identifikasi tumbuhan dan klasifikasi

 

 

1

NILAI FERMENTASI

Fermentasi dari pecernaan ternak (entric fermentation) mennyumbang emisi gas metan / CH4 yaitu methane hydrate sebagai akibat aktifitas bakteri anaerob yaitu 60% – 70% CH4 dan 40% – 30% CO2. Biodigester kelanjutan dari komposting memberikan 3 nilai kalor biogas yaitu :

 

  1. H2 + CO  Nilai kalor biogas

Nilai kalor biogas besarnya antara 590 – 700 K Cal

  1. 1 kubik gas metan = ½ kg Liquid Petroleum Gases (LPG) + ½ L bensin + ½ L minyak diesel

 

 

  1. Membagkitkan Tenaga Listrik sebesar 1,25 – 1,50 kilo watt hour (kwh)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

PARAMETER KUALITAS LIMBAH

Untuk mengukur tingkat pencemaran limbah di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indicator (petunjuk) terjadinya pencemaran. Parameter meliputi ;

 

  1. Parameter Fisik

Pemanfaatan kotoran ternak dan sampah sebagai biogas sangat mendukung usaha kompor gas, lampu penerangan, dan pembangkit energi listrik. Dari sekian banyak kotoran ternak yang terdapat di daerah banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga sering merusak lingkungan akibat menghasilkan bau yang tidak sedap.

Untuk satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Untuk pembuatan gas bio, kotoran ternak harus tersedia secara berkelanjutan. Pembuatan gas bio hanya bisa dilakukan oleh petani yang mempunyai ternak minimal 2 ekor dan maksimal 15 ekor.

Dalam proses pembuatan biogas diperlukan ketelitian untuk memberikan lingkungan yang optimal bagi pembentukan gas metan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengontrolan terhadap berbagai aspek, seperti tingkat keasaman (pH), kandungan dalam kotoran sapi (C/N), temperature, hingga kadar air, dan jumlah kotoran sapi.

 

  1. Parameter kimia

Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar yang terkandung dalam biogas. Dengan pH 6,5 – 7,5 di dalam reactor merupakan kondisi yang cocok bagi pembentukan gas metan oleh metanogen. Tingkat keasaman di dalam harus dijaga agar tidak kurang dari 6,2. Untuk memperoleh biogas yang sempurna, kelompok mikroorganisme harus bekerja secara sinergesis.

 

  1. Parameter biologi

Di alam terdapat hewan – hewan, tumbuhan, mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal dengan sebagai indikator biologis. Contoh : Tubifex.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

KEGIATAN

Judul kegiatan : Cara membuat gas metan

Tujuan              : Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat mengamati dan      menganalisa.

 

Alat dan bahan :

  1. Pipa PVC
  2. Kran
  3. Bak air
  4. Kotoran sapi 5 karung
  5. Larutan EM-4
  6. Sampah organik

 

TUGAS

  1. Rumuskan berdasarkan hasil pengamatan.
  2. Apakah hasil sampingan selain gas metan.
  3. Waktu pembuatan sampai dengan hasil ?

Uraikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

SEJARAH GAS METAN

Sejarah menemukan proses anaerobic digestion untuk menghasilkan biogas terbesar di Eropa. Penemuan ilmuan volta terhadap gas yang ada di rawa-rawa (1770). Beberapa decade kemudian, Avogadro mengindentifikasi tentang gas metana. Pada tahun 1875 dipastikan biogas merupakan produk dari proses anaerob digestion. Pada tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian gas metan menggunakan kotoran ternak. Cara penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas sampai saat ini.

 

PERKEMBANGAN BIOGAS

Beberapa jenis reactor biogas telah dikembangkan, diantaranya ;

  • Reaktor jenis kubah tetap (fixed dome)
  • Reaktor terapung (floating drum)
  • Reaktor jenis balon
  • Reaktor jenis horizontal
  • Reaktor jenis lubang tanah dan jenis ferrocement

 

Dari ke enam jenis reactor diatas yang paling banyak digunakan adalah reaktor jenis kubah tetap dan jenis drum mengambang. Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan reaktor balon yang khusus digunakan pada skala kecil (sederhana).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

MANFAAT LIMBAH TERNAK

Pemanfaatan limbah peternakan merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar. Selain limbah peternak diambil gasnya (metan/CH4) sebagai bahan bakar pengganti Elpiji / minyak tanah tapi juga dapat dimanfaatkan limbah keringnya, Setelah gas yang terkandung dalam limbah diambil untuk dijadikan pupuk organik. Bayangkan saja satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Disamping menghasilkan unsur hara makro, pupuk organik ini juga menghasilkan sejumlah unsur  hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Pendek kata dari kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenis bahan bakar yaitu gas bio dan biorang dalam bentuk arang.

 

Sumber biogas juga dapat ditemukan dalam rawa yang disebut gas rawa / lumpur (gas metan). Gas ini diperoleh dari perombakan kotoran ternak menjadi bahan organik oleh campuran biogas yang terdiri atas gas metan (CH4), CO2, hydrogen, nitrogen, dan gas lain seperti H2S. Metana yang dikandung biogas berjumlah 54% – 70%, sedangkan karbondioksida 27% – 43%. Selama prose situ mikroba yang bekerja juga perlu makanan yaitu EM4 yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, fosfor, dan unsur mikro lewat siklus biokimia, nutrisi tadi diuraikan dengan begitu akan dihasilkan energy untuk tumbuh, dalam proses ini akan dihasilkan gas metan.

Sering kita berpikir bahwa kotoran ternak tidak memiliki nilai fungsi selain menghasilkan polutan yang berupa baunya yang tidak sedap. Kita membuangnya begitu saja tanpa berpikir dua kali untuk memanfaatkannya.

Padahal, di dalam kotoran ternak terdapat banyak kandungan yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan sumber energi yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti untuk memupuk tanaman dan memasak.

 

Sumber energi yang dimaksud adalah biorang. Biorang merupakan sumber energi yang berwujud seperti arang, tetapi bentuknya lebih teratur dan lebih indah. Pembuatan  biorang berbeda dengan pembuatan bio gas. Di mana pembuatan biorang adalah merubah bentuk kotoran ternak menajdi kubus – kubus kecil sehingga menyerupai briket batubara. Briket             yang sudah terbentuk dijemur di teriknya sinar matahari hingga mengeras. Setelah kering, briket yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam alat pemanas yang selanjutnya diletakkan di atas kompor atau tungku. Ketika dimasukkan ke dalam alat pemanas, briket kotoran ternak akan mengeluarkan asap yang berasal dari api yang dihasilkannya. Proses pembuatan briket kotoran ternak ini belum selesai. Jika terlihat sudah tidak ada asap dari dalam alat pemanas, menandakan bahwa briket kotoran ternak sudah menjadi arang. Setelah itu bukalah alat pemanas, lalu siram briket kotoran ternak yang sedang membara dengan air hingga api yang dikeluarkannya padam.

 

6

Briket kotoran ternak yang sudah jadi ini bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau kebutuhan rumah tangga.

 

Kelebihan biorang dari arang kayu biasa adalah :

  1. Bisa menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.
  2. Asap sebagai polutan yang dihasilkan hanya sedikit.
  3. Bentuknya lebih seragam dan lebih rapi karena pembuatannya menggunakan alat pencetakan.
  4. Tampilannya lebih indah dan lebih menaraik.
  5. Pembuatan produk yang tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
  6. Biorang pada kondisi tertentu bisa menggantikan minyak tanah dan kayu sebagai sumber energi bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga.

 

 

 

7

DAFTAR PUSTAKA

http:\\www.Gas metan/526-potensi-besar-gas-metan-indonesia-.html

http://www.Gas metan\bio-gas-dari-kotoran-ternak.htm

http://www.Gas metan\Indonesia Energy Watch – Berita Dunia Energi Indonesia.htm

http://www.Gas metan\prprint.php.htm

http://www.Gas metan\SAMPAH dikelola jadi gas metan.php.htm

 

 

 

 

 

 

 

 

1

NILAI FERMENTASI

Fermentasi dari pecernaan ternak (entric fermentation) mennyumbang emisi gas metan / CH4 yaitu methane hydrate sebagai akibat aktifitas bakteri anaerob yaitu 60% – 70% CH4 dan 40% – 30% CO2. Biodigester kelanjutan dari komposting memberikan 3 nilai kalor biogas yaitu :

 

  1. H2 + CO  Nilai kalor biogas

Nilai kalor biogas besarnya antara 590 – 700 K Cal

  1. 1 kubik gas metan = ½ kg Liquid Petroleum Gases (LPG) + ½ L bensin + ½ L minyak diesel

 

 

  1. Membagkitkan Tenaga Listrik sebesar 1,25 – 1,50 kilo watt hour (kwh)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

PARAMETER KUALITAS LIMBAH

Untuk mengukur tingkat pencemaran limbah di suatu tempat digunakan parameter pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indicator (petunjuk) terjadinya pencemaran. Parameter meliputi ;

 

  1. Parameter Fisik

Pemanfaatan kotoran ternak dan sampah sebagai biogas sangat mendukung usaha kompor gas, lampu penerangan, dan pembangkit energi listrik. Dari sekian banyak kotoran ternak yang terdapat di daerah banyak yang belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga sering merusak lingkungan akibat menghasilkan bau yang tidak sedap.

Untuk satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Untuk pembuatan gas bio, kotoran ternak harus tersedia secara berkelanjutan. Pembuatan gas bio hanya bisa dilakukan oleh petani yang mempunyai ternak minimal 2 ekor dan maksimal 15 ekor.

Dalam proses pembuatan biogas diperlukan ketelitian untuk memberikan lingkungan yang optimal bagi pembentukan gas metan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengontrolan terhadap berbagai aspek, seperti tingkat keasaman (pH), kandungan dalam kotoran sapi (C/N), temperature, hingga kadar air, dan jumlah kotoran sapi.

 

  1. Parameter kimia

Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar yang terkandung dalam biogas. Dengan pH 6,5 – 7,5 di dalam reactor merupakan kondisi yang cocok bagi pembentukan gas metan oleh metanogen. Tingkat keasaman di dalam harus dijaga agar tidak kurang dari 6,2. Untuk memperoleh biogas yang sempurna, kelompok mikroorganisme harus bekerja secara sinergesis.

 

  1. Parameter biologi

Di alam terdapat hewan – hewan, tumbuhan, mikroorganisme yang peka dan ada pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran dikenal dengan sebagai indikator biologis. Contoh : Tubifex.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

KEGIATAN

Judul kegiatan : Cara membuat gas metan

Tujuan              : Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat mengamati dan      menganalisa.

 

Alat dan bahan :

  1. Pipa PVC
  2. Kran
  3. Bak air
  4. Kotoran sapi 5 karung
  5. Larutan EM-4
  6. Sampah organik

 

TUGAS

  1. Rumuskan berdasarkan hasil pengamatan.
  2. Apakah hasil sampingan selain gas metan.
  3. Waktu pembuatan sampai dengan hasil ?

Uraikan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

SEJARAH GAS METAN

Sejarah menemukan proses anaerobic digestion untuk menghasilkan biogas terbesar di Eropa. Penemuan ilmuan volta terhadap gas yang ada di rawa-rawa (1770). Beberapa decade kemudian, Avogadro mengindentifikasi tentang gas metana. Pada tahun 1875 dipastikan biogas merupakan produk dari proses anaerob digestion. Pada tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian gas metan menggunakan kotoran ternak. Cara penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas sampai saat ini.

 

PERKEMBANGAN BIOGAS

Beberapa jenis reactor biogas telah dikembangkan, diantaranya ;

  • Reaktor jenis kubah tetap (fixed dome)
  • Reaktor terapung (floating drum)
  • Reaktor jenis balon
  • Reaktor jenis horizontal
  • Reaktor jenis lubang tanah dan jenis ferrocement

 

Dari ke enam jenis reactor diatas yang paling banyak digunakan adalah reaktor jenis kubah tetap dan jenis drum mengambang. Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan reaktor balon yang khusus digunakan pada skala kecil (sederhana).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

MANFAAT LIMBAH TERNAK

Pemanfaatan limbah peternakan merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar. Selain limbah peternak diambil gasnya (metan/CH4) sebagai bahan bakar pengganti Elpiji / minyak tanah tapi juga dapat dimanfaatkan limbah keringnya, Setelah gas yang terkandung dalam limbah diambil untuk dijadikan pupuk organik. Bayangkan saja satu ekor sapi dewasa dapat menghasilkan 23,59 kg kotoran tiap harinya. Pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak dapat menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman. Disamping menghasilkan unsur hara makro, pupuk organik ini juga menghasilkan sejumlah unsur  hara mikro, seperti Fe, Zn, Bo, Mn, Cu, dan Mo. Pendek kata dari kotoran ternak dapat dihasilkan 2 jenis bahan bakar yaitu gas bio dan biorang dalam bentuk arang.

 

Sumber biogas juga dapat ditemukan dalam rawa yang disebut gas rawa / lumpur (gas metan). Gas ini diperoleh dari perombakan kotoran ternak menjadi bahan organik oleh campuran biogas yang terdiri atas gas metan (CH4), CO2, hydrogen, nitrogen, dan gas lain seperti H2S. Metana yang dikandung biogas berjumlah 54% – 70%, sedangkan karbondioksida 27% – 43%. Selama prose situ mikroba yang bekerja juga perlu makanan yaitu EM4 yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, fosfor, dan unsur mikro lewat siklus biokimia, nutrisi tadi diuraikan dengan begitu akan dihasilkan energy untuk tumbuh, dalam proses ini akan dihasilkan gas metan.

Sering kita berpikir bahwa kotoran ternak tidak memiliki nilai fungsi selain menghasilkan polutan yang berupa baunya yang tidak sedap. Kita membuangnya begitu saja tanpa berpikir dua kali untuk memanfaatkannya.

Padahal, di dalam kotoran ternak terdapat banyak kandungan yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan sumber energi yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti untuk memupuk tanaman dan memasak.

 

Sumber energi yang dimaksud adalah biorang. Biorang merupakan sumber energi yang berwujud seperti arang, tetapi bentuknya lebih teratur dan lebih indah. Pembuatan  biorang berbeda dengan pembuatan bio gas. Di mana pembuatan biorang adalah merubah bentuk kotoran ternak menajdi kubus – kubus kecil sehingga menyerupai briket batubara. Briket             yang sudah terbentuk dijemur di teriknya sinar matahari hingga mengeras. Setelah kering, briket yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam alat pemanas yang selanjutnya diletakkan di atas kompor atau tungku. Ketika dimasukkan ke dalam alat pemanas, briket kotoran ternak akan mengeluarkan asap yang berasal dari api yang dihasilkannya. Proses pembuatan briket kotoran ternak ini belum selesai. Jika terlihat sudah tidak ada asap dari dalam alat pemanas, menandakan bahwa briket kotoran ternak sudah menjadi arang. Setelah itu bukalah alat pemanas, lalu siram briket kotoran ternak yang sedang membara dengan air hingga api yang dikeluarkannya padam.

 

6

Briket kotoran ternak yang sudah jadi ini bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak atau kebutuhan rumah tangga.

 

Kelebihan biorang dari arang kayu biasa adalah :

  1. Bisa menghasilkan panas pembakaran yang tinggi.
  2. Asap sebagai polutan yang dihasilkan hanya sedikit.
  3. Bentuknya lebih seragam dan lebih rapi karena pembuatannya menggunakan alat pencetakan.
  4. Tampilannya lebih indah dan lebih menaraik.
  5. Pembuatan produk yang tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
  6. Biorang pada kondisi tertentu bisa menggantikan minyak tanah dan kayu sebagai sumber energi bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga.

 

 

 

7

DAFTAR PUSTAKA

http:\\www.Gas metan/526-potensi-besar-gas-metan-indonesia-.html

http://www.Gas metan\bio-gas-dari-kotoran-ternak.htm

http://www.Gas metan\Indonesia Energy Watch – Berita Dunia Energi Indonesia.htm

http://www.Gas metan\prprint.php.htm

http://www.Gas metan\SAMPAH dikelola jadi gas metan.php.htm

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. A. Classification

Kingdom : Plantae

Division   : Spermatopytha

Class                   : Monokotil

Ordo                   :Arecales

Family     : arecaseae

Genus      : Salaka

Spesies                                                                                        : Salaka Zalaka

 

B.  Local Name & The Origin

 

Local Name : Buah Salak

The Origin  :  Salaka Zalaka

 

 

 

C.    Characteristic

 

1) Root:

Pada buah salak ini mempunyai  akar serabut.Akar ini berfungsi sebagai

penahan batang yang bergerombol. Sehingga akar ini sangat kuat.

 

2) Stem:

Buah ini mempunyai batang yang berimbun dan semua permukaan pada

Batang tersebut diselimuti dengan duri, sebagai pelindung pohon.

3) Leaf:

Semua jenis pelem merupakan bunga tunggal, termasuk juga pohon salak

Ini. Daun tunggal ini memberikan cirri bahwa pohon tersebut termasuk

Monokotil.

 

4) Flowers;

Pada dasarnya semua pohon palem, mempunyai 3 pengelompokan jenis

Daun berdasarhkan letaknya, yaitu: dibawah pelepah daun (akselaris),

ditengah pelepah daun dan dipucuk tajuk (trerminalis).Sedangkan pada

salak ini termasuk jenis akselaris.

 

5) Fruits:

Seperti yang kita ketahui bahwa, kebanyakan buah salak mempunyai buah

bergerombol(bertendean). Seperti pada batang salak, pada permukaan

buah salak juga juga terdapat duri, yang berfunhsi sebagai pelindung.

 

 

D.   The roles of plant

 

Daur hidup pada salak ini adalah secara kawin(spermatopytha) atau nama

lainnya yaitu tumbuhan berumah dua. Maksudnya yaitu pada tumbuhan salak

ini mempunyai sel kelamin betina dan  sel kelamin jantan dalam satu pohon .

Beberapa manfaat dari pohon salak ini sendiri yaitu pada daun, daun pada

pohon salak ini bermanfaat sebagai pembungkus atap rumah sedangkan pada

buahnya dapat dikonsumsi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4. Ini adalah alkana sederhana, dan komponen utama gas alam. Metana sudut ikatan 109,5 derajat. Pembakaran metana di hadapan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air. Kelimpahan relatif metana membuat bahan bakar yang menarik. Namun, karena merupakan gas pada suhu dan tekanan normal, metana adalah sulit untuk transportasi dari sumbernya. Dalam bentuk gas alam, umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pembawa pipa atau LNG; beberapa negara mengangkutnya dengan truk.

Metana ditemukan dan terisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika mempelajari gas dari rawa-rawa Danau Maggiore.

Metana adalah gas rumah kaca relatif kuat dengan tinggi potensi pemanasan global 72 (rata-rata lebih dari 20 tahun) atau 25 (setara dengan lebih dari 100 tahun). [2] Metana di atmosfer akhirnya teroksidasi, menghasilkan karbon dioksida dan air. Akibatnya, metana di atmosfer memiliki kehidupan setengah tujuh tahun.

Kelimpahan metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1.745 bagian per miliar, naik dari 700 ppb pada 1750. Methane dapat menjebak sekitar 20 kali panas CO2. Dalam periode waktu yang sama, CO2 meningkat 278-365 bagian per juta. Efek yang memaksa radiasi akibat peningkatan metana ini kelimpahan adalah sekitar sepertiga dari bahwa dari peningkatan CO2. [3] Di samping itu, ada banyak, tapi tidak diketahui, jumlah metana di clathrates metana di lantai laut. Kerak bumi dalam jumlah besar mengandung metana. Metana dalam jumlah besar diproduksi secara anaerobik oleh metanogenesis. Sumber-sumber lain termasuk gunung berapi lumpur, yang dihubungkan dengan geologi dalam kesalahan, TPA dan peternakan (terutama ruminansia) dari enterik fermentasi.

Pemanasan global memiliki potensi untuk memicu pelepasan metana dalam jumlah besar, saat ini disimpan sebagai clathrates metana dan menyebabkan lebih lanjut Arctic metan rilis dari permafrost.

Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4. Ini adalah alkana sederhana, dan komponen utama gas alam. Metana sudut ikatan 109,5 derajat. Pembakaran metana di hadapan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air. Kelimpahan relatif metana membuat bahan bakar yang menarik. Namun, karena merupakan gas pada suhu dan tekanan normal, metana adalah sulit untuk transportasi dari sumbernya. Dalam bentuk gas alam, umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pembawa pipa atau LNG; beberapa negara mengangkutnya dengan truk.

Metana ditemukan dan terisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika mempelajari gas dari rawa-rawa Danau Maggiore.

Metana adalah gas rumah kaca relatif kuat dengan tinggi potensi pemanasan global 72 (rata-rata lebih dari 20 tahun) atau 25 (setara dengan lebih dari 100 tahun). [2] Metana di atmosfer akhirnya teroksidasi, menghasilkan karbon dioksida dan air. Akibatnya, metana di atmosfer memiliki kehidupan setengah tujuh tahun.

Kelimpahan metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1.745 bagian per miliar, naik dari 700 ppb pada 1750. Methane dapat menjebak sekitar 20 kali panas CO2. Dalam periode waktu yang sama, CO2 meningkat 278-365 bagian per juta. Efek yang memaksa radiasi akibat peningkatan metana ini kelimpahan adalah sekitar sepertiga dari bahwa dari peningkatan CO2. [3] Di samping itu, ada banyak, tapi tidak diketahui, jumlah metana di clathrates metana di lantai laut. Kerak bumi dalam jumlah besar mengandung metana. Metana dalam jumlah besar diproduksi secara anaerobik oleh metanogenesis. Sumber-sumber lain termasuk gunung berapi lumpur, yang dihubungkan dengan geologi dalam kesalahan, TPA dan peternakan (terutama ruminansia) dari enterik fermentasi.

Pemanasan global memiliki potensi untuk memicu pelepasan metana dalam jumlah besar, saat ini disimpan sebagai clathrates metana dan menyebabkan lebih lanjut Arctic metan rilis dari permafrost.

Metana adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH4. Ini adalah alkana sederhana, dan komponen utama gas alam. Metana sudut ikatan 109,5 derajat. Pembakaran metana di hadapan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air. Kelimpahan relatif metana membuat bahan bakar yang menarik. Namun, karena merupakan gas pada suhu dan tekanan normal, metana adalah sulit untuk transportasi dari sumbernya. Dalam bentuk gas alam, umumnya diangkut dalam jumlah besar oleh pembawa pipa atau LNG; beberapa negara mengangkutnya dengan truk.

Metana ditemukan dan terisolasi oleh Alessandro Volta antara 1776 dan 1778 ketika mempelajari gas dari rawa-rawa Danau Maggiore.

Metana adalah gas rumah kaca relatif kuat dengan tinggi potensi pemanasan global 72 (rata-rata lebih dari 20 tahun) atau 25 (setara dengan lebih dari 100 tahun). [2] Metana di atmosfer akhirnya teroksidasi, menghasilkan karbon dioksida dan air. Akibatnya, metana di atmosfer memiliki kehidupan setengah tujuh tahun.

Kelimpahan metana di atmosfer bumi pada tahun 1998 adalah 1.745 bagian per miliar, naik dari 700 ppb pada 1750. Methane dapat menjebak sekitar 20 kali panas CO2. Dalam periode waktu yang sama, CO2 meningkat 278-365 bagian per juta. Efek yang memaksa radiasi akibat peningkatan metana ini kelimpahan adalah sekitar sepertiga dari bahwa dari peningkatan CO2. [3] Di samping itu, ada banyak, tapi tidak diketahui, jumlah metana di clathrates metana di lantai laut. Kerak bumi dalam jumlah besar mengandung metana. Metana dalam jumlah besar diproduksi secara anaerobik oleh metanogenesis. Sumber-sumber lain termasuk gunung berapi lumpur, yang dihubungkan dengan geologi dalam kesalahan, TPA dan peternakan (terutama ruminansia) dari enterik fermentasi.

Pemanasan global memiliki potensi untuk memicu pelepasan metana dalam jumlah besar, saat ini disimpan sebagai clathrates metana dan menyebabkan lebih lanjut Arctic metan rilis dari permafrost.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

 

Share