Tips Menemukan Investor Penyelamat
Tips Menemukan Investor Penyelamat
Tips Menemukan Investor Penyelamat
Senin, 03 Mei 2010 17:04 Investor penyelamat melakukan apa yang investor biasa tidak akan lakukan. Mereka memiliki kemampuan keuangan untuk memberikan kehidupan pada usaha yang baru Anda mulai. Namun, mereka tidak menunjukkan sayapnya kepada semua orang. Malaikat penyelamat selalu ingin ditemukan. Sebagai seorang pengusaha, Anda harus belajar bagaimana menemukan mereka.
Investor penyelamat yang ideal akan menghubungkan visi dan ide kewirausahaan anda. Yang paling penting, investor penyelamat itu ingin merasakan sebuah hubungan dengan Anda, sang pengusaha, dan berbagi beberapa dari nilai-nilai sosio-kultural dan moral serta aspirasi dengan Anda.
Malaikat seperti uang,; mereka tidak di atas itu semua. Sementara investor penyelamat cenderung bersifat relasional dan bekerjasama dengan visi pengusaha, mereka juga selaras dengan dinamika keuangan investasi.
Saat saudara kembar saya Ron Koss dan saya memulai Earth’s Best Baby Food, perusahaan makanan bayi organik pertama, kami sangat bergantung pada para investor penolong. Dalam banyak kasus, mereka tidak mudah ditemukan. Namun saya bersikeras, dan untungnya kami dapat menemukan beberapa investor yang tertarik dengan visi kami: mempromosikan pertanian organik dan menyediakan makanan sehat dan berkualitas tinggi bagi bayi dan anak.
Kami belajar banyak hal mengenai investor penyelamat selama periode awal usaha yang bergejolak, yang berlangsung selama tiga tahun. Inilah delapan tips yang mungkin dapat membantu dalam menemukan investor penyelamat untuk usaha anda:
1. Mulailah dengan sebuah penilaian pribadi secara jujur. Hal ini termasuk kebaikan/ jasa dan urut-urutan gagasan Anda; substansi dan penampilan profesional dari sebuah dokumen pengantar seperti sebuah ringkasan eksekutif atau rencana bisnis; dan sebuah tampilan yang mencerminkan motivasi, tujuan, dan komitmen Anda terhadap perusahaan.
2. Tentukan apa yang Anda ingin pertaruhkan. Banyak investor tahap awal dilalaikan oleh anggapan bahwa pengusaha memiliki dan/ atau akan menanamkan investasi tunai yang berjumlah besar dalam usaha mereka. Ekuitas kerja keras meskipun dihargai tidak akan membawa bobot yang sama seperti yang diberikan uang tunai dan aset yang dijanjikan. Investor penyelamat memiliki antena yang teramat sensitif yang dapat menemukan tanda-tanda keengganan atau keraguan pada pengusaha.
3. Carilah para investor non-tunai juga. Pengusaha membutuhkan bermacam-macam jenis juara yang secara kumulatif meminjamkan kredibilitas dan energinya kepada prospek perusahaan. Para jawara berbagi jejaring penting, menerima kritik yang tidak populer namun krusial, menyediakan layanan profesional yang telah dipotong harganya atau bahkan gratis (berkenaan dengan hukum atau akunting, misalnya) dan tetap di jalur yang semestinya meski di saat terburuk. Carilah jawara yang dapat terhubung dengan Anda dan gagasan Anda.
4. Para anggota keluarga mungkin bukan penolong terbaik. Jauh sebelumnya, saat risiko mencapai tingkat tertinggi, hubungan keluarga memungkinkan Anda mendapatkan dana segar dengan mudah. Tidak begitu cepat. Yang mudah tidak berarti yang terbaik karena kemudahan mungkin membuat Anda lalai terhadap fakta bahwa Anda kenyataannya telah gagal memberikan sebuah produk yang memukau dan hal itu akan menarik orang lain yang bahkan tidak memiliki DNA yang sama dengan Anda. Keluarga dapat berinvestasi pada alasan yang salah (rasa bersalah) dan hal itu cukup untuk membuat hubungan bisnis pada umumnya menjadi bermasalah.
5. Jadilah seseorang yang gigih dan lentur. Para penolong tersebut tertarik pada kegigihan, yang berarti bahwa semakin cepat sang pengusaha belajar untuk menghadapi penolakan secara konstruktif dan belajar dari penolakan tersebut, mereka menjadi semakin menarik bagi banyak pengamat tersembunyi yang mungkin bisa saja tergoda dengan gagasan, gairah, dan keuletan si pengusaha. Bertahan, mundur selangkah, dan menjadi lebih baik bisa juga mendapatkan rasa hormat dari seorang malaikat penyelamat yang bisa menjadi ‘seseorang’.
6. Pilihlah malaikat-malaikat Anda dengan seksama. Jangan menerima investasi seseorang hingga Anda yakin Anda akan menerimanya sebagai bagian kehidupan Anda. Jangan abaikan intuisi Anda karena menerima suntikan dana segar dari seseorang yang sama sekali tidak Anda kenal seperti menerima transfusi darah dari seseorang yang sama sekali asing. Kehati-hatian dan deteksi dini sangat penting. Dalam saat-saat terlemah Anda, berpikirlah kuat dan jadilah kuat. Para pengusaha harus melakukan ketekunan yang diperlukan dan memeriksa dengan cara serupa yang dilakukan oleh seorang investor penolong potensial yang ingin menaksir manfaat sebuah investasi.
7. Jangan menyerahkan kekuatan dan kewenangan Anda kepada penolong. Individu dengan uang tetaplah seorang individu dengan uang. Penolong tersebut relatif baru dan belum teruji dalam lingkungan tertentu dari sebuah prakarsa kewirausahaan yang mereka lontarkan. Mereka bisa saja sangat berpengalaman dan pintar serta bijak dalam bidang investasi lainnya dan/ atau kehidupan. Memiliki uang tidak membuat mereka lebih pintar, kompeten, atau berpengalaman dalam wilayah usaha tertentu yang sedang Anda masuki.
8. Ingatlah bahwa penolong selalu berada di luar sana. Bahkan dalam saat-saat ekonomi yang paling menantang sekalipun, selalu ada investor yang mencari kesempatan. Tantangan wirausahawan ialah untuk mengidentifikasi cara-cara baru untuk membuat jejaring dan memperkenalkan gagasan mereka kepada sebanyak mungkin orang dan kelompok. Ekspresi “satu hal mengarah ke hal yang lainnya” berlaku pada realitas entrepreneurship. Meskipun mulanya tidak terlihat, begitu gagasan anda didiskusikan oleh yang lain, sebagian besar orang yang tidak anda kenal, kemungkinan yang tak diharapkan adalah berada dalam permainan, hal-hal yang menakjubkan dan mengejutkan dapat terjadi.
Sembari Anda mencari investor penolong, ingat bahwa ada juga investor jahat. Investor jenis ini bersifat rakus, tetapi biasanya menyembunyikan sisi gelap mereka dengan sangat baik. Mereka bisa saja mengerti visi tetapi tentu saja tidak dapat mengerti sang pengusaha. Saat ilusi lenyap, investor jahat menunjukkan siapa dirinya sebenarnya dan keinginan mereka yang tak terpuaskan. Untungnya, sebagian besar tidak mendukung risiko-risiko usaha awal yang paling awal, tetapi mereka di luar sana bahkan dalam tahapan pengembangan dana. Jadi berhati-hatilah.
Arnie Koss adalah seorang penulis, yang bersama saudara kembarnya Ron Koss, menyusun “The Earth’s Best Story: A Bittersweet Tale of Twin Brothers Who Sparked an Organic Revolution” (Chelsea Green Publishing, Maret 2010), sebuah catatan bisnis yang penuh semangat dan menceritakan tentang pendirian perusahaan makanan organik pertama yang didistribusikan secara nasional.
Another articles:
* Mulailah dari Garasi (2009-12-11)