PRESENTASI DAN DEBAT
Kemampuan memberikan sebuah presentasi yang baik merupakan modal
yang sangat penting. kemampuan memberikan presentasi sangat esensial bagi seorang siswa. Demikian pula dalam pertemuan formal, seminar, konferensi, sering kali presentasi membosankan. Pembicara yang berbicara melantur, terlalu lama, tidak menarik, dan membosankan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita memberikan presentasi, antara lain:
– Pendengar (audience), lamanya waktu presentasi, sifat dari presentasi (formal, informal).
– Pengetahuan tentang audience dari presentasi sangat penting. Presentasi di depan orang yang mengerti teknis (misalnya pakar proyek investigasi tertentu) berbeda dengan presentasi di depan masyarakat umum yang tidak suka detail. Orang yang mengerti teknis akan merasa kesal apabila penjelasan hal-hal yang tidak esensial dan bahkan berkesan menggurui.
Penguasaan akan waktu merupakan hal yang penting! Banyak pembicara yang bagus yang tidak dapat mengendalikan waktunya, biasanya molor, sehingga memberi dampak negatif. Dampak negatif ini terasa kepada audience, pembicara lain, penguji, dan panitia (jika ini terjadi dalam sebuah seminar). Usahakan tepat waktu! Justru kepandaian seorang pembicara adalah menempatkan diri dengan waktu yang diberikan. Kemampuan menjelaskan sesuatu dalam waktu yang singkat merupakan bukti kepandaian dan penguasaan materi oleh presenter tersebut. Hal ini akan saya bahas kembali pada bagian pelaksanaan presentasi.
Pembahasan selanjutnya menjadi dua bagian, yaitu bagian persiapan dan bagian pelaksanaan presentasi. Persiapan sebelum melakukan presentasi merupakan sebuah aktivitas yang esensial. Seperti halnya pertandingan olah raga, perlu dipersiapkan strategi untuk memenangkan pertandingan. Sebuah tim sepak bola, misalnya, tidak akan turun ke lapangan tanpa membuat persiapan strategi yang akan dilakukan. Audience akan dapat menangkap presentasi yang tidak disertai dengan persiapan yang matang.
Persiapan presentasi meliputi beberapa hal sebagai berikut:
– Mengetahui karakteristik target pendengar (audience) dan jumlahnya;
– jenis presentasi (formal, informal);
Secara teknis, beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain:
– Materi presentasi (slide, transparan, materi elektronik, handout atau makalah yang akan dibagikan);
– komputer, notebook, atau perangkat elektronik yang digunakan;
– percobaan presentasi untuk menghitung lamanya waktu presentasi.
Perhatikan bahwa materi presentasi dapat dibaca dengan mudah oleh pendengar. Handout (fotocopy) seringkali tidak dapat dibaca dengan mudah karena penggunaan font yang terlalu kecil, atau warna font gelap (misalnya merah) dengan latar belakang gelap (misalnya biru tua). Pastikan perangkat elektronik yang digunakan bekerja dengan baik. Seringkali presentasi tertunda karena panel LCD yang digunakan tidak cocok dengan komputer atau notebook yang digunakan sehingga gambar tidak muncul di layar.
Setelah persiapan Anda lakukan, kini tibalah saatnya Anda mengeksekusi rencana yang telah Anda siapkan. Dalam melakukan presentasi, perhatikan hal-hal yang akan dibahas seperti berikut.
Presentasi yang terlalu cepat selesai tidak baik. Kesan yang dapat ditimbulkan adalah pembicara tidak menguasai topik dan terlihat bodoh. Tidak banyak orang yang memberikan presentasi terlalu cepat selesai, tapi ada. Presentasi yang terlalu lama lebih berbahaya! Jika presentasi terlalu cepat selesai yang terlihat bodoh adalah sang pemberi presentasi, maka presentasi yang terlalu lama akan memberikan kekesalan kepada pendengar (selain pembicara terlihat bodoh). Jika pendengar sudah kesal, maka apapun yang dikatakan tidak akan didengar lagi.
Demikian pula dalam memberikan presentasi (di seminar misalnya), jika terlalu banyak berbicara, maka kesan menggurui dan ingin memonopoli pembicaraan akan muncul. Nilai siswa akan jelek. Jangan ada perasaan bahwa siswaharus bicara Bicara seperlunya saja. Jika memang tidak perlu bicara, ya tidak usah berbicara.
Ketika siswa berbicara, perhatikan pendengar. Apabila mereka menguap, melihat jam, merenung-renung, mencorat-coret di kertas notes, dan menunjukkan tanda-tanda kejenuhan lainnya, maka percepat presentasi. Selesaikan dengan segera. Biar materi presentasi Anda masih banyak, dan menurut anda sangat penting, sudahi saja karena mereka pun tidak akan mendengarkan. Sekali lagi, jangan sekali sekali terlalu lama berbicara. (Lebih baik terlalu cepat selesai daripada terlalu lama, tapi tentunya lebih baik tepat waktu.)
Tips dalam menghadapi pendengar
Salah satu tugas Anda dalam melakuan presentasi adalah menghadapi pen-
dengar (audience). Banyak orang yang gemetar dalam melakukan hal ini. Memang hal ini tidak mudah dan membutuhkan latihan. Ada beberapa tips: Seorang pembaca menanyakan mengenai kata pembukaan. Kata pembukaan bergantung kepada bentuk acara, pendengar, dan kebiasaan yang berlaku di tempat tersebut. Untuk acara seminar yang dihadiri oleh siswa, kata pembukaan bisa sedikit santai. Ketika menjelaskan sebuah slide, kadang-kadang (tidak selalu) perlu menunjuk sesuatu di layar. Tunjukkan bagian itu dengan pointer, laser pointer, atau jika terpaksa dengan telunjuk (tidak apa-apa). Jangan terlalu sering membelakangi pendengar. Seringkali pembicara melihat layar dan membelakangi pendengar seolah-olah dia takut bertatap muka dengan pendengarnya.
Perhatikan raut wajah dari para pendengar. Apakah mereka sudah bosan? bingung? tersenyum? Jadikan ini menjadi umpan balik bagi strategi presentasi.
Ketika memberikan presentasi, siswa harus convincing atau meyakinkan. Bagaimana pendengar akan percaya dengan apa yang siswa presentasikan jika siswa sendiri kelihatannya tidak percaya? Namun juga jangan sampai menjadi berkesan terlalu arogan atau sok tahu. Mungkin Anda harus sedikit menjadi tukang obat?
Dalam menghadapi pertanyaan, dengarkan dahulu pertanyaannya. Kalau perlu, catat dahulu pertanyaan tersebut. Jangan cepat-cepat ingin menjawab atau bahkan memotong pertanyaan pendengar, kecuali merasa penanya ini terlalu berlarut-larut dalam mengutarakan pertanyaannya. (Sering kali orang berputar-putar dan tidak to the point
dalam mengutarakan pertanyaan.) Menunggu penanya selesai juga memberikan waktu kepada kita untuk memikirkan jawabannya. Jangan pernah ngotot dengan penanya, boleh saja berbeda pendapat.
Tips menggunakan presentasi elektronik
Penggunaan komputer dalam presentasi sudah merupakan hal yang lumrah. Bahkan di beberapa institusi, penggunaan komputer merupakan hal yang standar. Umunya presentasi dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Power Point, meskipun ada program-program lain yang juga dapat digunakan, sebagai alat bantu, manfaat dan efeknya tergantung kepada siapa yang menggunakannya. Untuk itu kuasailah cara penggunaan media elektronik dengan baik. Penggunaan media elektronik ini memiliki karakteristik tertentu yang harus dikuasai oleh presenter. Berikut ini berapa saran atau tips yang dapat Anda gunakan.
Dalam satu slide, usahakan gunakan kata-kata sesingkat mungkin sehingga layar tidak dipenuhi dengan tulisan. Utamakan menggunakan point form. Penjelasan dari point-point tersebut yang akan Anda presentasikan. Font jangan terlalu kecil. Coba dilihat apakah tulisan baca dari pendengar presentasi yang paling belakang. Penggunaan font yang terlalu besar akan menghabiskan tempat di layar, akan tetapi lebih baik jelas dibaca pendengar daripada mencoba memadatkan tulisan dalam satu halaman dan tidak terbaca. Apa manfaatnya jika tidak terbaca? Gunakan clip art, atau gambar-gambar, jika perlu. Biasanya penggunaan gambar ini cocok untuk presentasi seminar yang bisa informal.
Namun penggunaan gambar ini bisa juga digunakan untuk presentasi yang lebih formal asalkan gambar yang diambil tidak terlalu norak. Terlalu banyak gambar juga kurang baik. Sebaiknya menggunakan warna back-ground yang agak gelap (misalnya warna biru) dengan warna font tulisan yang cerah (putih atau kuning).
ย
ย
Leave a Reply