Saturday, 5 October 2024
above article banner area

Mengenal Lebih Dekat si 5 Tahun

LIMA tahun, usia dimana seorang anak mulai belajar untuk lebih ‘dewasa’. Di sinilah masa kepercayaan dirinya terbentuk. Ia belajar disiplin, belajar mengenal lingkungan, arti sosial, arti keluarga, juga belajar mengenal harapan atau cita-citanya.

Wah, kalau dipikir-pikir, si buah hati sudah beranjak besar, ya? Pasti tingkah-polahnya semakin membuat Moms takjub dan geleng-geleng kepala. Agar lebih rileks menangani si kecil, yuk pahami apa yang dialaminya di usianya yang menginjak angka 5 ini!

Karakteristik anak usia 5 tahun

1. Masih egosentris yaitu merasa dirinya sebagai pusat semua kegiatan. Kemauannya kuat dan ingin selalu dipenuhi. Anak belum mau berbagi, merasa semua miliknya. Masih berdasarkan apa yang menurut ia benar.

2. Punya daya khayal tinggi, mampu berimajinasi, terutama anak tunggal atau yang jarak usia-nya jauh dari sang kakak. Orangtua perlu memberi fasilitas sosialisasi dengan teman bermain, sehingga anak akan belajar berbagi, memecahkan masalah, berimajinasi bersama.

3. Daya konsentrasi terbatas. Untuk anak 5 tahun, maksimum bisa duduk diam berkisar 15 menit.

4. Rasa ingin tahu besar, misalnya ingin tahu mengenai hubungan laki-laki dan perempuan. Anak menjadi sangat tertarik dengan badannya sendiri. Seperti menyentuh alat genital atau mengekplorasi genital orang lain. Sehingga, perlu dikontrol agar jangan sampai keterusan.

5. Anak juga mulai tertarik dengan kepemilikan. Anak perlu diobservasi, orangtua harus peka terhadap kondisi anak, jangan dibiarkan sendiri, jangan sampai anak memegang benda tajam sendiri, karena anak masih suka coba-coba. Jika serba dilarang, anak akan merasa takut salah sehingga menjadi pasif. Semakin cepat disadari, masih bisa diperbaiki meskipun butuh waktu. Anak mulai bertanya hal-hal yang sulit.

6. Anak mulai berhubungan sosial dengan teman seusianya di sekolah, belajar fokus, bersosialisasi, menyanyi, baca cerita, dan mulai mengenal huruf.

7. Kemampuan bahasa/verbal sangat cepat, termasuk bicara dan mengekspresikan diri. Mulai bisa mengeja.

8. Modelling and copying, yaitu meniru segala yang dilakukan orangtua misalnya ketika orangtua sedang menyetrika, ia ikut menyetrika juga. Supaya aman, berikan mainan setrikaan, jadi sambil orangtua menyetrika, anak juga ikut ‘menyetrika’.

9. Mulai bisa mengelompokkan. Misalnya mengelompokkan sendok garpu di tempat biru atau merah, bentuk kotak atau bulat. Mulai menghitung tambah-tambahan, mulai bisa menyebut urutan angka sampai 20, mulai mengerti konsep lebih kecil dan lebih besar, atau lebih sedikit dan banyak. Sudah tahu konsep waktu, hari-hari bulan, tahun, fakta-fakta, misalnya musim durian, musim libur.

10. Mulai mengenal karakteristik tumbuhan dan binatang.

11. Mengenal fungsi bagian tubuh (panca indera). Ini semua bisa terjadi jika anak distimulasi sejak dini. Tapi hati-hati, usia 5 tahun rentan sex abuse. Jadi, kenalkan bagian tubuh dan bagian mana yang boleh dipegang orang terdekat. Mulai kenalkan pendidikan seks pada anak. Ciptakan rasa aman supaya anak mau cerita.

12. Umumnya anak usia 5 tahun sudah mulai bisa mengatur emosinya. Ia sudah bisa mengekpresikan dan mengungkapkan emosinya sendiri (dengan syarat bila dilatih). Kemudian bisa menunda keinginan dan mengontrol (impulsivitas). Mulai bisa sabar, mau mengantri, dan bisa bertanya ‘boleh gak aku pinjam mainannya’. Bisa mengekspresikan kemarahan dengan kata-kata (verbal) misalnya ‘aku capek, gak mau main dulu’. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)

Share
below article banner

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *