mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang
filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk
Tentang kesusilaan
7) Etika atau filsafat moral (ethics)
Membentangkan apa yang baik, apa yang buruk, apa ukuran-ukurannya,
bagaimana dan mengapa manusia terikat oleh aturan-aturan ke susilaan,
bagaimana kita dipimpin oleh suara batin, bagaimana tujuan hidup dapat
kita capaui, dan sebagainya.
8) Etika sosial
Merupakan bagian dari etika yang sangat penting pula, taitu yang
membicarakan norma-norma hidup kemasyarakatan (keluarga, negara
internasional).
FILSAFAT ETIKA Kehendak Kecocokan Baik/Buruk Keserasian
Jadi dapat dikatakan bahwa etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang mau kita lakukan dalam situasi tertentu dalam hidup kita sehari-hari.
Etika membantu kita untuk membuat pilihan, pilihan nilai yang terjelma dalam sikap dan perilaku kita yang sangat mewarnai dan menentukan makna kehidupan kita
Persoalan etis (menyangkut moralitas)
Pengertian etika:
1) Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Secara ringkas, pengertian tadi bisa disebut sebagai sistem nilai. Sistem nilai itu bisa berfungsi dalam hidup manusia perorangan maupun pada taraf sosial.
2) Kumpulan asas atau nilai moral atau, disebut juga, kode etik.
3) Ilmu tentang yang baik dan yang buruk
Etika (ethics) berari moral, etiket (etiqutte) berarti sopan santun. Dua kata ini memiliki persamaan dan perbedaan makna.
Persamaannya adalah:
1) Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
2) Baik etika maupun etiket mangatur perilaku manusia secara normatif, artinya, memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Perbedaannya adalah:
1) Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat atau cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu.
Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
2) Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain maka etiket tidak berlaku.
Etika selalu berlaku, ada atau tidak ada orang lain.
3) Etiket bersifat relatif.
Etika lebih absolut.
4) Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Etika menyangkut manusia dari segi dalam.
II. Peranan Etika dalam Masyarakat
1. Masyarakat tradisional (homogen dan agak tertutup): nilai-nilai dan norma-norma itu tidak pernah dipersoalkan. Secara otomatis orang menerima nilai dan norma yang berlaku. Individu dalam masyarakat itu tidak berpikir lebih jauh. Nila dan norma etis dalam masyarakat ini bersifat implisit. Akat tetapi bisa menjadi eksplisit bila nilai itu ditantang atau dilanggar karena perkembangan baru.
2. Situasi etis pada masyarakat modern ditandai tiga hal:
1) Pluralisme moral (komunikasi/informasi, transportasi/mobilitas, pariwisata, multinational corporation, eduducation)
2) Masalah etis baru (perkembangan iptek, biomedis, manipulasi genetika, reproduksi artifisial)
3) Kepedulian etis yang universal (globalisasi, LSM, ekologi, HAM.
Etika yaitu yang berkaitan dengan persoalan moralitas (pertimbangan-pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik dan buruk, susila dan tidak susila, etis dan tidak etis dalam hubungan antar manusia. Etika dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
a) Etika deskriptif yaitu berusaha menjelaskan pengalaman moral dengan cara deskriptif.
b) Etika normatif yaitu membahas tentang pertimbangan yang dapat diterimatentang apa yang harus ada dalam pilihan dan penilaian.
c) Metaetika yaitu menekankan pada enalisis, istilah, bahasa yang dipakai untuk membenarkan tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataan etika