Cladwell: Memahami Pria yang Tak Banyak Waktu Beli Pakaian

Cladwell: Memahami Pria yang Tak Banyak Waktu Beli Pakaian

Cladwell: Memahami Pria yang Tak Banyak Waktu Beli Pakaian

Cladwell: Memahami Pria yang Tak Banyak Waktu Beli Pakaian

Senin, 15 April 2013 14:56

Cladwell yang berpusat di Cincinnati memang unik. Perusahaan satu ini bertujuan memberikan kemudahan bagi kaum Adam yang tidak ingin terlalu banyak memusingkan kegiatan belanja pakaian. Cladwell seolah berusaha memahami mindset dan pola pikir kaum pria terhadap kegiatan belanja yang berbeda dari kaum perempuan. 

Cladwell memberikan rekomendasi yang bagus dan relevan serta spesifik terhadap kebutuhan seorang konsumen. Ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa mayoritas pria memandang kegiatan berbelanja pakaian sebagai kegiatan yang kurang menyenangkan. Mereka pun berusaha memecahkan masalah ini dengan menggunakan pengujian dan penelitian khusus.

Para pendiri Cladwell sebenarnya menghabiskan waktu dan uang serta tenaga untuk mengklarifikasi bahwa sesuatu yang mereka anggap benar dalam hipotesis mereka sudah benar adanya: kaum pria tak begitu menikmati kegiatan berbelanja pakaian. Salah seorang pendiri Cladwell, Blake Smith, menjelaskan, “Para pria bukan kaum pemburu pakaian. Sebagian besar pria membeli pakaian 2 atau 4 kali setahun dalam frekuensi yang tak begitu banyak, kemudian bersantai selama beberapa bulan tak berpikir apapun untuk membeli pakaian.”

Ini terutama berlaku untuk kaum pria di luar daerah perkotaan sehingga Cladwell mendesain teknologi personal yang membantu pria menemukan pakaian yang sesuai selera di tempat yang tepat dan dengan ukuran yang sesuai, semuanya tanpa harus berbelanja, dan mengunjungi toko pakaian layaknya para wanita.

Smith mengatakan, “Pria tak akan membeli di Cladwell.com, mereka datang ke Cladwell sehingga kami bisa melakukan kegiatan belanja untuk mereka. Kami memandang diri kami sendiri sebagai alternatif berbelanja pakaian, bukan sebagai alat untuk membuat belanja menjadi lebih menyenangkan.”

Pelanggan dapat memulai dengan menjawab sebuah survei singkat yang bertujuan memberikan informasi tentang selera berpakaiannya dan kehidupannya secara umum. Survei itu mencoba menemukan gaya, tingkat kebugaran, tujuan dan kemajemukan selera yang paling efisien dan ideal. Setelah informasi ini terkumpul melalui situs, data kemudian diteruskan melalui algortime milik Cladwell untuk menentukan profile unik pelanggan yang akan digunakan untuk menjadi dasar dalam berbelanja.

Setelah itu saatnya berbelanja. Cladwell akan mencarikan dan memilihkan sejumlah opsi pakaian untuk pelanggan. Semua rekomendasi disesuaikan dengan profil sehingga pelanggan yang hanya bersedia menghabiskan 50 dollar untuk jeans tidak akan diberikan opsi celana jeans seharga 150 dollar. 

Cladwell juga tidak hanya menyarankan satu atau sekumpulan brand tertentu saja. Dengan demikian, dapata dipastikan pengalaman berbelanja lebih objektif dan tidak memiliki bias terhadap brand tertentu. Cladwell berambisi mendapatkan keuntungan dengan menjual langganan layananannya yang unik ini.(*Akhlis)

* Mimpi Jack Ma Tentang Alibaba.com (2013-04-10) * Tongda Group Holdings: Raksasa Komponen dari China (2013-04-01) * Tencent Holdings: Inovator Bisnis Internet Terbaik di China (2013-03-25) * Mengenal Sejarah Panjang Shell (2013-03-22) * Eni, Perusahaan Energi dari Negeri Pizza (2013-03-20)

Share