengeksplorasi     gagasan-gagasan dengan     menggunakan     benda-benda     konkret,     menggunakan     media

pembelajaran, mengerjakan hal-hal tersebut secara mandiri dan secara berkelompok,     atau     dengan     bekerja     sama     dalam     kelompok     kecil, mengungkap-kan gagasan-gagasan baik secara tertulis maupun secara lisan.
Agar siswa memahami materi pelajaran, siswa perlu:

1.  berusaha     memecahkan     masalah     nyata     yang     sesuai     dengan perkembangan dan pengalamannya;
2.  bekerja baik mandiri maupun dalam kelompok,

3.  melakukan     berbagai     kegiatan         seperti:     menganalisis     masalah, menjelaskan       masalah,          membuat         dugaan         atau     terkaan         tentang pemecahan      masalah,         menilai     kebenaran          pemecahan     masalah, melakukan eksplorasi yang relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
4.  menggunakan  pengetahuannya  dalam menghadapi masalah-masalah nyata
5. menggunakan berbagai alat bantu yang sesuai untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran
6.  mengomunikasikan materi pelajaran secara lisan dan tertulis.

7.  mempunyai sikap positif terhadap mata pelajaran ybs.

Salah satu prinsip pembelajaran adalah “Mulai dari konkret ke abstrak”. Prinsip     itu     memberikan     kesempatan     kepada     siswa     untuk         melakukan eksplorasi  tentang  suatu  perkara  yang  dipilihkan  oleh  guru.     Siswa  akan terlibat  lebih  aktif  dalam  pembelajaran  dan  penilaian,  jika  siswa  juga  ikut memilih  hal  yang  harus  dieksplorasi,  sesuai  dengan  minatnya  atau  gaya belajarnya.      Portofolio  merupakan  tempat  bagi  siswa  untuk  secara  aktif memilih  hal yang dieksplorasi,  dan menunjukkan  bukti tentang kompetensi siswa, di luar hasil tes.   Dengan kata lain, di samping mengaktifkan  siswa, portofolio  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  ikut  serta  dalam penilaian atas dirinya.
Tes yang lazim pada masa-masa lalu kebanyakan lebih menekankan pentingnya   menilai  pemahaman   materi  pelajaran  daripada  pengetahuan siswa  tentang  kaidah,  algoritma,  prosedur,  dan  cara  berpikir.     Dalam  hal pembelajaran     yang     menuntut     penguasaan     materi     serta         pemilikan keterampilan dan sikap yang baik, akan lebih baik jika digunakan instrumen

penilaian  yang memberikan  kesempatan  kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah, bernalar, berkomunikasi, melakukan  penyelidikan,  dan berkreasi.  Untuk maksud tyersebut,  portofolio merupakan salah satu instrumen yang cocok.  Siswa SLTP, SMU, dan SMK tentu berpendapat bahwa materi pelajaran yang “penting” adalah materi yang diujikan atau yang sering muncul dalam tes.  Dengan portofolio, yang semua isinya akan dinilai, siswa dapat diharapkan akan memberikan perhatian yang tinggi pula kepada bagian-bagian yang tidak diujikan atau tidak masuk dalam tes.     Jika  guru  ingin  agar  siswanya  suka  melakukan  penyelidikan  atau melakukan eksplorasi, tidak sekedar menghafal, dan siswanya tidak mudah melupakan materi tertentu, maka penggunaan portofolio penilaian merupakan jalan yang cocok untuk maksud itu.
Belajar     merupakan     proses     yang     panjang.         Untuk     memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang sesuatu, siswa memerlukan banyak pengalaman  (banyak membaca,  banyak merenungkan,  banyak komunikasi, memecahkan  banyak  masalah,  dan  sebagainya.).     Pembentukan  gambar tentang kompetensi siswa juga memerlukan berbagai instrumen penilaian. Portofolio yang berisi koleksi produk siswa, dan laporan proses yang dilalui oleh siswa,  yang meliputi  rentang  waktu yang panjang,  dapat memberikan gambaran yang relatif lengkap tentang perkembangan dan kompetensi siswa yang bersangkutan.

Penggunaan portofolio untuk penilaian juga bermanfaat, karena hal-hal berikut.
1.  Portofolio  menyajikan  atau  memberikan:“bukti”  yang lebih  jelas  atau

lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas

2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik
3.  Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa

4.  Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa

5.  Penggunaan   portofolio  penilaian  memberikan   kesempatan   kepada siswa untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.

6.  Penggunaan   portofolio     penilaian     mencerminkan     pengakuan     atas bervariasinya gaya belajar siswa.
7.  Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar
8.  Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa

9. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
10. Portofolio  merupakan  bahan  yang  relatif  lengkap  untuk  berdiskusi dengan     orang     tua     siswa,     tentang     perkembangan     siswa     yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu  pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang bersangkutan

E.  Kelemahan Penggunaan Portofolio

Penggunaan   portofolio   juga   memiliki   kelemahan   atau   menghadapi kesulitan.  Kelemahan atau kesulitan itu, antara lain:
1. Penggunaan portofolio tergantung pada kemampuan siswa dalam menyampaikan  uraian  secara  tertulis.     Selama  siswa  belum  lancar berbahasa  tulis  Indonesia,  penggunaan  portofolio  akan  merupakan beban tambahan yang memberatkan sebagian besar siswa.
2.  Penggunaan portofolio untuk penilaian memerlukan banyak waktu dari guru untuk melakukan penskoran; apalagi kalau kelasnya besar.
Oleh karena itu, portofolio yang ditugaskan   untuk dibuat perlu disesuaikan dengan  kemampuan   siswa  berbahasa   tulis  Indonesia   dan  waktu   yang tersedia bagi guru untuk membacanya.

F.  Perencanaan Portofolio

Agar     terarah,     pengunaan     portofolio     harus     dilakukan     dengan perencanaan yang sistematis, melalui enam langkah di bawah ini.

Langkah pertama: Menentukan maksud atau fokus portfolio

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•    Mengapa saya (guru) memerlukan portfolio siswa?

•    Sasaran  belajar  apa  atau  tujuan  kurikuler  apa  yang  ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio ini?
•    Apakah penilaian dengan portofolio lebih cocok untuk menilai belajar atau tujuan kurikuler tersebut daripada dengan penilaian alternative yang lain?
•    Apakah     portofolio     itu     harus     difokuskan     pada     karya     terbaik,     atau pertumbuhan (perkembangan) belajar, atau keduanya?
•    Portofolio   itu   akan   digunakan   sebagai   komponen   penilaian   formatif ataukah untuk penilaian sumatif, atau keduanya?
•    Siapakah yang menentukan isi portofolio: guru saja, guru dan siswa, atau pihak lain (misalnya siswa, orang tua, dan guru)?

Langkah kedua: Menentukan aspek isi yang dinilai

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•        Apakah saya (guru) akan menilai  hanya karya terbaik  siswa,  ataukah akan
menilai perkembamgannya siswa?

•        Pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa, yang menjadi aspek utama untuk dinilai?

Langkah     ketiga:     Menentukan     bentuk,     susunan,     atau     organisasi portofolio.
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•    Jenis isi apa (karya cipta siswa ataukah catatan laporan kegiatan siswa yang harus ada untuk mendapat nilai
•    Apa yang harus ada dalam ‘Daftar Isi’ protfolio, atau apa garis besar isi

portofolio, yang harus terdapat dalam portofolio?

•    Bagaimana definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi portofolio?

Langkah keempat: Menentukan penggunaan portfolio

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•    Berapa lama setiap hari siswa diharapkan mengerjakan tugas membuat portofolio itu? (Misalnya 15 menit setiap hari)
•    Bagaimana kaitan antara portofolio itu dan pembelajaran sehari-hari?

•    Siapa yang menentukan jenis isi portofolio itu? (Guru sendiri, guru dan siswa, atau siswa sendiri?)
•    Kapan portofolio itu akan dicermati untuk dinilai?

•    Bagaimana  pembobotan  nilai  portofolio  dan  komponen  penilaian  lain, dalam rangka penentuan nilai akhir semester (penentuan nilai rapor)?
•    Apakah guru akan mendiskusikan  isi portofolio itu dengan siswa yang bersangkutan?
•    Apakah  portofolio  itu  akan  ditunjukkan  pula  kepada  orang  tua siswa, kepala sekolah, guru lain, atau siswa lain?

Langkah kelima: Menentukan cara menilai portfolio

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•    Apakah penskoran portofolio akan dilakukan dengan dua macam rubrik

(pedoman) penskoran, yaitu rubrik umum dan rubrik khusus?

•    Apakah rubrik penskoran untuk setiap jenis isi portofolio itu sudah ada?

•    Apakah penilaian portofolio akan dikerjakan oleh guru sendiri, ataukah oleh guru bersama siswa yang bersangkutan?

Langkah keenam: Menentukan bentuk atau penggunaan rubrik

Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

•    Apakah nilai portfolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?

Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi.   Oleh karena itu, guru harus mengarahkan siswa agar portofolio yang dibuat oleh siswa  sesuai  dengan  tujuaan  pembelajaran.     Guru sebaiknya  menentukan apa yang harus ada di dalam portofolio dan apa yang boleh ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di luar yang ditentukan itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio.  Penggunaan portofolio juga memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan, dan memahami siswanya.  Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio dibahas dengan sesama guru, kepala sekolah, dan dengan orang tua siswa.

G. Pemilihan Isi Portofolio

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan isi portofolio, misalnya: siapa yang memilih, bagaimana memilih, bagaimana melibatkan  siswa,  bagaimana  peranan  guru,  bagaimana  kriteria  eksternal, kapan harus dipilih, apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi.

Siapa yang memilih?

Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan.   Apabila tujuan portofolio lebih pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan belajarnya,  maka  siswa  harus  diberi  kesempatan  juga  untuk  ikut  memilih calon  isi  portofolio.     Akan  tetapi,  apabila  portofolio  lebih  ditekankan  pada usaha guru untuk menilai dan memperbaiki pembelajarannya, guru harus menen-tukan apa saja yang harus disajikan dalam portofolio.

Bagaimana cara memilih?

Ada beberapa cara menentukan butir-butir yang perlu disajikan dalam portofolio.   Guru dan siswa perlu bekerja sama untuk menentukan butir-butir itu.  Dan setelah ada kesepakatan, perlu dibuat daftar kategori atau pedoman tertulis.

Bagaimana cara melibatkan siswa?

Siswa  perlu  menjelaskan  secara  tertulis,  mengapa  suatu  butir  atau topik perlu disajikan dalam portofolio masing-masing.   Bila perlu, siswa dan guru dapat melakukan diskusi tentang hal tersebut.

Bagaimana peranan guru?

Di  samping   membantu   siswa,   guru  perlu  mengambil   sampel   isi portofolio,   terutama   dalam  rangka   memahami   cara-cara   siswa  berpikir, bekerja, bekerja sama dalam kelompok, dan bagaimana pemahaman siswa atas materi tertentu berkembang.

Bagaimana kriteria eksternal?

Guru atau pihak lain yang menugasi siswa membuat portofolio dapat menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui cara-cara siswa ‘mendekati’ masalah     atau     perkara     tertentu.     Dalam     hal     demikian,     guru     dapat mendiskusikan  kriteria  itu  dengan  sesama  guru  atau  dengan  pihak  luar tersebut.

Kapan harus dipilih?

Waktu kapan butir-butir dipilih untuk dimasukkan  ke dalam portofolio tergantung  kepada  tujuan.     Apabila  hasil  yang menjadi  tujuan,  maka  hasil kerja terbaik  saja, atau hasil kerja terakhir  saja yang perlu dimasukkan  ke dalam  portofolio.     Akan  tetapi,  kalau  kemajuan  siswa  lebih  dipentingkan, maka portofolio harus berisi bukti-bukti tentang perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa atau perkembangan sikap siswa.

Apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi?

Selain menilai guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi  portofolio,  baik  yang  berupa  saran  pningkatan  belajar,  maupun  yang berupa pujian atas prestasi siswa yang bersangkutan.

H.  Menilai Portofolio

Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian.   Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat  dalam  isi  portofolio.     Salah  satu  cara  penilaian  portofolio,  atau pembuatan rubrik, adalah cara dengan menggunakan kriteria berikut.

1.  Bukti terjadinya proses berpikir.

•    Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?

•    Apakah     siswa     telah     berusaha     membuat     dugaan,     menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
•    Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
•    Apakah siswa telah menggunakan  alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?

2.  Mutu kegiatan atau penyelidikan

•    Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
•    Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
•    Apakah   kegiatan   membuat   portofolio   meningkatkan   sikap   siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
•    Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?

3.  Keragaman pendekatan

•    Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
•    Apakah  ada petunjuk  yang kuat atau bukti  bahwa  siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?

I.     Perencanaan Portofolio oleh Guru

Untuk menugasi siswa membuat portofolio, guru perlu membuat persiapan
sebagai berikut.

1. Menentukan maksud portofolio: Tentukan apakah portofolio yang Anda tugaskan itu untuk penilaian karya terbaik atau untuk penilaian kemajuan atau perkembangan kompetensi siswa.

2.  Menyesuaikan  tugas dengan kurikulum: Agar efektif, tugas kinerja untuk portofolio harus sesuai dengan tujuan yang ditentukan di dalam kurikulum.
3.  Menentukan indikasi: Guru harus menentukan butir-butir apa yang harus terdapat di dalam portofolio, meskipun butir lain tidak dilarang untuk dimasukkan jika siswa berpendapat bahwa tambahan butir itu dapat memberikan tambahan petunjuk tentang kompetensi siswa.
4.  Menentukan  format portofolio:  Guru harus menentukan  format portofolio agar kumpulan karya siswa sistematis dan tidak sulit untuk dinilai.
5.  Pembatasan kuantitas: Agar tidak memberikan beban yang sangat berat

bagi guru, maka “panjang” portofolio perlu dibatasi.

6.  Menentukan  rubrik:  Sebelum  portofolio  mulai  dibuat  oleh  siswa,  guru harus   sudah   membuat   atau   mempunyai   rubrik   (pedoan   penskoran) portofolio.

J.  Contoh Tugas

Berikut adalah contoh tugas dari guru kepada siswa untuk membuat portofolio

1.  Contoh tugas untuk membuat portofolio “karya terbaik”.

Kumpulkan  dalam  satu  bendel,  karya  tulis  kamu,  untuk  menunjukkan karya  terbaik  kamu  dalam  pembuatan  puisi,  laporan  kunjungan  ke  objek wisata,  artikel  dalam  majalah  dinding.     Jelaskan  mengapa  masing-masing merupakan karya terbaik.

2.  Contoh     tugas     untuk     membuat     portofolio     perkembangan     atau kemajuan belajar.

1.  Tuliskanlah     uraian     tentang     kemajuan     kemampuanmu     menulis cerita/makalah/  laporan  (salah satu), selama  satu semester  terakhir, dengan  menceriterakan  cara  menulis  draft  awal,  cara  memperbaiki draft itu, kritikmu atas drafta awalmu, dan penilaianmu atas kemajuan atau perkembangan kemampuanmu itu.

2.  Tuliskanlah  pengalamanmu  belajar matematika  selam satu semester terakhir, meliputi hal-hal yang tidak menarik dan hal-hal yang menarik, serta     pengetahuan     kamu     tentang     kegunaan     matematika     dalam kehidupan atau dalam hal-hal lain.

3.  Contoh tugas untuk membuat portofolio proyek

1.  Tugas membuat dokumentasi.

Kunjungi perpustakaan, kantor-kantor, dan tempat-tempat yang sesuai, untuk mengumpulkan informasi tentang satu atau beberaapa masalah Buatlah uraian tentang hasil kunjunganmu, yang mencakup: nama pengumpul informasi, tanggal pengumpulan informasi, masalah yang diselidiki,   sumber   informasi,   uraian   terperinci   tentang   masalah   dan informasi   yang   terkumpul,   dan   kesimpulanmu,   mengenaai   masalah tersebut.

2.  Tugas melakukan wawancara

Buatlah     uraian     tentang   hasil     wawancara     dengan     pejabat      yang berwewenang     mengenai     masalah    …….,     yang     mencakup:     nama pewawancara, tanggall wawancara, masalah yang diselidiki, maksud wawancara,   identitas   pejabat   yang   diwawancarai,   informasi   tentang masalah yang diselidiki, informasi tentang tindakan memecahkan atau mengatasi masalah tsb. tanggapan pejabat tsb. atas maksud wawancara, kesimpulan dan saran kamu.

K.  Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio
Ada  bermacam-macam   bentuk  pedoman  penskoran  untuk  menilai portofolio.  Berikut ini disajikan beberapa contoh.

Contoh 1

Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan

1.  Bukti terjadinya proses berpikir.

•    Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi

portofolio dan data dalam setiap satuan itu?

•    Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
•    Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
•    Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?

[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi.

Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]

2.  Mutu kegiatan atau penyelidikan

•    Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam   portofolio   meningkatkan   pengetahuan   atau  pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
•    Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
•    Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
•    Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
[Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4]

3.  Keragaman pendekatan

•    Apakah     ada     petunjuk     yang     kuat     atau     bukti     bahwa     siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
•    Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
[Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 2, 4]

Contoh 2

Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam Matematika

Aspek    Indikator    Skor
Pengetahuan
Matematika    Menunjukkan pemahaman tentang semua konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Menggunakan istilah dan notasi matematis yang sesuai Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap dan benar    4
Menunjukkan bahwa siswa memahami hampir semua konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Menggunakan istilah dan notasi matematis hampir betul. Melaksanakan algoritma yang relevan dengan lengkap, tetapi ada kesalahan kecil dalam hitungan.    3
Menunjukkan bahwa siswa memahami sebagian konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Berbuat kesalahan yang agak serius dalam hitungan    2
Tampak bahwa pemahamannnya sangat terbatas tentang konsep dan prinsip matematika yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Keliru atau tidak dapat menggunakan istilah atau notasi
matematis sebagaimana yang seharusnya. Berbuat kekelruan parah dalam hitungan    1
Tidak memahami konsep dan prinsip matematis yang terkandung di dalam masalah yang harus dipecahkannya.    0
Strategi    Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya.
Berhasil mengidentifikasi semua unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah.
Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan lengkap prosesnya.    4
Menggunakan informasi yang relevan dari luar rumusan masalah yang harus dipecahkannya.
Berhasil mengidentifikasi sebagian besar unsur penting di dalam masalah, dan menunjukkan bahwa siswa tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu. Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok dan sistematik dalam memecahkan masalah..
Penyelesaian masalah yang digunakan jelas dan hampir
lengkap prosesnya.    3

Aspek    Indikator    Skor
Strategi    Berhasil mengidentifikasi beberapa unsur penting di dalam masalah, tetapi tampak bahwa siswa hampir tidak tahu hubungan yang ada antara unsur-unsur itu.
Mencerminkan penggunaan strategi yang cocok, tetapi
pemecahan masalah yang dilakukannya tidak sistematis dan tidak lengkap.    2
Menggunakan informasi yang toidak relevan.
Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting di dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Menggunakan strategi yang tidak cocok.
Tidak ada kejelasan tentang strategi yang digunanaknnya. Penyelesaian masalah yang dibuatnya tidak sistematik dan tidak selesai.    1
Ada usaha menggunakan informasi yang tidak relevan. Tidak mampu mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam masalah yang harus dipecahkannya.
Mungkin menulis masalah yang harus dipecahkannya.  Tetapi tidak mampu berusaha memecahkannya.    0

Komunikasi    Memberikan tanggapan yang lengkap, serta uraian yang jelas dan tidak meragukan.
Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan lengkap.
Menyampaikan gagasannya dengan jelas. Menggunakan argumen yang logis dan lengkap. Memberikan contoh atau contoh-kontra.    4
Memberikan tanggapan yang agak lengkap, serta uraian yang jelas.
Membuat ganbar atau diagram yang cocok dan agak lengkap. Menyampaikan gagasannya dengan jelas.
Menggunakan argumen yang logis, tetapi agak kurang lengkap.    3
Membuat langkah yang benar dalam memecahkan masalah, tetapi belum selesai.  Di samping itu, penjelasannya agak tidak jelas.
Membuat gambar atau diagram yang salah atau tidak jelas. Uraian yang dibuatnya tidak jelas, atau sukar dipahami. Argumennya tidak lengkap atau kurang logis.    2
Membuat sedikit langkah yang benar dalam memecahkan masalah.  Langkah yang lain sulit diikuti.
Membuat diagram atau ganmabar yang salah (tidak relevan dengan masalah yang harus dipecahkannya)    1
Tidak dapat mengutarakan maksudnya. Kalimatnya tidak menggambarkan masalah yang harus dipecahkannya. Membuat gambar yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah yang harus dipecahkannya.    0

L.  Pembobotan Nilai Portofolio

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) menuntut dilak- sanakannya penilaian dengan berbagai bentuk.   Satu di anmtaranya adalah penilaian dengan penugasan membuat portofoilo.  B erbagai bentuk penilaian itu  lazimnya  mempunyai  bobot  yang  berbeda.     Akan  tetapi  bobot  setiap bentuk pernilaian tidak dapat ditrentukan secara seragam, karena kedudukan penilaian  dengan  portfolio  dalam  suatu  pembelajaran  mungkin  tergantung pads  jenis  mata  pelajaran     Sebagai  contoh:  Bobot  portofolio  untuk  mata pelajaran olah raga mungkin berbeda dengan nilai portofolio pada mata pelajaran sejarah atau matematika.

M. Contoh Portofolio
Berikut adalah contoh tugas untuk portofolio dan hasil karya salah seorang  siswa  sebagai  pelaksanaan  tugas  itu. [Diadaptasi  dari  Nitko,  A.J. (1995).  Educational assessment of students (2nd ed.).  Englewood Cliffs, NJ: Merrill.]

Tugas

Kelompok A: Tugas wajib

Tugas wajib ada 5, yaitu: perbandingn  laju pertumbuhan  jumlah penduduk, rekayasa lingkungan, ke-terjalani-an, penalaran, dan pertandingn matematis.

1.  Pertumbuhan penduduk

Buatlah daftar atau diagram  yang menunjukkan  laju perkembangan  jumlah penduduk  Indonesia  dan  laju  perkembangan  jumlah  penduduk  salah  satu negara Asean.

2.  Taman kota

Andaikan     kotamu     akan     membangun     taman      lingkungan,     dan     telah menyediakan  dana  sebesar  Rp  45.000.000,00.     Tenaga  kerjanya  adalah sejumlah orang di kotamu.  Kelompokmu ditugasi untuk membuat rancangan taman  itu.         Karena  taman  itu  akan  disediakan  bagi  seluruh  masyarakat,

rancanganmu kamu harus memuat bagian-bagian yang cocok bagi anak-anak kecil, bagi anak-anak sebayamu, dan bagi orang-orang yang tua.
Ketika  membuat  rancangan,  kelompokmu  perlu mempertimbangkan  hal-hal berikut:
a. Apakah taman nanti akan cocok dengan pengunjung dari segala umur?

b. Dapatkah taman itu digunakan pada setiap musim?

c. Dapatkah taman itu digunakan juga pada waktu?

d. Apakah dimungkinkan adanya berbagai macam kegiatan dalam taman itu?

e. Apakah taman itu tidak memboroskan listrikn air yang mengalir.

f. Apakah taman nanti mempunyai keistimewaan yang tidak terdapat di taman lain?

Taman  itu  berukuran  120m  x 80m,  dan  harus  memuat  5 pohon,  1 bukit-bukitan,  batu karang, dan 1sungai berkelok dengan air yang mengalir cepat.     Kelompokmu  perlu menentukan  letak keempat  cirri fisik itu. Dalam lampiran,     buatlah     senarai     materi     dan     biaya     yang     diperlukan     untuk pengembangan taman itu. Kelompokmu bebas menentukan biaya itu selama tidak melebihi jumlah    Rp 45.000.000,00.

Rancanganmu harus mencakup:

1.  Gambar  terperinci  taman  itu,  beserta  letak  bagian  khusus  atau  isi khusus;
2.  Surat yang menjelaskan:

a.  Mengapa  bagian-bagain  itu  harus  ditempatkan  di  tempat  yang ditentukan itu;
b.  Bagaimana     kelompokmu     mengikuti     pedoman     pengembangan, ketika sedang membuat proposal itu;
c.  Mengapa proposalmu perlu dipilih oleh panitia pembangunan kota.

3.  Senarai material, alat-alat, biaya harian dan biaya keseluruhan

3.  Keterjalanian

Suatu  gambar  dikatakan  terjalani  apabila  keseluruhan  gambar  itu  dapat dijalani dengan ujung pensil, sedemikian sehingga setiap bagian dari gambar

itu terjalani satu kali saja, tanpa mengangkat pensil dari kertas.  Di bawah ini tersedia 13 gambar.  Selidiki dan jelaskan apakah gambar-gambar di bawah
ini terjalani.

1)     2)     3)     4)

7)
5)     6)

9)     10)
8)

11)     12)     13)

4.  Penalaran

Carilah contoh penggunaan logika dalam kehidupan sehari-hari.  Jelaskan.

5.  Menimbang berat mainan

Gunakan hanya informasi yang diberikan di bawah ini saja untuk menentukan mana yang lebih berat: A atau B, jika A adalah gabungan dari 1 vanda dan 3 granda, sedangkan B adalah 4 akro.
Informasinya sebagai berikut:

a.  vanda dan granda adalah jenis mainan;

b.  semua vanda sama berat; c.  semua granda sama berat; d.  semua akro sama berat;

e.  empat akro sama berat dengan lima granda;

f.     satu vanda sama berat dengan gabungan dari dua granda dan satu akro.

Kelompk B: Tugas pilihan

Tugas pilihan meliputi dua hal, yaitu: pantulan bola dan luas permukaan benda ruang.

6.  Pantulan bola

Berikut  ini  gambar  meja  yang  tepinya  berpenghalang  seperti  meja  bola sodok itu, dengan sebuah bola dan sebuah lubang.   G menunjukkan  letak bola,  sedang  H     menunjukkan  letak  lubang  yang  dapat  dimasuki  bola tersebut.   Tunjukkan  pada sisi kiri, di titik mana bola harus memantul agar
bola itu akhirnya masuk lubang.

G

x
H

7.  Luas permukaan benda ruang

Gambarlah   dua  benda  ruang  (benda  berdimensi   tiga)  yang  bentuknya berbeda, tetapi yang luas permukaannya sama.

Portofolio yang dihasilkan

Setelah melaksanakan tugas tersebut, hasil seorang siswa merupakan sebuah
portofolio dengan isi sebagai berikut.

1.   Halaman sampul

2.   Halaman daftar isi

3.   Halaman kata pengantar

4.   Halaman isi

5.   Lembar `penilaian (diisi oleh guru)

Penjelasan

1.  Halaman sampul

Halaman sampul, berisi: Nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.

2.  Halaman Daftar Isi

Yang tercantum dalam daftar isi adalah sbb:

Kata Pengantar

Tugas Wajib:

a.   Perbandingan Pertumbuhan Penduduk b.   Rekayasa Lingkungan
c.   Masalah Keterjalanian d.   Masalah Logika
e.   Perbandingan

Tugas Pilihan:

a.  Pantulan Bola

b.  Luas Permukaan Benda

3.  Halaman Kata Pengantar

Kata Pengantar berisi: sikap siswa (penulis) terhadap pelajaran matematika, sikap  siswa  (penulis)  terhadap  tugas-tugas  untuk  pelajaran  matematika, manfaat  yang dirasakan  oleh siswa (penulis) dari pelaksanaan  tugas-tugas itu, alasan pemilihan karya tulis pilihan sebagai pelaksanaan Tugas Pilihan.

4.  Isi

a.  Perbandingan Pertumbuhan Penduduk antara Indonesia dan

Malaysia

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 1)

2)  Judul uraian, yaitu “Perbandingan Laju Perkembangan Jumlah Penduduk antara Indonesia dan Malaysia”
3)  Nama siswa

4)  Tanggal:

Halaman selanjutnya berisi judul, tugas dari guru, dan hasil kerja siswa.

Judul:     “Perbandingan     Laju     Perkembangan     Jumlah     Penduduk     antara

Indonesia dan Malaysia”.

Tugas:     “Buatlah     daftar     atau     diagram     yang     menunjukkan     laju perkembangan  jumlah  penduduk  Indonesia  dan laju perkembangan  jumlah penduduk salah satu negara Asean”.
Hasil kerja siswa adalah tulisan yang terdiri atas 2 bagian, yaitu data dan uraian sebagai berikut.
a) Data numerik dalam tabel, yaitu jumlah penduduk Indonesia dan Malaysia selama 20 tahun terakhir, dan laju perkembangan jumlah penduduk di kedua Negara itu.
b) Uraian tentang hasil perjitungannya,  sedikit komentar  atas hasil itu, dan dugaannya (ramalannya) tentang jumlah penduduk di kedua Negara itu beberapa puluh tahun mendatang.

b.  Rekayasa Lingkungan

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 2)

2)  Judul uraian, yaitu “Rekayasa Lingkungan”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal     :

Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:

Judul: “Rekayasa Lingkungan”

Tugas: (Seperti di muka) Isi:
a) Surat pengantar sebagai berikut.

Bapak Walikota yth.

Rancangan  yang  kami  buat  ini  rancangan  sebuah  taman  di  kota  kita, untuk melayani kebutuhan seluruh masyarakat, dengan memperhatikan pembatasan biaya pembuatan taman. … .(dst).
Dalam membuat rancangan ini kami sudah memperhatikan dengan sangat cermat keselamatan dan kemudahan baik pengunjung muda maupun tua. … (dst).
Taman  bermain  disediakan  bagi  anak-anak.     Di  dekatnya  ada  tempat rekresasi  yang teduh,  dilengkapi  dengan beberapa  meja dan tungku,  serta pipa air. … (dst).
Dengan  alasan  ekonomi,  dan  juga  mempertahankan   suasana  alami taman, tidak akan dibuat jalan berkeramik, tetapi dibuat jalan tanah, dengan lebar setengah meter. . .. (dst).
Salah satu cirri khas taman ini adalah panggung terbuka yang terletak di pojok   barat-daya   taman.     Dengan   menyewakan   panggung   ini  kepada kelompok-kelompok kesenian, pemerintah kota akan memperoleh uang untuk ongkos pemeliharaan taman. … (dst).
Rancangan  ini bukan  hanya  ekonomis  dan praktis.     Taman  yang kami rancang ini juga akan dapat memberikan lapangan kerja bagi banyak orang.
…. (dst).  Singkatnya, rancangan kami ini secara ekonomi akan didukung oleh

seluruh anggota masyarakat.

b)  Gambar rancangan taman

c)  Perincian jenis material, banyaknya material, harga material, dan jumlah biaya.

c.   Masalah Ke-terjalani-an

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 3)

2)  Judul uraian, yaitu “Masalah Ke-terjalani-an”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal

Halaman selanjutnya berisi tugas, judul, dan uraian sebagai berikut: Tugas: (seperti di muka)
Judul: “Masalah keter-jalani-an”

Isi: Judul, pengantar., dan uraian pemecahan masalah setiap gambar

Pengantar berisi strategi yang digunakan oleh siswa, sebagai berikut.

Masalah yang diberikan kepada saya adalah masalah penentuan syarat agar gambar berdimensi dua merupakan gambar yang terjalani.  Dengan kata lain, gambar itu harus dapat dijiplak lengkap dengan pensil dan kertas sedemikian sehingga setiap garis lurus atau lengkung yang merupakan  sisi gambar itu terlalui  pensil  satu  kali  saja,  tanpa  mengangkat  pensil  lepas  dari  kertas. Dalam  pemecahan  masalah  berikut  ini, garis lurus  atau lengkung  itu saya sebut  busur,  sedangkan  ujung  atau  pangkal  busur  itu saya  sebut  simpul. Setiap  gambar  datar  dalam  tugas  itu  sesungguhnya   merupakan   suatu rangkaian busur, yang berpangkal atau berujung pada simpul-simpul.   Ke-13 gambar datar yang diberikan sebagai tugas itu saya daftar benyaknya daerah, simpul, busur, banyaknya busur yang melewati tiap simpul.   Kemudian saya simpulkan  hasil penyelidikan  saya tentang  terjalani-tidaknya  setiap  gambar
`datar itu.

Uraian  pemecahan  masalah,  terdiri  atas  daftar,  gambar,  uraian  tentang proses penemuan terjalani-tidaknya setiap gambar.  Pemecahan masalah ini terperinci sebanyak lima halaman.

d.   Penalaran

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 4)

2)  Judul uraian, yaitu “Masalah Logika”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal

Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:

Judul: “Masalah Logika”

Tugas: (Seperti di muka)

Isi (uraian sepanjang dua halaman):

Salah satu ciri khas manusia adalah kemampuannya menalar, atau menggunakan logika. Akan tetapi, logika sering disalahgunakan dalam klehidupan sehari-hari.  Sebagai conoth, seseorang bernama Gangga berjanji kepada temannya, “Kalau saya selesai dengan pekerjaan rumah, saya akan datang  di  pestamu”.     Jika  kemudian  Gangga  datang  ke  pesta,  temannya mungkin   berpendapat   bahwa   Gangga   telah   selesai   dengan   pekerjaan rumahnya.  Apakah pendapat teman itu logis? . . . (dst).
Untuk menganalisis masalah di atas, perlu dijelaskan konsep logika matematis.  Masalah logika yang harus saya pecahkan itu termasuk masalah “pernyataan bersyarat”.  …. (dst.).
Berikut ini adalah daftar kebenaran dan penjelasannya, yang berkaitan dengan masalah yang harus saya pecahkan. . . . (dst.).

e.   Perbandingan

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 5)

2)  Judul uraian, yaitu “Perbandingan Berat Mainan”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal     :

Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:

Judul: “Perbandingan Berat Mainan”

Tugas: (Seperti di muka)

Pemecahan masalah (Uraian sepanjang dua halaman):

Untuk memecahkan masalah ini, kita perlu menganalisis data atau informasi
di  atas.     Informasi  “empat  akro  sama  berat  dengan  lima  granda”  dapat dinyatkan dengan lambang

4a = 5g,

sehingga dengan menggunakan aljabar kita peroleh hubungan g = (4a)/5.
Selanjutnya  informasi  “satu vanda  sama berat dengan  gabungan  dari dua

granda dan satu akro,” dapat dinytatakan dengan lambing

1v + 2g = 1a.

Dengan substitusi kita dapatkan

. . .  (dst.)

1v + (8a)/5 = 1a

Kelompk B: Tugas pilihan

Tugas  pilihan  meliputi  dua  hal,  yaitu:  pantulan  bola  dan  luas  permukaan benda ruang.

f. Pantulan bola

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 6)

2)  Judul uraian, yaitu “Pantulan Bola”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal

Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:

Judul: “Pantulan Bola”

Tugas: (Seperti di muka)

Isi (uraian sepanjang dua halaman):

Pantulan Bola

Tugas:

Berikut  ini  gambar  meja  yang  tepinya  berpenghalang  seperti  meja  bola sodok itu, dengan sebuah bola dan sebuah lubang.   Huruf G menunjukkan letak bola,   sedang huruf H menunjukkan letak lubang yang dapat dimasuki bola tersebut.
Tunjukkan  pada  sisi  kiri,  di titik  mana  bola  harus  memantul  agar  bola  itu akhirnya
masuk lubang.

G

x
H

Jika  sebuah  benda  yang  bergerak  membentur  papan,  lintasan  benda  itu setelah benturan adalah cerminan dari lintasan itu terhadap garis tegak pada papan tersebut.  Untuk menentukan  arah bola G agar kemudian  masuk ke lubang H, kita harus mencerminkan H pada sisi kiri, seakan-akan sisi kiri itu cermin yang menghadap kea rah lubang H.   Kalau bayangan cermin dari H adalah H’, maka bola harus diarahkan ke H’, agar setelah membentur dinding
kiri, bola masuk ke lubang H.

G

H’     x
H

Misalkan garis GH’ memotong sisi kiri di titik x, sedangkan G’ adalah bayang. Jika G’ adalah bayangan cermin dari G, maka garis G’H akan memotong sisi kiri  di  titik  x  juga,  dan  arah  bola  G  setelah  benturan  adalah  arah  yang
ditunjukkan oleh garis xH

G’
G

H’     x
H

Jadi, agar bola masuk ke lubang H, bola harus diarahkan ke bayangan dari H

terhadap sisi kiri meja.

g. Luas permukaan benda ruang

Halaman pertama berisi:

1)  Nomor tugas (yaitu 7)

2)  Judul uraian, yaitu “Luas Permukaan Benda Ruang”

3)  Nama siswa

4)  Tanggal

Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:

Judul: “Luas Permukaan Benda Ruang”

Tugas: (Seperti di muka)

Isi (uraian sepanjang tiga halaman): Luas Permukaan Benda Ruang
Tugas: Gambarlah dua benda ruang (benda berdimensi tiga) yang bentuknya berbeda, tetapi yang luas permukaannya sama.

Saya memilih membuat  gambar kerucut dan limas beraturan bersisi empat (piramida).   Pertama-tama saya cari ukuran-ukurannya yang dapat membuat luas permukaan keduanya sama.
Rumus luas permukaan limas adalah

L = ½ sk + D

dengan keterangan:     L = luas permukaan,

a = apotema (gris tinggi sisi ke puncak) limas, k = keliling alas limas,
D = luas dasar limas. Rumus luas permukaan kerucut adalah
L = ½ ak + B

dengan keterangan:     L = luas permukaan,

p = panjang garis pelukis kerucut, k = keliling alas kerucut
D = luas dasar kerucut, Secara acak saya pilih k = 42 cm dan a = 9 cm. . . . dst.

Catatan:

Bagian akhir dari pekerjaan untuk soal ini adalah foto dari benda ruang yang dibuat dri karton, yang memiliki ukuran-ukuran yang ditemukan.   Jadi siswa tidak hanya membuat  gambar,  tetapi juga membuat  bend yang memenuhi syarat yang ditentukan.

5. Lembar Penilaian

Lembar  Penilaian  ini  berisi  nilai  dan  komentar  (alasan  atau  pertimbangan guru),  mengapa  guru  memberikan  nilai  sekian.     Komentar,  alas  an,  atau pertimbangan  itu terdiri atas tiga paragraf.  Paragraf  pertama  pertimbangan tentang     kemampuan     siswa     memecahkan     masalah,     paragraf     kedua pertimbangan tentang kemampuan menalar siswa, dan paragraf ketiga pertimbangan tentang kemampuan berkomunikasi siswa.

Daftar Acuan

Dasim Budimansyah. (2002). Model pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio. Bandung: Genesindo.

Mumme, J. (1991).  Portfolio assessment in mathematics. Santa Barbara, CA: California  Mathematics  Project, University  of California  at Santa Barbara.

Nitko,   A.J.  (1995).     Educational   assessment   of   students   (2nd    ed.).
Englewood Cliffs, NJ: Merrill.

Puckett, M.B. &   Black, J.K. (1994). Authentic assessment  of the young child.  New York: Macmillan College.

Stenmark, J.K. (1989). Assessment alternatives in mathematics: An overview     of     assessment     techniques     that     promote     learning. Berkeley, CA: EQUALS, University of California at Berkeley.

Susy Indreswari & Irmina Reniarti. (2002).  Kami bangsa Indonesia. Jakarta: Center for Civic Education.

Share