Beberapa masalah dalam penilaian hasil belajar, antara lain: (1) Tes baku biasanya tidak menilai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah secara luas, (2) Penilaian perlu disesuaikan dengan cara belajar siswa, yang biasanya bervariasi, (3) Penilaian harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuannya, bukan ketidakmampuannya, (4) Penilaian harus mempertimbangkan kemajuan siswa dalam mata pelajaran yang bersangkutan, (5) Penilaian perlu diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pembelajaran.
Agar penilaian dapat menghasilkan tindakan untuk meningkatkan pembelajaran atau meningkatkan hasil belajar, haruslah penilaian itu: menghasilkan informasi sebanyak mungkin, yang relevan dengan pembelajaran, baik informsi formal maupun informasi informal. Oleh karena itu, di samping tes tertulis yang lazim dalam penilaian hasil belajar, perlu juga guru mengadakan penilaian dengan cara lain. Banyak alternatif atau cara lain penilaian, antara lain: produk dari siswa, portofolio siswa, karya tulis siswa, penyelidikan oleh siswa, penilaian kinerja, dan pengamatan.
Apakah yang disebut “Portofolio”?
Ada beberapa macam portofolio, antara lain: (1) Dalam kalangan seniman misalnya, ada portofolio yang berarti kumpulan hasil karya terbaik seorang seniman, yang sengaja diadakan untuk keperluan pameran. (2) Dalam kalangan guru misalnya, ada portofolio yang berarti kumpulan kinerja profesi keguruan, kemasyarakatan, serta kualifikasi yang diperoleh yang bersangkutan, yang sengaja diadakan untuk keperluan sertifikasi profesi sebagai seorang guru. (3) Dalam hal pembelajaran, juga ada yang disebut “model pembelajaran portfolio”. (4) Dalam hal instrumen penilaian, ada disebut “portofolio penilaian” dan sebagainya.
Portofolio penilaian siswa dalam dunia pendidikan adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari uasaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan karya seorang siswa disebut portofolio. Portofolio dalam arti ini, dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa. Portofolio demikian disebut juga ‘portofolio untuk penilaian’ atau ‘portofolio penilaian’. Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa.
Portofolio siswa untuk penilaian merupakan kumpulan produksi siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:
1. Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
2. Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan
3. Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
4. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan
5. Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmata-pelajaran
6. Penyelesaian soal-soal terbuka
7. Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya
8. Laporan kerja kelompok
9. Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan komputer.
10. Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
11. Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
12. Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan
13. Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
14. Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran
Manfaat penggunaan portofolio untuk penilaian sebagai berikut:
1. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti” yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di kelas
2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik
3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan siswa
4. Portofolio memberikan gambaran tentang kemampuan siswa
5. Penggunaan portofolio penilaian memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan pengakuan atas bervariasinya gaya belajar siswa.
7. Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar
8. Portofolio membantu guru dalam menilai kemajuan siswa
9. Portofolio membantu guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif lengkap untuk berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang bersangkutan
Berikut ini dikemukakan Pedoman Pengembangan Portofolio Penilaian
Perencanaan Portofolio
Agar terarah, pengunaan portofolio harus dilakukan dengan perencanaan yang sistematis, melalui (6) enam langkah di bawah ini:
1. Menentukan maksud atau fokus portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Mengapa saya (guru) memerlukan portofolio siswa?
b. Sasaran belajar apa atau tujuan kurikuler apa yang ketercapaiannya hendak dinilai dengan portofolio ini?
c. Apakah penilaian dengan portofolio lebih cocok untuk menilai belajar atau tujuan kurikuler tersebut daripada dengan penilaian alternative yang lain?
d. Apakah portofolio itu harus difokuskan pada karya terbaik, atau pertumbuhan (perkembangan) belajar, atau keduanya?
e. Portofolio itu akan digunakan sebagai komponen penilaian formatif ataukah untuk penilaian sumatif, atau keduanya?
f. Siapakah yang menentukan isi portofolio: guru saja, guru dan siswa, atau pihak lain (misalnya siswa, orang tua, dan guru)?
2. Menentukan aspek isi yang dinilai
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah saya (guru) akan menilai hanya karya terbaik siswa, ataukah akan menilai perkembamgannya siswa?
b. Pengetahuan, keterampilan, atau sikap apa, yang menjadi aspek utama untuk dinilai?
3. Menentukan bentuk, susunan, atau organisasi portofolio.
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Jenis isi apa (karya cipta siswa ataukah catatan laporan kegiatan siswa yang harus ada untuk mendapat nilai
b. Apa yang harus ada dalam ‘Daftar Isi’ protfolio, atau apa garis besar isi portofolio, yang harus terdapat dalam portofolio?
c. Bagaimana definisi tiap-tiap kategori atau jenis satuan isi portofolio?
4. Menentukan penggunaan portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Berapa lama setiap hari siswa diharapkan mengerjakan tugas membuat portofolio itu? (Misalnya 15 menit setiap hari)
b. Bagaimana kaitan antara portofolio itu dan pembelajaran sehari-hari?
c. Siapa yang menentukan jenis isi portofolio itu? (Guru sendiri, guru dan siswa, atau siswa sendiri?)
d. Kapan portofolio itu akan dicermati untuk dinilai?
e. Bagaimana pembobotan nilai portofolio dan komponen penilaian lain, dalam rangka penentuan nilai akhir semester (penentuan nilai rapor)?
f. Apakah guru akan mendiskusikan isi portofolio itu dengan siswa yang bersangkutan?
g. Apakah portofolio itu akan ditunjukkan pula kepada orang tua siswa, kepala sekolah, guru lain, atau siswa lain?
5. Menentukan cara menilai portofolio
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah penskoran portofolio akan dilakukan dengan dua macam rubrik (pedoman) penskoran, yaitu rubrik umum dan rubrik khusus?
b. Apakah rubrik penskoran untuk setiap jenis isi portofolio itu sudah ada?
c. Apakah penilaian portofolio akan dikerjakan oleh guru sendiri, ataukah oleh guru bersama siswa yang bersangkutan?
6. Menentukan bentuk atau penggunaan rubric
Hal ini dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.
Apakah nilai portofolio akan dinyatakan sebagai satu skor saja?
Perlu diperhatikan bahwa isi portofolio dapat sangat bervariasi. Oleh karena itu, guru harus mengarahkan siswa agar portofolio yang dibuat oleh siswa sesuai dengan tujuaan pembelajaran. Guru sebaiknya menentukan apa yang harus ada di dalam portofolio dan apa yang boleh ada di dalam portofolio; meskipun produk yang istimewa di luar yang ditentukan itu tentu diizinkan untuk dimasukkan ke dalam portofolio. Penggunaan portofolio juga memberikan kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan, dan memahami siswanya. Dalam rangka itu, sebaiknya portofolio dibahas dengan sesama guru, kepala sekolah, dan dengan orang tua siswa.
Pemilihan Isi Portofolio
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan isi portofolio, adalah sbb:
1. Siapa yang memilih?
Pihak yang memilih ditentukan oleh tujuan. Apabila tujuan portofolio lebih pada pemberian kesempatan kepada siswa untuk merefleksikan belajarnya, maka siswa harus diberi kesempatan juga untuk ikut memilih calon isi portofolio. Akan tetapi, apabila portofolio lebih ditekankan pada usaha guru untuk menilai dan memperbaiki pembelajarannya, guru harus menen-tukan apa saja yang harus disajikan dalam portofolio.
2. Bagaimana cara memilih?
Guru dan siswa perlu bekerja sama untuk menentukan butir-butir itu. Dan setelah ada kesepakatan, perlu dibuat daftar kategori atau pedoman tertulis.
3. Bagaimana cara melibatkan siswa?
Siswa perlu menjelaskan secara tertulis, mengapa suatu butir atau topik perlu disajikan dalam portofolio masing-masing. Bila perlu, siswa dan guru dapat melakukan diskusi tentang hal tersebut.
4. Bagaimana peranan guru?
Di samping membantu siswa, guru perlu mengambil sampel isi portofolio, terutama dalam rangka memahami cara-cara siswa berpikir, bekerja, bekerja sama dalam kelompok, dan bagaimana pemahaman siswa atas materi tertentu berkembang.
5. Bagaimana kriteria eksternal?
Guru atau pihak lain yang menugasi siswa membuat portofolio dapat menggunakan kriteria tertentu untuk mengetahui cara-cara siswa ‘mendekati’ masalah atau perkara tertentu. Dalam hal demikian, guru dapat mendiskusikan kriteria itu dengan sesama guru atau dengan pihak luar tersebut.
6. Kapan harus dipilih?
Waktu kapan butir-butir dipilih untuk dimasukkan ke dalam portofolio tergantung kepada tujuan. Apabila hasil yang menjadi tujuan, maka hasil kerja terbaik saja, atau hasil kerja terakhir saja yang perlu dimasukkan ke dalam portofolio. Akan tetapi, kalau kemajuan siswa lebih dipentingkan, maka portofolio harus berisi bukti-bukti tentang perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa atau perkembangan sikap siswa.
7. Apa yang perlu dilakukan oleh guru terhadap setiap isi?
Selain menilai guru sebaiknya memberikan komentar pada setiap butir isi portofolio, baik yang berupa saran pningkatan belajar, maupun yang berupa pujian atas prestasi siswa yang bersangkutan.
Menilai Portofolio
Penilaian portofolio hendaknya tidak hanya ditekankan kepada keberhasilan siswa dalam memperoleh jawaban yang diinginkan oleh guru, tetapi lebih ditekankan kepada proses berpikir siswa yang terdapat atau tersirat dalam isi portofolio. Untuk menilai portofolio harus lebih dulu tersedia rubrik (pedoman terperinci) penilaian. Salah satu cara pembuatan rubrik, adalah cara dengan menggunakan kriteria berikut.
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep aatau kaidah tertentu?
b. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
d. Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
3. Keragaman pendekatan
a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
(Dirjendikdasmen Dikmenum : 2004)
Contoh Tugas
Berikut adalah contoh tugas dari guru kepada siswa untuk membuat portofolio
1. Contoh tugas untuk membuat portofolio “karya terbaik”.
Kumpulkan dalam satu bendel, koleksi gambar tumbuhan obat, untuk menunjukkan karya terbaik kamu dalam pembuatan klipping tanaman obat, laporan kunjungan ke objek wisata, artikel dalam majalah dinding. Jelaskan mengapa masing-masing merupakan karya terbaik.
2. Contoh tugas untuk membuat portofolio perkembangan atau kemajuan belajar.
a. Tuliskanlah uraian tentang kemajuan kemampuanmu menulis cerita/ makalah/ laporan (salah satu) praktikum biologi, selama satu semester terakhir, dengan menceriterakan cara menulis draft awal, cara memperbaiki draft itu, kritikmu atas draft awalmu, dan penilaianmu atas kemajuan atau perkembangan kemampuanmu itu.
b. Tuliskanlah pengalamanmu belajar biologi selama satu semester terakhir, meliputi hal-hal yang tidak menarik dan hal-hal yang menarik, serta pengetahuan kamu tentang manfaat biologi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam hal-hal lain.
3. Contoh tugas untuk membuat portofolio proyek
-
Tugas membuat dokumentasi.
Kunjungi perpustakaan, kantor-kantor, dan tempat-tempat yang sesuai, untuk mengumpulkan informasi tentang satu atau beberaapa masalah. Buatlah uraian tentang hasil kunjunganmu, yang mencakup: nama pengumpul informasi, tanggal pengumpulan informasi, masalah yang diselidiki, sumber informasi, uraian terperinci tentang masalah dan informasi yang terkumpul, dan kesimpulanmu, mengenaai masalah tersebut.
-
Tugas melakukan wawancara
Buatlah uraian tentang hasil wawancara dengan pejabat/ penanggung jawab yang berwewenang mengenai misalnya masalah laboratorium, yang mencakup: nama pewawancara, tanggal wawancara, masalah yang diselidiki, maksud wawancara, identitas pejabat yang diwawancarai, informasi tentang masalah yang diselidiki, informasi tentang tindakan memecahkan atau mengatasi masalah tsb. tanggapan pejabat/ penanggung jawab tsb. atas maksud wawancara, kesimpulan dan saran kamu.
Contoh Pedoman Penskoran untuk Portofolio
Ada bermacam-macam bentuk pedoman penskoran untuk menilai portofolio. Berikut ini disajikan beberapa contoh.
Contoh 1
Pedoman Penskoran Hasil Penyelidikan
1. Bukti terjadinya proses berpikir.
a. Apakah siswa telah menyusun dengan rapi satuan-satuan isi portofolio dan data dalam setiap satuan itu?
b. Apakah siswa telah berusaha membuat dugaan, menjelajah, menganalisis, mencari pola, dsb?
c. Apakah siswa telah menggunakan materi konkret atau gambar untuk menafsirkan dan memecahkan masalah, atau untuk memperoleh hasil penyelidikannya?
d. Apakah siswa telah menggunakan alat bantu lain dalam pemecahan masalah atau penyelidikannya?
(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuJadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4)
2. Mutu kegiatan atau penyelidikan
a. Apakah kegiatan atau penyelidikan oleh siswa yang dilaporkan dalam portofolio meningkatkan pengetahuan atau pemahaman siswa tentang konsep atau kaidah tertentu?
b. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan konsep, cara, atau kaidah tertentu?
c. Apakah kegiatan membuat portofolio meningkatkan sikap siswa terhadap pelajaran yang bersangkutan?
d. Apakah kegiatan atau penyelidikan itu melibatkan beberapa subpokok bahasan?
(Besarnya skor sama dengan banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 1, 2, 3, 4)
3. Keragaman pendekatan
a. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa menggunakan berbagai pendekatan dalam memecahkan masalah?
b. Apakah ada petunjuk yang kuat atau bukti bahwa siswa melakukan berbagai macam kegiatan atau penyelidikan?
(Besarnya skor sama dengan dua kali banyaknya indikator yang dipenuhi. Jadi, skor yang mungkin: 0, 2, 4)
Contoh 2
Pedoman Penskoran Hasil Karya dalam Biologi
………………………………………………………………………………………………………………………
Pembobotan Nilai Portofolio
Berbagai bentuk penilaian itu lazimnya mempunyai bobot yang berbeda. Akan tetapi bobot setiap bentuk pernilaian tidak dapat ditrentukan secara seragam, karena kedudukan penilaian dengan portfolio dalam suatu pembelajaran mungkin tergantung pada jenis mata pelajaran, Sebagai contoh: Bobot portofolio untuk mata pelajaran olah raga mungkin berbeda dengan nilai portofolio pada mata pelajaran sejarah, matematika, atau biologi.
Contoh Portofolio
Berikut adalah contoh tugas untuk portofolio dan hasil karya salah seorang siswa sebagai pelaksanaan tugas itu. [Diadaptasi dari Nitko, A.J. (1995). Educational assessment of students (2nd ed.). Englewood Cliffs, NJ: Merrill.]
Tugas
A: Tugas wajib
Tugas wajib ada 4, yaitu: perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl, rekayasa lingkungan perairan, penalaran, dan perbandingan matematis.
……………………………………………………………………………………………..
B: Tugas pilihan
Tugas pilihan meliputi dua hal, yaitu: biomassa folium (daun) dan luas permukaan folium species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama.
…………………………………………………………………………………………….
Portofolio yang dihasilkan
Bagian A: Tugas Wajib
Setelah melaksanakan tugas tersebut, hasil seorang siswa merupakan sebuah portofolio dengan isi sebagai berikut.
1. Halaman sampul
2. Halaman daftar isi
3. Halaman kata pengantar
4. Halaman isi
5. Lembar penilaian (diisi oleh guru)
Penjelasan
1. Halaman sampul
Halaman sampul, berisi: Nama, nomor induk, kelas, dan nama sekolah.
2. Halaman Daftar Isi
Yang tercantum dalam daftar isi adalah sbb:
Kata Pengantar
Tugas Wajib:
a. Perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl
b. Rekayasa Lingkungan Perairan
c. Penalaran
e. Perbandingan
Tugas Pilihan:
-
biomassa folium (daun) species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama
-
luas permukaan folium (daun) species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama
3. Halaman Kata Pengantar
Kata Pengantar berisi: sikap siswa (penulis) terhadap pelajaran biologi, sikap siswa (penulis) terhadap tugas-tugas untuk pelajaran biologi, manfaat yang dirasakan oleh siswa (penulis) dari pelaksanaan tugas-tugas itu, alasan pemilihan karya tulis pilihan sebagai pelaksanaan Tugas Pilihan.
4. Isi
a. Perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl
Halaman pertama berisi:
1) Nomor tugas (yaitu 1)
2) Judul uraian, yaitu “Perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl”
3) Nama siswa :
4) Tangga :
Halaman selanjutnya berisi judul, tugas dari guru, dan hasil kerja siswa.
Judul: “Perbandingan laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl”
Tugas: “Buatlah matriks yang menunjukkan laju pertumbuhan kecambah monocotyl
dan docotyl”
Hasil kerja siswa adalah tulisan yang terdiri atas 2 bagian, yaitu data dan uraian sebagai berikut.
a) Data numerik dalam matriks, yaitu laju pertumbuhan kecambah monocotyl dan docotyl dalam hal pajang batang dan jumlah daun selama 15 hari terhitung dari hari tanam.
b) Uraian tentang hasil perhitungannya, sedikit komentar atas hasil itu, dan dugaannya (ramalannya) tentang panjang batang dan jumlah daun pada kedua jenis tanaman itu setelah berumur 30 hari.
b. Rekayasa Lingkungan Perairan
Halaman pertama berisi:
1) Nomor tugas (yaitu 2)
2) Judul uraian, yaitu “Rekayasa Lingkungan Perairan”
3) Nama siswa :
4) Tanggal :
Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:
Judul: “Rekayasa Lingkungan Perairan” (Aquarium Air Tawar)
Tugas: (Seperti di muka)
Isi:
a) Gambar disain aquarium
b) Alat dan Bahan yang dibutuhkan
c) Cara Kerja
d) Rincian biaya bahan
c. Penalaran
Halaman pertama berisi:
1) Nomor tugas (yaitu 3)
2) Judul uraian, yaitu “Masalah Logika”
3) Nama siswa :
4) Tanggal :
Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:
Judul: “Masalah Logika”
Tugas: (Seperti di muka)
Isi (uraian sepanjang dua halaman):
Salah satu ciri khas manusia adalah kemampuannya menalar, atau menggunakan logika. Akan tetapi, logika sering disalahgunakan dalam kelehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang bernama Gangga berjanji kepada temannya, “Kalau saya selesai dengan pekerjaan rumah, saya akan datang di pestamu”. Jika kemudian Gangga datang ke pesta, temannya mungkin berpendapat bahwa Gangga telah selesai dengan pekerjaan rumahnya. Apakah pendapat teman itu logis? . . . (dst).
Untuk menganalisis masalah di atas, perlu dijelaskan konsep logika matematis. Masalah logika yang harus saya pecahkan itu termasuk masalah “pernyataan bersyarat”. …. (dst.).
Berikut ini adalah daftar kebenaran dan penjelasannya, yang berkaitan dengan masalah yang harus saya pecahkan. . . . (dst.).
d. Perbandingan
Halaman pertama berisi:
1) Nomor tugas (yaitu 4)
2) Judul uraian, yaitu “Perbandingan Massa Cotyledon”
3) Nama siswa :
4) Tanggal :
Halaman selanjutnya berisi judul dan uraian sebagai berikut:
Judul: “Perbandingan Massa Cotyledon”
Tugas: (Seperti di muka)
Pemecahan masalah (Uraian sepanjang satu halaman):
Untuk memecahkan masalah ini, kita perlu menganalisis data atau informasi di atas. Informasi “3 cotyledon Phaseolus vulgaris sama massanya dengan lima cotyledon Phaseolus radiatus ” dapat dinyatkan dengan lambang
3v = 5r,
sehingga dengan menggunakan aljabar kita peroleh hubungan
r = (3v)/5.
Selanjutnya informasi “satu cotyledon Arachis hypogea sama massanya dengan gabungan dari dua cotyledon Phaseolus radiatus dan satu cotyledon Phaseolus vulgaris ,” dapat dinytatakan dengan lambang
1v + 2r = 1h.
Dengan substitusi kita dapatkan
1v + (6v)/5 = 1h . . . (dst.)
Bagian B: Tugas pilihan
Tugas pilihan meliputi dua hal, yaitu: biomassa folium (daun) dan luas permukaan folium species (jenis) tanaman yang berbeda pada umur yang sama.
…………………………………………
Portofolio merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “portfolio”yang berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam bentuk jilidan seperti map. Portofolio perlu ditata sesuai dengan tujuan penilaian. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam suatu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didik. Dalam asesmen portofolio guru berperan sebagai fasilitator. Siswa lebih banyak dituntut aktivitasnya sehingga menuntut kemandirian yang merupakan tanggung jawab siswa. Oleh karena sebagai fasilitator maka guru harus mendorong tanggung jawab tersebut.
Sebagaimana telah dikemukakan asesmen portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya siswa yang disusun secara sistematik yang menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan siswa dalam jangka waktu tertentu. Koleksi atau kumpulan hasil karya peserta didik menuntut partisipasi penuh peserta didik untuk turut menentukan kriteria dan pemilihan bahan yang akan dimasukkan dalam portofolio.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karyanya, misalnya berupa rekaman perkembangan belajar dan psikososial anak (developmental), catatan prestasi khusus yang dicapai siswa (showcase), catatan menyeluruh kegiatan belajar siswa dari awal sampai akhir (comprehensive), atau kumpulan tentang kompetensi yang telah dikuasai anak secara kumulatif (exit), karangan, puisi, surat, dan lain-lain.
Harus dibedakan pengertian antara portofolio sebagai koleksi hasil karya yang ditempatkan dalam satu folder, dengan portofolio sebagai model asesmen untuk memantau perkembangan dan meningkatkan kinerja peserta didik dalam pendidikan persekolahan yang biasa disebut dengan asesmen portofolio.
Dalam menggunakan asesmen portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menjelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri.
Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.
b) Menentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.
c) Mengumpulkan dan menyimpan karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.
d) Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e) Menentukan kriteria pengasesan sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Mendiskusikan cara penngasesan kualitas karya para peserta didik.
Contohnya Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.
f) Meminta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan.
Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
g) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
h) Bila perlu, menjadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu,mengundang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
3) Jenis-jenis Portofolio
a. Portofolio Proses
Portofolio jenis ini berisi seluruh pekerjaan siswa dalam bidang tertentu dan dalam kurun waktu tertentu. Portofolio jenis ini berisi tahapan pengalaman siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran. Portofolio jenis ini dapat menggambarkan keseluruhan proses dan perkembangan siswa, kesulitan yang dialami siswa, tahapan pengalaman yang dialami siswa, serta kemampuan siswa mencapai suatu tujuan pembelajaran.
b. Portofolio Pameran
Portofolio jenis ini berisi hasil terbaik dari karya siswa yang akan dipamerkan kepada kepala sekolah, orangtua maupun masyarakat. Portofolio jenis ini berfungsi sebagai etalase yang memamerkan barang dagangan tertentu. Portofolio jenis ini cenderung berupa produk akhir. Selain itu, fungsi dari portofolio jenis ini adalah memberikan penghargaan dan meningkatkan harga diri siswa melalui publikasi karya-karyanya.
c. Portofolio Refleksi
Portofolio jenis ini memfokuskan pada refleksi proses dan hasil belajar yang telah dilakukan. Portofolio jenis ini berisi kumpulan proses dan hasil pekerjaan siswa dalam bidang tertentu dalam kurun waktu tertentu, penilaian diri oleh siswa terhadap karya yang dihasilkan, penilaian guru terhadap karya siswa, dan simpulan tentang kualitas dan hasil. Portofolio ini digunakan oleh guru sebagai alat penilaian dan juga untuk membantu siswa merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.
4) Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Portofolio
Adapun kelebihan dari Asesmen Portofolio antara lain:
a) Kemajuan belajar peserta didik setiap saat dapat dilihat secara jelas
b) Fokus pada hasil kerja peserta didik yang terbaik memberikan suatu pengaruh yang positif bagi pembelajaran
c) Pembandingan hasil kerja peserta didik masa lalu dengan sekarang memberikan motivasi yang besar daripada membandingkan antar hasil kerja peserta didik yang satu dengan yang lainnya.Pembandingan seperti ini akan menunjukkan perkembangan pekerjaan peserta didik dari waktu ke waktu.
d) Keterampilan-keterampilan asesmen pribadi ditingkatkan melalui seleksi contoh-contoh hasil kerja yang terbaik dan memberikan penilaian pada pilihan.
e) Menyajikan penilaian terhadap perbedaan individu
f) Menyajikan komunikasi yang jelas dalam kemajuan belajar pada peserta didik, orang tua dan lainnya.
Adapun kelebihan dari asesmen portofolio adalah :
a) Tidak boleh digunakan sebagai arti yang sesungguhnya dari penilaian.
Oleh karena asesmen portofolio merupakan salah satu dari jenis asesmen alternatif, maka asesmen ini digunakan untuk mengatasi kekurangan dari pencil and paper test. Jadi, asesmen portofolio bukan dijadikan sebagai satu-satunya sumber untuk membuat keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
b) Membutuhkan banyak waktu.
Oleh karena asesmen portofolio membutuhkan waktu bagi guru dan peserta didik serta orang tua bila perlu untuk mengkomunikasikan hasil belajar peserta didik secara individu, maka asesmen portofolio ini cenderung membutuhkan banyak waktu.
c) Kesubjektivitasan seringkali menimbulkan masalah pada validitas dan reabilitas.
Dalam mengases portofolio tentu ada unsur subjektivitas dari penilai, karena dalam asesmen ini cara pengasesannya berbeda dengan pencil and paper test yang memiliki satu jawaban yang pasti benar, dengan kata lain sudah ada tolak ukur benar dan salahnya. Oleh karena pengasesannya dilakukan secara subjektif maka validitas dan reliabilitasnya ada kemungkinan berkurang
Langkah pertama adalah persiapan untuk menggunakan portofolio. Pedoman untuk ini diberikan sebagai berikut. (1) Putuskan jenis portofolio apa yang akan digunakan. Apakah secara individu atau kelompok; (2) Identifikasi tujuan dari portofolio; (3) Pilihlah kategori kategori pekerjaan apa yang akan dimasukkan dalam portofolio; (4) Mintalah siswa memilih hal hal yang akan dimasukkan dalam portofolio; (5) Putuskan bagaimana portofolio tersebut dinilai dan dievalusi.
Dalam merencanakan bagaimana menggunakan portofolio sebagai bagian dari proses penilaian jangan mencoba terlalu banyak dengan suatu program portofolio. Mulailah secara pelan pelan. Jangan coba menggunakan portofolio untuk menilai segala sesuatunya.
Langkah kedua adalah mengatur portofolio selama penelitian. Portofolio diatur dengan cara berikut ini. (1) Proses portofolio. Guru menjelaskan kepada siswa kategori contoh pekerjaan siswa yang akan dimasukkan ke dalam portofolio; (2) Rubrik. Guru mengembangkan rubrik penilaian untuk menilai dan mengevaluasi pekerjaan siswa; (3) Tugas tugas. Siswa menyelesaikan tugas-tugas mengetahui bahwa beberapa atau semua dari mereka akan dimasukkan ke portofolio final. Semua tugas tugas mungkin dapat ditempatkan di portofolio; (4) Penilaian Diri. Siswa merefleksi dan menilai dirinya sendiri tentang kualitas dan kuantitas pekerjaannya dan kemajuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Langkah ketiga, adalah mengatur proses portofolio pada akhir dari pemberian nilai. Portofolio harus lengkap, penilaian terhadap portofolio harus dibuat dan diorganisasi dalam suatu representasi atau kerja kelompok
Portofolio merupakan koleksi dari pekerjaan pekerjaan siswa sebagai bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti prestasi, keterampilan, dan sikap siswa. Portofolio menampilkan pekerjaan siswa yang terbaik atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatannya sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa. Portofolio merupakan satu cara agar dalam diri siswa tumbuh kepercayaan diri bahwa dia mampu mengerjakan tugas. Dengan tumbuhnya kepercayaan diri pada diri siswa diharapkan dapat memotivasinya untuk mencari pengetahuan dan pemahaman sendiri serta berkreasi dan terbuka ide ide baru yang mereka lakukan dalam kegiatan pembelajarnya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan portofolio siswa, diantaranya:
1. Asesmen portofolio dilakukan sebagai pengajaran praktik dan mempunyai beberapa standar perencanaan yang kuat, yakni mendorong adanya interaksi antar lingkungan terkait seperti interaksi antar siswa, guru dan masyarakat yang saling melengkapi serta menggambarkan belajar siswa secara mandalam, yang pada akhirnya dapat membantu siswa menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan penulis yang baik.
2. Guru dapat menggunakan asesmen portofolio untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam mengkonstruksi dan merefleksikan suatu pekerjaan/tugas/karya dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil kontruksi dapat dinilai dan dikomentari guru.
3. Siswa mengerjakan tugas tugas yang diberikan paling sedikit dua kali. Artinya jika dalam pengerjaan awalnya terdapat kesalahan, maka siswa diberi kesempatan untuk membuat revisi tugas tersebut. Seorang telah mengerjakan tugas yang sama beberapa kali akan mengetahui bahwa usaha yang dilakukannya cenderung menjadi lebih baik, sejalan dengan perbaikan yang dilakukannya. Hal ini akan dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa bahwa dia mampu untuk menyelesaikan tugas tugas yang diberikan.
4. Pengumpulan dan asesmen dilaksanakan berkelanjutan terhadap pekerjaan siswa sebagai fokus sentral kegiatan pembelajarannya.
5. Portofolio digunakan secara terus menerus bukan hanya dilaksanakan pada akhir periode atau pada waktu waktu tertentu. Portofolio merupakan kegiatan yang mengikutsertakan siswa secara aktif dalam mengumpulkan pekerjaan (dokumen dokumen) mereka untuk menyakinkan supervisor, guru dan orang tua siswa, bahwa sesuatu yang baik telah berlangsung di dalam kelas.
Apa yang Perlu Dimasukkan ke dalam Portofolio?
Isi dari portofolio dapat bervariasi menurut tujuannya, di mana akan digunakan, dan jenis jenis kegiatan penilaian yang digunakan dalam kelas. Johnson dan Johnson (2002: 103) menyebutkan butir butir yang relevan dimasukkan ke dalam portofolio, diantaranya (1) pekerjaan rumah, tugas-tugas di kelas, (2) tes (buatan guru, curriculum supplied), (3) komposisi (essay, laporan, cerita), (4) presentasi (rekaman, observasi), (5) ivestigasi, penemuan, proyek, buku harian atau jurnal, (6) ceklis observasi (guru, teman sekelas), (7) seni visual (melukis, pahatan, puisi), (8) refleksi diri dan ceklis, (9) hasil-hasil kelompok, (10) bukti kecakapan sosial, (11) bukti kebiasaan dan sikap kerja, (12) catatan anekdot, laporan naratif, (13) hasil-hasil tes baku, (14) foto, sketsa otobiografi, dan (15) kinerja.
Sedangkan Nur (2003: 10) dalam makalahnya memberikan daftar singkat item-item yang terdapat pada portofolio yaitu (1) tabel isi, (2) tulisan atau catatan yang diambil dari buku catatan siswa atau jurnal sains siswa, (3) ulangan harian, (4) asesmen kinerja, (5) pengorganisasi grafis, seperti peta konsep, outline, atau diagram alir, (7) model asli buatan siswa, (8) kegiatan-kegiatan pengembangan keterampilan proses, (9) lembar evaluasi-diri, (10) gambar, foto, karya seni, (10) soal-soal, (11) rekaman video, rekaman audio, (12) data eksperimen atau pengamatan, (13) karangan, (14) laporan tentang topik-topik sains, dan (15) penelitian ilmiah.
Siapakah yang menentukan isi dari suatu portofolio?
a. Siswa. Siswa dapat memutuskan apa yang akan dimasukkan ke dalam portofolio mereka.
b. Kelompok pembelajaran kooperatif siswa. Kelompok ini dapat merekomendasikan tentang apa yang akan dimasukkan dalam portofolio.
c. Guru dan sekolah. Guru IPA misalnya menghendaki demonstrasi tentang kemampuan siswa menghubungkan sifat-sifat cahaya dengan kehidupan sehari-hari.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya, pemahamannya atas pelajaran yang bersangkutan, kemampuannya mengungkapkan gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya. Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa.
Portofolio siswa untuk penilaian merupakan kumpulan produksi siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa, misalnya:
-
Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
-
Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran yang bersangkutan
-
Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan
-
Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, dalam mata pelajaran yang bersangkutan
-
Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau antarmata-pelajaran
-
Penyelesaian soal-soal terbuka
-
Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya
-
Laporan kerja kelompok
-
Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan komputer.
-
Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
-
Hasil karya dalam mata pelajaran yang bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan)
-
Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan
-
Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
-
Laporan tentang sikap siswa terhadap pelajaran
Isi dari portofolio dapat bervariasi menurut tujuannya, di mana akan digunakan, dan jenis jenis kegiatan penilaian yang digunakan dalam kelas. Johnson dan Johnson (2002: 103) menyebutkan butir butir yang relevan dimasukkan ke dalam portofolio, sebagai berikut. (1) Pekerjaan rumah, tugas-tugas di kelas; (2) Tes (buatan guru, curriculum supplied); (3) Komposisi (essay, laporan, cerita); (4) Presentasi (rekaman, observasi); (5) Ivestigasi, penemuan, proyek; (6) Buku harian atau jurnal; (7) Ceklis observasi (guru, teman sekelas); (8) Seni visual (melukis, pahatan, puisi); (9) Refleksi diri dan ceklis ; (10) Hasil-hasil kelompok; (11) Bukti kecakapan sosial; (12) Bukti kebiasaan dan sikap kerja; (13) Catatan anekdot, laporan naratif; (14) Hasil-hasil tes baku; (15) Foto, sketsa otobiografi; (16) Kinerja (menari, thespian activities)
Siapakah yang menentukan isi dari suatu portofolio? Oleh Johnson-Johnson (2002) dijelaskan bahwa isi dari portofolio dapat ditentukan oleh: (a) Siswa. Siswa dapat memutuskan apa yang akan dimasukkan ke dalam portofolio mereka.; (b) Kelompok pembelajaran kooperatif siswa. Kelompok ini dapat merekomendasikan tentang apa yang akan dimasukkan dalam portofolio; (c) Guru dan sekolah. Guru IPA misalnya menghendaki demonstrasi tentang kemampuan siswa menghubungkan sifat-sifat cahaya dengan kehidupan sehari-hari.
Johnson dan Johnson (2002) juga menyatakan bahwa portofolio seharusnya memuat hal berikut (1) Halaman judul yang menggambarkan sifat dari kerja siswa (kelompok siswa); (2) Daftar isi yang memuat judul setiap pekerjaan siswa dan nomor halamannya; (3) Rasional yang menjelaskan tentang contoh contoh pekerjaan apa yang dimuat, mengapa itu perlu disajikan, dan lain lain; (4) Contoh contoh pekerjaan siswa;(5) Penilaian Diri yang ditulis oleh siswa atau oleh anggota kelompok; (6) Tujuan mendatang berdasarkan prestasi, minat, dan kemajuan siswa (kelompok siswa) saat ini; (7) Komentar lain dan penilaian dari guru, kelompok pembelajaran kooperatif, dan bagian menarik lainnya.
Sedangkan Nur (2003: 10) dalam makalahnya memberikan daftar singkat item-item yang terdapat pada portofolio yaitu: (1) Tabel isi; (2) Tulisan atau catatan yang diambil dari buku catatan siswa atau jurnal sains siswa; (3) Ulangan harian; (4) Asesmen kinerja; (5) Pengorganisasi grafis, seperti peta konsep, outline, atau diagram alir; (6) Model asli buatan siswa; (7) Kegiatan-kegiatan pengembangan keterampilan proses; (8) Lembar evaluasi-diri; (9) Gambar, foto, karya seni; (10) Soal-soal; (11) Rekaman video, rekaman audio; (12) Data eksperimen atau pengamatan; (13) Karangan; (14) Laporan tentang topik-topik sains; (15) Penelitian ilmiah
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak hal yang dapat dimasukkan ke dalam portofolio IPA siswa. Dengan demikian jika guru ingin memperhatikan apa dan bagaimana siswa berpikir tentang IPA dalam pengajarannya, maka ia harus mempertimbangkan banyak hal, untuk dijadikan bahan portofolio bagi siswanya. Sebagai contoh, pada bagian penerapan pengajaran IPA yang menggunakan portofolio IPA siswa, jika akan dilaksanakan secara sederhana, peneliti mengajukan beberapa dokumen dokumen yang dapat dimasukkan dalam portofolio IPA siswa. Dokumen yang dimaksud meliputi: (1) Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran dengan Portofolio; (2) Beberapa lembar tugas; (2) Jawaban siswa atas tugas tugas yang diberikan guru, baik jawaban awal maupun hasil revisi dan isian LKS; (3) Lembar evaluasi siswa; (4) Lembar evaluasi teman sebaya; (5) Penyelesaian soal soal yang dipandang menarik/berarti bagi siswa; (6) Komentar komentar guru yang diperlukan bagi siswa; (7) Penyelesaian suatu permasalahan yang disusun oleh suatu kelompok siswa; (8) Kliping; (9) Rangkuman bahan pelajaran
Dalam dunia periklanan dan promosi saat seorang desainer ingin bergabung dengan sebuah perusahaan periklanan, biasanya membawa sebuah dokumen yang disebut portfolio. Isinya antara lain karya-karya yang terbaik yang dihasilkan dan diharapkan bisa membuat citra yang positif mengenai kemampuan kreatif sang desainer.
Dalam dunia pendidikan istilah portfolio ada saat guru ingin mengajukan dirinya agar disertifikasi. Isinya semata sertifikat dan penghargaan yang membuktikan bahwa guru tersebut layak diberikan predikat guru profesional menurut standar UU sertifikasi.
Siswa tidak kalah dengan gurunya, juga punya cara agar hasil karya terbaiknya bisa terekam dan membuat orang lain yang melihatnya bisa menjejak perjalananya sebagai pembelajar.
Caranya adalah dengan membuat portfolio. Portfolio mempunyai beberapa prinsip mereka adalah
-
collect artinya mengoleksi, dalam tahap ini guru semestinya melakukan himbauan pada siswa agar mereka sadar mana karya mana yang kira-kira bisa dijadikan portfolio. Dengan demikian mereka selalu berusaha menghasilkan yang terbaik.
-
Select artinya memilih, libatkan siswa saat akan memilih portfolio, ada banyak karya yang mereka hasilkan dalam setiap mata pelajaran namun uniknya mereka punya alasan tertentu ketika mereka memilih sebuah karya untuk dijadikan portfolio.
-
reflect artinya menggambarkan sesuatu, saat sudah melibatkan siswa dalam menentukan karya nya yang akan dijadikan portfolio, jangan lupa untuk menanyakan alasannya serta dokumentasikan atau catat alasan siswa memilih karya yang telah dihasilkan.
Penilaian dan pengajaran merupakan dua sisi mata uang yang harus dilihat sebagai dua hal yang tidak terpisahkan. Percuma saja meminta siswa terlibat dalam pengalaman yang luas tetapi kemudian menyuruh menunjukkan apa yang telah mereka pelajari melalui tes-tes standar yang hanya difokuskan pada wilayah verbal atau logis. Kita ketahui Tes Standar memiliki kelemahan, yakni keharusan siswa untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari sepanjang tahun melalui cara yang sangat terbatas (meminta siswa duduk di kursi, mengerjakan tes dalam waktu yang ditentukan, dan tidak berbicara kepada siapapun selama tes).
Berdasarkan kenyataan di atas, harus menyesuaikan cara penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan belajar melalui perombakan yang fundamental dalam cara menilai kemajuan belajar siswa yang tidak bergantung pada tes standar atau tes yang didasarkan pada norma formal, tetapi lebih banyak didasarkan pada penilaian authentik (asli) yang mengacu pada kriteria tertentu, tes yang memiliki titik acuan tertentu, atau ipsative (yaitu tes yang membandingkan prestasi siswa saat ini dengan prestasinya yang lalu).
Pengukuran authentik suatu penilaian dapat menguji pemahaman siswa tentang materi pelajaran secara lebih menyeluruh dibandingkan dengan tes pilihan ganda atau soal isian. Pengukuran authentik memungkinkan siswa memperlihatkan apa yang telah mereka pelajari dalam suasananya (dalam setting yang sedapat mungkin menyerupai lingkungan tempat mereka diharapkan menunjukkan hasil proses belajar itu pada kehidupan nyata). Penilaian authentik meliputi bermacam-macam instrumen, ukuran, dan metode. Prasyarat penilaian authentic:
-
Mengobservasi cara siswa memecahkan suatu persoalan atau menciptakan suatu produk dalam konteks kehidupan nyata.
-
Portofolio (Pendokumentasian proses belajar mengajar). Pendokumentasian tidak sebatas pada pekerjaan yang berkaitan dengan kecerdasan linguistik dan matematis-logis, namun dianjurkan portofolio diperluas pada kedelapan unsur kecerdasan. Lima manfaat dasar portofolio:
-
Mengakui dan menghargai hasil Karya dan prestasi siswa selama satu tahun pelajaran.
-
Membantu siswa menilai sendiri hasil karya mereka (kognisi).
-
Mengkomunikasikan kemajuan proses belajar siswa kepada orang tua dan siswa sendiri.
-
Menyediakan sarana bagi sekelompok siswa sehingga dapat menghasilkan karya cipta dan mengevaluasinya secara kolektif (Kerja sama).
-
Menetapkan kriteria yang membandingkan hasil karya siswa dengan siswa lain, atau dengan titik acuan atau standar tertentu (Kompetensi).
-
Berikut beberapa tekhnik penilaian Portofolio yang bisa kita jadikan acuan untuk memaksimalkan potensi siswa:
-
Catatan tertulis mengenai prestasi akademis dan non-akademis, interaksi dengan teman-temannya serta informasi lainnya tentang siswa.
-
Contoh Hasil Karya, misalnya: Pencipataan dan pengumpulan karya seni visual, musik dan tulisan kreatif, laporan akhir (projek, eksperimen, laboratorium).
-
Kaset, Videotape, Foto untuk kegiatan yang tak bisa terdokumentasikan dalam bentuk tulisan. Misalnya: Presentasikan, debat, diskusi, proses pemecahan masalah, bercerita, wawancara, pidato, dan demonstrasi keahlian.
-
Jurnal Siswa untuk mencatat pengalaman siswa di sekolah, termasuk di dalamnya komponen menulis, diagram, coret-coretan, gambar.
-
Grafik untuk mencatat kemajuan akademis siswa.
-
Tes Informal dengan membuat tes non-standar untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa di bidang tertentu (pusatkan perhatian pada pembentukan gambaran kualitatif pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan).
-
Penggunaan Tes Standar secara Informal. Strategi yang bisa dilakukan dengan meLonggarkan teknis pengerjaan tes, misalnya meminta siswa menjelaskan jawaban mereka, memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan jawaban dalam bentuk gambar, bangunan tiga dimensi, musik, peta pikiran atau cara lain.
-
Check List tentang kemampuan , ketrampilan atau materi penting yang telah dikuasai siswa, minat serta masalah lain.
-
Catatan Kalender dengan meminta siswa membuat catatan tentang kegiatannya setiap hari.
Contoh format pengecekan dan penilaian portofolio (sumber: Susilo, 2006)
PENGECEKAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH TEMAN
Angkatan : ……… Program Studi : ……………….
Nama Pemilik Portofolio : _______________________________
Nama Penilai : _______________________________
Gunakan Lembar Pengecekan Portofolio ini untuk melakukan pengecekan penyajian dan kelengkapan portofolio teman Saudara.
Dengan memeriksa portofolio ini Saudara mendapat kesempatan untuk membandingkan portofolio Saudara dengan portofolio teman dan membantu saya mengumpulkan data portofolio kelas ini.
Periksalah portofolio rekan Saudara itu dan berilah tanda
+ (plus) untuk tampilan/sajian yang istimewa
v (cek) untuk tampilan/sajian yang memuaskan
– (minus) untuk tampilan/sajian yang kurang
0 (nol) kalau tampilan yang seharusnya ada, tidak ada
Dan jawablah pertanyaan yang diajukan di tempat yang telah disediakan.
-
( ) Sampul Depan Portofolio
-
( ) Kata Pengantar
-
( ) Daftar Isi
-
( ) Pendahuluan
-
a. ( ) Identitas Jurnal
b. ( ) Jurnal Belajar
-
Berapa masing-masing entry untuk
Bulan September 2006? ________
Bulan Oktober 2006? __________
Bulan November 2006? ___________
Bulan Desember 2006? ___________
c. ( ) Refleksi Diri tentang jurnal
-
a. ( ) Naskah Artikel 1
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 1
c. ( ) Refleksi
-
a. ( ) Naskah Artikel 2
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 2
c. ( ) Refleksi
-
a. ( ) Naskah Artikel 3
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 3
c. ( ) Refleksi
-
a. ( ) Naskah Artikel 4
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 4
c. ( ) Refleksi
-
a. ( ) Naskah Artikel 5
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 5
c. ( ) Refleksi
-
a. ( ) Naskah Artikel 6
-
b. ( ) Naskah Analisis kritis Artikel 6
c. ( ) Refleksi
12. a. ( ) Panduan Belajar
b. ( ) Refleksi
13. a. ( ) Panduan Praktikum
b. ( ) Refleksi
14. ( ) Refleksi Akhir Semester
15. ( ) Penilaian Portofolio Diri Sendiri
Komentar untuk kegiatan penilaian portofolio ini (tuliskan di sini, bila tidak cukup, lanjutkan di baliknya).
PENILAIAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH TEMAN
Angkatan : ……… Program Studi : ……………….
Nama Pemilik Portofolio : _______________________________
Nama Penilai : _______________________________
Tanggal : _______________________________
Berdasarkan pengecekan penyajian dan kelengkapan portofolio teman Saudara tersebut, berilah penilaian dari 1 (0 – 49, sangat kurang), 2 (50 – 65, kurang), 3 (66 – 74, cukup), 4 (75 – 90, baik) atau 5 (91 – 100, sangat baik) untuk setiap butir di bawah ini dan kalikan dengan bobotnya untuk memperoleh nilai akhir portofolio.
Untuk Portofolio Akhir Semester
|
|
Bobot |
Nilai |
Bobot X Nilai |
1. |
Kata Pengantar |
3 |
…… |
…… |
2. |
Daftar Isi |
2 |
…… |
…… |
3. |
Pendahuluan |
10 |
…… |
…… |
4. |
Jurnal Belajar |
15 |
…… |
…… |
5. |
Analisis Kritis 1 |
5 |
…… |
…… |
6. |
Analisis Kritis 2 |
5 |
…… |
…… |
7. |
Analisis Kritis 3 |
5 |
…… |
…… |
8. |
Analisis Kritis 4 |
5 |
…… |
…… |
9. |
Analisis Kritis 5 |
5 |
…… |
…… |
10. |
Analisis Kritis 6 |
5 |
…… |
…… |
12. |
Panduan Belajar |
10 |
…… |
…… |
13. |
Panduan Praktikum |
10 |
…… |
…… |
14. |
Refleksi Akhir Semester |
10 |
…… |
…… |
15. |
Penilaian Portofolio Diri Sendiri |
5 |
…… |
…… |
|
|
|
Total |
|
Nilai total hendaknya dikalikan 10 lalu dibagi 13 sehingga menjadi nilai portofolio,
Yaitu …….
Kesimpulan: Nilai Akhir Portofolio A A- B+ B B- C D E (lingkari salah satu), dengan patokan E (0 – 50, sangat kurang sekali), D (51 – 100, sangat kurang), C (101 – 150 kurang), B- ( 151 – 200, cukup), atau B (201 – 250, agak baik), B+ (251 – 300, baik), A- (351 – 400, sangat baik), A (401 – 500, istimewa)
Komentar untuk portofolio teman Saudara (tuliskan di sini, bila tidak cukup, lanjutkan di baliknya).
PENILAIAN PORTOFOLIO AKHIR SEMESTER OLEH DOSEN
Angkatan : ……… Program Studi : ……………….
Nama Pemilik Portofolio : _______________________________
Nama Penilai : _______________________________
Tanggal : _______________________________
Untuk Portofolio Akhir Semester
|
|
Bobot |
Nilai |
Bobot X Nilai |
1. |
|
Bobot |
…… |
…… |
2. |
Kata Pengantar |
3 |
…… |
…… |
3. |
Daftar Isi |
2 |
…… |
…… |
4. |
Pendahuluan |
10 |
…… |
…… |
5. |
Jurnal Belajar |
15 |
…… |
…… |
6. |
Analisis Kritis 1 |
5 |
…… |
…… |
7. |
Analisis Kritis 2 |
5 |
…… |
…… |
8. |
Analisis Kritis 3 |
5 |
…… |
…… |
9. |
Analisis Kritis 4 |
5 |
…… |
…… |
10. |
Analisis Kritis 5 |
5 |
…… |
…… |
11. |
Analisis Kritis 6 |
5 |
…… |
…… |
12. |
Panduan Belajar |
10 |
…… |
…… |
13. |
Panduan Praktikum |
10 |
…… |
…… |
14. |
Refleksi Akhir Semester |
10 |
…… |
…… |
15. |
Penilaian Portofolio Diri Sendiri |
5 |
…… |
…… |
16. |
|
Bobot |
…… |
…… |
17. |
Penilaian Portofolio Oleh Teman |
3 |
…… |
…… |
18. |
|
2 |
…… |
…… |
|
|
|
Total |
|
Nilai total hendaknya dikalikan 10 lalu dibagi 13 sehingga menjadi nilai portofolio,
Yaitu …….
Kesimpulan: Nilai Akhir Portofolio A A- B+ B B- C D E (lingkari salah satu), dengan patokan E (0 – 50, sangat kurang sekali), D (51 – 100, sangat kurang), C (101 – 150 kurang), B- ( 151 – 200, cukup), atau B (201 – 250, agak baik), B+ (251 – 300, baik), A- (351 – 400, sangat baik), A (401 – 500, istimewa)
Komentar untuk portofolio oleh Dosen
Leave a Reply