Rasa keadilan itu setiap saat ditunggu-tunggu oleh semua orang. Adil dianggap indah. Semua membutuhkannya. Semua orang juga mau diajak untuk memperjuangkannya. Orang juga mau mengorban apa saja yang dimiliki untuk memperjuangkan keadilan. Keadilan sepertinya menjadi sesuatu yang mahal, jarang terjadi, dan juga sulit diwujudkan. Orang menjadi senang kalau diperlakukan secara adil. Sekelompok masyarakat menjadi rukun dan damai manakala rasa keadilan berhasil terpelihara. Berapapun orang mendapatkan bagian, tidak ada yang mempersoalkan, asalkan rasa keadilan terpenuhi. Keadilan biasanya dirasakan dan bukan saja dirasionalkan. Orang bilang bahwa rasanya sesuatu itu sudah adil, dan bukan mengatakan bahwa hitungannya sudah adil. Sebaliknya, orang sangat tidak suka jika diperlakukan tidak adil. Biasanya jika seseorang diperlakukan tidak adil, maka akan marah dan menuntut. Jika tidak berani atau tidak kuasa menuntut ketidak adilan itu, maka seseorang akan dendam. Dia akan pura-pura menerima, padahal hanya sebatas menahan rasa sakit hati. Oleh karena itu maka benar, jika pemerintah atau pemimpin pada level apapun harus selalu berusaha menjaga rasa keadilan itu di tengah-tengah masyarakat yang dipimpinnya. Pemimpin harus mampu menjaga rasa keadilan. Syarat utama sebagai pemimpin harus adil. Masyarakat menjadi bangga jika memiliki pemimpin yang adil dan menyukai keadilan. Akan tetapi ternyata, mencari pemimpin yang adil tidak mudah. Karena memang berbuat adil ternyata juga tidak gampang. Dalam hidup ini banyak tuntutan dan juga banyak pilihan. Tuntutan yang beraneka ragam, semuanya minta dipenuhi. Sedangkan kekuatan yang tersedia terbatas. Maka, terpaksa harus memilih yang sekiranya dianggap mendesak. Tatkala harus memilih, maka siapapun tidak akan bisa memilihnya secara tepat, dalam arti memenuhi kehendak semua pihak. Ada sebagian yang merasa diuntungkan, dan sebagiannya lagi dirugikan. Maka, mulailah muncul rasa ketidak-adilan itu. Di tengah-tengah konflik antara KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan, pasti semua pihak membutuhkan penyelesaian secara adil. Tidak ada pihak yang mau diberlakukan secara tidak adil. Keinginan itu tidak saja datang dari mereka yang terlibat langsung, bahkan masyarakat yang sebatas menyaksikannya pun juga ingin melihat keadilan itu. Tetapi ternyata tidak mudah itu semua dipenuhi, sekalipun mereka yang sedang bermasalah itu sehari-hari sesungguhnya adalah penjaga keadilan. Akhirnya kita tunggu saja bagaimana mereka menyelesaikan persoalannya. Semoga hasil yang diperoleh, tidak saja memenuhi hitungan dan logika keadilan. Lebih dari itu juga memenuhi rasa adil bagi semua pihak. Belajar dari kenyataan itu, adil memang mahal, dan sulit didapat, tetapi dibutuhkan oleh semua pihak. Betapa pentingnya keadilan itu harus diwujudkan, maka Tuhan melalui kitab suci, memerintahkan kepada siapapun, untuk selalu berlaku adil dan berbuat baik. Wallahu a’lam.
Penulis : Prof DR. H. Imam Suprayogo
Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang