A. Antibiotik
Orang sakit telah diobati dengan dedaunan, kulit kayu, gulma dan seribu ramuan lainnya sejak manusia pertama kali muncul di dunia. Akan tetapi tidak ada pendekatan sistematis terhadap masalah kemoterapi (pengobatan penyakit dengan senyawa kimia) sampai serangkaian percobaan yang dilakukan pada tahun 1908 oleh Paul Ehlirch membuka jalan menuju pengembangan agen yang secara selektif menghancurkan bakteri tertentu tanpa kerusakan yang berarti pada sel inang. Sejak 1935, sejumlah besar agen kemoterapeutik telah dikembangkan. Banyak dari senyawa ini dibuat secara sintetis di laboratorium, sedangakan yang lain terjadi sebagai hasil sampingan kegiatan metabolisme bakteri atau fungi yang dikenal sebagai antibiotik.
Antibiotik adalah obat yang membunuh atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik adalah salah satu kelas “antimikroba”, yaitu kelompok obat yang mencakup termasuk obat antivirus, antijamur, dan antiparasit. Obat semacam ini tidak berbahaya bagi tubuh manusia, sehingga dapat digunakan sebagai mengobati infeksi. Istilah ini awalnya hanya digunakan untuk formulasi yang diperoleh dari makhluk hidup, tetapi sekarang antimikroba buatan juga termasuk di dalamnya, seperti sulfonamida.
Antibiotik berasal dari kata anti dan bios (hidup, kehidupan). Dengan demikian, antibiotik merupakan suatu zat yang bisa membunuh atau melemahkan suatu makhluk hidup, yaitu mikro-organisme (jasad renik) seperti bakteri, parasit, atau jamur. Antibiotik tidak dapat membunuh virus sebab virus memang bukan “barang” hidup. Ia tidak dapat berkembang biak secara mandiri dan membutuhkan materi genetik dari sel pejamu, misalnya sel tubuh manusia, untuk berkembang biak.
Antibiotik dijuluki “peluru ajaib”: obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan individu antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotik yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Antibiotik yang dimakan adalah pendekatan yang mudah jika efektif, dan antibiotik melalui infus digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotik kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep (http://id.wikipedia.org/wiki/Antibiotik).
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan dari berbagai spesies mikroorganisme seperti bakteri.ย Mikroorganisme ini menghalangi pertumbuhan dan seterusnya memusnahkan mikroorganisme yang lain.ย Umumnya antibiotik adalah antibakteria yang bukan saja dihasilkan oleh mikrob tetapi juga ada bahan sintetik seperti sulfonamid dan kuinolon.ย Penggunaan antibiotik dalam, bidang pengobatan sejak awal abad kesembilan belas telah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit infeksi.ย Penisilin yang ditemui pada awal tahun sembilan puluhan oleh Alexander Flemming adalah antibiotik yang paling banyak digunakan dalam pengobatan medis.ย Penemuan agen antimikroba menandakan satu era kemajuan dalam bidang pengobatan.ย Prinsip yang dipertimbangkan sebelum memulakan pengobatan dengan antibiotik bergantung pada agen antimikroba, agen infektif dan status pasien yang hendak diobati (Farmakologi Antibiotik.html 2001.ย ISBN 967-942-532-0. 92 hlm. RM12.00.ย Nafeeza Mohd Ismail). Dalam pengobatan manusia, antibiotik telah terbukti memiliki nilai penyembuh yang sangat tinggi, walaupun mekanisme dibalik pengaru merangsang antibiotik itu tiak diketahui, diperkirakan bahawa antibiotik mungkin membunuh bakteri yang tidak diinginkan dalam usus dan juga meningkatkan ketersediaan vitamin B12 (Subba, 1994:251)
Leave a Reply